Georges St-Pierre Ungkap Alasan Mengejutkan Saat UFC Batalkan Duel vs Khabib

LONDON - Mantan juara kelas welter dan menengah Ultimate Fighting Championship (UFC) Georges St-Pierre mengklaim bahwa dia tidak dibolehkan melawan Khabib Nurmagomedov karena UFC tidak ingin mengambil risiko dirinya menang. St-Pierre dan Khabib sempat akan dipertemukan tahun lalu, tapi kampanye mereka diabaikan oleh Presiden UFC Dana White.

Menurut St-Pierre, UFC tidak ingin mengambil risiko dia mengalahkan Khabib dan kemudian mengosongkan gelar. Khabib kemudian mengalahkan Dustin Poirier dan memeprtahankan gelar kelas ringan di Abu Dhabi, United Emirat Arab (UEA) pada UFC 242, 7 September 2019. Sementara St-Pierre menikmati masa pensiunnya setelah mengonfirmasi pengunduran dirinya dari MMA pada bulan Februari 2019.

Terakhir kali St-Pierre tampil di Oktagon pada 2017 saat mengalahkan Michael Bisping dalam debutnya di kelas menengah sekaligus merebut gelar pada UFC 217 di New York City, AS, 4 November 2017. Tapi, Dana White tidak ingin dia memenangkan gelar lain dan kemudian mengosongkan gelar kelas ringan.



"Saya tahu Khabib ingin bertarung, saya juga menginginkannya, tetapi masalahnya, jika Anda melihat dari sisi UFC, saya pikir itu normal jika saya menempatkan diri pada posisi mereka," kata St-Pierre kepada ESPN.

“Mereka tidak mau mengambil risiko saya memenangkan gelar dan kemudian mengosongkannya lagi. Saya bahkan tidak menginginkannya hanya untuk gelar, saya lebih suka melakukannya bukan untuk gelar."

"Bagi saya, ingin bertarung melawan Khabib karena saya menganggap dia, saat ini, petarung terbaik di dunia, dan dia ingin melawan saya juga jadi saya pikir itu adalah pertarungan yang bagus buat penggemar."

St-Pierre mengatakan bahwa Dana White mungkin memiliki rencana lain untuk Khabib, dan merasa dia terlalu banyak ancaman. "Mereka punya rencana lain untuk Khabib dan saya mengerti hal itu," imbuh St-Pierre.

“Mereka memiliki banyak kerugian dan jika mereka berinvestasi dalam perjuangan itu dan investasi mereka habis setelah itu, itu bukan langkah yang baik."

"Di satu sisi, saya bisa menganggap itu sebagai pujian karena mungkin mereka melihat saya sebagai ancaman bagi mereka. Itu berarti mungkin mereka berpikir saya bisa memenangkan pertarungan. Jika mereka membiarkan saya melawannya, itu karena mereka pikir saya akan kalah. Jadi itu sebabnya."