Lawan Daud Yordan, Apakah George Kambosos Masih Pegang Sabuk Juara Dunia?
loading...

Lawan Daud Yordan, Apakah George Kambosos Masih Pegang Sabuk Juara Dunia?/George Kambosos Jr/ABC
A
A
A
Musuh Daud Yordan , George Kambosos Jr. , petinju asal Australia, pernah menguasai divisi kelas ringan dengan menjadi juara dunia. Namun, apakah ia masih memegang sabuk juara saat ini?
George Kambosos (21-3, 10 KO) mencatatkan namanya dalam sejarah tinju dunia ketika merebut gelar juara kelas ringan dari Teófimo Lopez pada November 2021. Kemenangan melalui keputusan angka itu membuatnya menjadi juara dunia versi WBA, IBF, WBO, dan The Ring. Namun, statusnya sebagai raja kelas ringan tak bertahan lama.
Pada 2022, Kambosos dua kali kalah dari Devin Haney dalam pertarungan unifikasi yang membuatnya kehilangan seluruh sabuk juaranya. Ia kembali mencoba peruntungan pada Mei 2024 dengan menghadapi Vasiliy Lomachenko untuk sabuk IBF yang saat itu kosong. Sayangnya, ia kalah TKO di ronde ke-11 setelah mendapat serangan telak ke tubuh.
Dengan kekalahan dari Lomachenko, Kambosos resmi kehilangan semua sabuk juara yang pernah ia genggam. Saat ini, ia tidak lagi menyandang status juara dunia di kelas ringan maupun divisi lain. Namun, petinju berjuluk "Ferocious" itu masih ingin kembali bersaing di level elite.
Pada 22 Maret 2025, Kambosos dijadwalkan bertarung melawan petinju andalan Indonesia, Daud Yordan, di Qudos Bank Arena, Sydney. Duel ini akan menjadi debut Kambosos di kelas ringan super (63,5 kg) setelah menutup perjalanan di kelas ringan dengan catatan yang kurang memuaskan (1 menang, 3 kalah dalam empat laga terakhir).
Pertarungan melawan Daud Yordan menarik perhatian, terutama setelah petinju Indonesia itu melontarkan komentar pedas. “George adalah bukan siapa-siapa. Ini akan menjadi kekalahannya yang keempat secara beruntun,” kata Yordan, yang bertekad mengakhiri karier Kambosos dengan kemenangan KO.
Meski Kambosos diunggulkan dalam duel ini, Daud Yordan dipandang sebagai lawan yang tak bisa diremehkan. Petinju berjuluk “The Boxing Senator” itu memiliki pengalaman panjang dan rekor impresif (43-4, 31 KO) meski sudah berusia 37 tahun dan terakhir kali bertanding di level elite lebih dari lima tahun lalu.
George Kambosos memang bukan lagi pemegang sabuk juara dunia. Namun, pertarungan melawan Daud Yordan bisa menjadi langkah awal untuk kembali ke jalur perebutan gelar. Namun, jika kalah, bukan tidak mungkin ambisi besar sang petinju Australia akan berakhir lebih cepat dari yang diperkirakan.
George Kambosos (21-3, 10 KO) mencatatkan namanya dalam sejarah tinju dunia ketika merebut gelar juara kelas ringan dari Teófimo Lopez pada November 2021. Kemenangan melalui keputusan angka itu membuatnya menjadi juara dunia versi WBA, IBF, WBO, dan The Ring. Namun, statusnya sebagai raja kelas ringan tak bertahan lama.
Pada 2022, Kambosos dua kali kalah dari Devin Haney dalam pertarungan unifikasi yang membuatnya kehilangan seluruh sabuk juaranya. Ia kembali mencoba peruntungan pada Mei 2024 dengan menghadapi Vasiliy Lomachenko untuk sabuk IBF yang saat itu kosong. Sayangnya, ia kalah TKO di ronde ke-11 setelah mendapat serangan telak ke tubuh.
Dengan kekalahan dari Lomachenko, Kambosos resmi kehilangan semua sabuk juara yang pernah ia genggam. Saat ini, ia tidak lagi menyandang status juara dunia di kelas ringan maupun divisi lain. Namun, petinju berjuluk "Ferocious" itu masih ingin kembali bersaing di level elite.
Pada 22 Maret 2025, Kambosos dijadwalkan bertarung melawan petinju andalan Indonesia, Daud Yordan, di Qudos Bank Arena, Sydney. Duel ini akan menjadi debut Kambosos di kelas ringan super (63,5 kg) setelah menutup perjalanan di kelas ringan dengan catatan yang kurang memuaskan (1 menang, 3 kalah dalam empat laga terakhir).
Pertarungan melawan Daud Yordan menarik perhatian, terutama setelah petinju Indonesia itu melontarkan komentar pedas. “George adalah bukan siapa-siapa. Ini akan menjadi kekalahannya yang keempat secara beruntun,” kata Yordan, yang bertekad mengakhiri karier Kambosos dengan kemenangan KO.
Meski Kambosos diunggulkan dalam duel ini, Daud Yordan dipandang sebagai lawan yang tak bisa diremehkan. Petinju berjuluk “The Boxing Senator” itu memiliki pengalaman panjang dan rekor impresif (43-4, 31 KO) meski sudah berusia 37 tahun dan terakhir kali bertanding di level elite lebih dari lima tahun lalu.
George Kambosos memang bukan lagi pemegang sabuk juara dunia. Namun, pertarungan melawan Daud Yordan bisa menjadi langkah awal untuk kembali ke jalur perebutan gelar. Namun, jika kalah, bukan tidak mungkin ambisi besar sang petinju Australia akan berakhir lebih cepat dari yang diperkirakan.
(sto)