Ferland Mendy, Bek Sayap Real Madrid yang Nyaris Diamputasi

MANDRID - Ferland Mendy merebut predikat bek sayap terbaik Liga Prancis selama dua musim berturut-turut sebelum diboyong ke Real Madrid . Siapa sangka, di balik kariernya yang cemerlang, Mendy punya kisah pilu. Kakinya nyaris diamputasi.

Mendy, 25 tahun, diboyong Real Madrid dari Olympique Lyon pada musim panas 2019. Saat itu pemain berkebangsaan Prancis menyandang predikat bek sayap terbaik di League 1 dengan bandrol harga mencapai 48 juta euro atau sekira Rp771 miliar.



Memasuki musim keduanya bersama El Real, Mendy mulai banyak bercerita. Kepada situs resmi UEFA, pemain berpostur 180cm itu mengisahkan pengalaman pilu di masa kecil, yang membuat kakinya nyaris diamputasi oleh dokter.

Cerita dimulai saat Mendy merintis kariernya di tim junior Paris Saint Germain (PSG) U-11. Kala itu Mendy mengalami cedera arthritis di bagian pinggul yang memicu infeksi. Setelah menjalani perawatan cukup lama di rumah sakit, dokter memberi tahu bawa kariernya sebagai pesepak bola telah tamat.

“Setelah tiga bulan di rumah sakit, saya naik meja operasi. Dokter bahkan mengatakan tentang amputasi. Saya berada di kursi roda untuk waktu yang lama, kemudian dengan kruk belajar berjalan lagi,” kata Mendy.

Saat itu keluarga dan rekan-rekannya tak lelah memberikan dukungan. Meski harus digendong, dipapah, dan berulang kali roboh, Mendy selalu berusaha keras kembali berjalan.

“Kebanyakan orang mungkin berpikir semua tidak akan mungkin lagi buat saya. Tapi saya selalu percaya bahwa sepak bola belum berakhir,” kata Mendy.

Setelah belajar kembali berjalan selama setahun, Mendy memulai kembali kecintaannya pada sepak bola. Pelan-pelan, ia masuk tim remaja klub Prancis, AC Le Havre B, hingga akhirnya promosi ke tim senior pada 2015. Setelah dua tahun tampil di League 2, Mendy mulai dilirik Olympiq Lyon.

Pada 2017, Olympique Lyon memboyongnya dengan mahar 1,2 juta euro atau sekitar Rp20 miliar. Di tahun pertamanya tampil sebagai pemain League 1, Mendy sukses merebut gelar bek kiri terbaik di liga. Dia bahkan mempertahankan predikat itu di tahun kedua sebelum akhirnya dipinang Real Madrid.