Gloria-Hafiz cs Batal Tampil di All England 2021
Selasa, 23 Februari 2021 - 22:54 WIB
JAKARTA - Tim Indonesia yang akan tampil di Swiss Terbuka, pada 2-7 Maret mendatang dipastikan absen di turnamen All England . Pasalnya, semua pemain yang kembali ke Indonesia harus menjalani karantina selama sepekan dan tidak memiliki kesempatan kembali terbang menuju Birmingham, Inggris.
Tidak hanya itu, para pemain juga tidak dapat berlatih selama menjalani karantina. Padahal turnamen All England ini merupakan kejuaraan tertua di dunia dengan tingkat persaingan yang lebih ketat.
Baca juga : Anindya Bakrie Resmi Calonkan Diri Sebagai Calon Ketua Umum PB PRSI 2021-2025
“Iya jadi untuk pemain-pemain Swiss itu tidak mungkin untuk lanjut tampil di All England. Karena secara persiapan tidak memungkinkan mereka bisa bermain maksimal,” kata Kabid Binpres PP PBSI Rionny Mainaky, Selasa (23/2/2021).
“Ketika mereka pulang dari Swiss kan perlu karantina dulu di Jakarta, jadi waktunya tidak cukup untuk mengejar ke Birmingham. Kalau mereka langsung lanjut ke Birmingham pun resikonya terlalu besar, karena di sana penyebaran Covid-nya masih tinggi,” lanjut Rionny.
Baca juga : Ferland Mendy, Bek Sayap Real Madrid yang Nyaris Diamputasi
Terkait nasib Gregoria Mariska Tunjung, Rionny mengatakan bahwa anak didiknya ini tidak bisa tampil di Swiss Terbuka. Pasalnya, PBSI telah menarik keikutsertaannya dari turnamen itu karena sang Juara Dunia Junior 2017 ini lebih difokuskan untuk tampil di All England.
Selain itu, para pemain di sektor ganda campuran terus menjalani latihan fisik. Gloria Emanuelle Widjaja bersama pemain lainnya dibawah bimbingan pelatih fisik, Felix Ary Bayu Marta, melakukan latihan kecepatan dan kelincahan. Dalam latihan ini, mereka harus bergerak cepat menuju sasaran untuk menyentuh dan mematikan lampu yang menyala secara otomatis.
Baca juga : Jelang Atletico vs Chelsea: Metamorfosis Timo Werner
"Iya, tadi latihan mengejar lampu, fungsinya untuk melatih kecepatan dan kelincahan. Juga koordinasi kaki, tangan dan mata. Harus cepat, karena ada waktu yang dikejar. Ya cukup asyik latihan begini," ungkap Gloria.
Gloria adalah salah satu wakil Indonesia yang akan tampil di turnamen level Super 300 ini. Bersama sang partner Hafiz Faizal, diharapkan bisa mengejar prestasi maksimal. Hal ini berkaitan dengan ranking race to Olympic mereka yang berada pada posisi kritis, yaitu ranking 8. Perbedaan poin mereka hanya berbeda tipis dengan ranking di bawahnya.
Tidak hanya itu, para pemain juga tidak dapat berlatih selama menjalani karantina. Padahal turnamen All England ini merupakan kejuaraan tertua di dunia dengan tingkat persaingan yang lebih ketat.
Baca juga : Anindya Bakrie Resmi Calonkan Diri Sebagai Calon Ketua Umum PB PRSI 2021-2025
“Iya jadi untuk pemain-pemain Swiss itu tidak mungkin untuk lanjut tampil di All England. Karena secara persiapan tidak memungkinkan mereka bisa bermain maksimal,” kata Kabid Binpres PP PBSI Rionny Mainaky, Selasa (23/2/2021).
“Ketika mereka pulang dari Swiss kan perlu karantina dulu di Jakarta, jadi waktunya tidak cukup untuk mengejar ke Birmingham. Kalau mereka langsung lanjut ke Birmingham pun resikonya terlalu besar, karena di sana penyebaran Covid-nya masih tinggi,” lanjut Rionny.
Baca juga : Ferland Mendy, Bek Sayap Real Madrid yang Nyaris Diamputasi
Terkait nasib Gregoria Mariska Tunjung, Rionny mengatakan bahwa anak didiknya ini tidak bisa tampil di Swiss Terbuka. Pasalnya, PBSI telah menarik keikutsertaannya dari turnamen itu karena sang Juara Dunia Junior 2017 ini lebih difokuskan untuk tampil di All England.
Selain itu, para pemain di sektor ganda campuran terus menjalani latihan fisik. Gloria Emanuelle Widjaja bersama pemain lainnya dibawah bimbingan pelatih fisik, Felix Ary Bayu Marta, melakukan latihan kecepatan dan kelincahan. Dalam latihan ini, mereka harus bergerak cepat menuju sasaran untuk menyentuh dan mematikan lampu yang menyala secara otomatis.
Baca juga : Jelang Atletico vs Chelsea: Metamorfosis Timo Werner
"Iya, tadi latihan mengejar lampu, fungsinya untuk melatih kecepatan dan kelincahan. Juga koordinasi kaki, tangan dan mata. Harus cepat, karena ada waktu yang dikejar. Ya cukup asyik latihan begini," ungkap Gloria.
Gloria adalah salah satu wakil Indonesia yang akan tampil di turnamen level Super 300 ini. Bersama sang partner Hafiz Faizal, diharapkan bisa mengejar prestasi maksimal. Hal ini berkaitan dengan ranking race to Olympic mereka yang berada pada posisi kritis, yaitu ranking 8. Perbedaan poin mereka hanya berbeda tipis dengan ranking di bawahnya.
(abr)
tulis komentar anda