Andai Lazio Dapat Hadiah Penalti, Inzaghi: Mungkin Permainan Bakal Berubah
Rabu, 24 Februari 2021 - 10:04 WIB
ROMA - Simone Inzaghi berada di bawah tekanan. Itu terjadi setelah Lazio dipermalukan Bayern Muenchen dengan skor 1-4 pada laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2020/2021 di Stadion Olimpico, Rabu (24/2) dini hari WIB.
Bersaing dalam pertandingan babak sistem gugur Liga Champions pertama mereka dalam 21 tahun, Lazio menemukan diri mereka tertinggal tiga gol pada babak pertama melawan jawara bertahan. Hari yang buruk bagi klub Serie A menjadi lebih buruk 62 detik setelah jeda waktu istirahat ketika Francesco Acerbi mengubah umpan silang Sane ke gawangnya sendiri.
Lazio hanya mampu mencetak satu gol lewat aksi Joaquin Correa. Si Elang kebobolan empat gol dalam pertandingan kandang di Eropa untuk ketiga kalinya setelah kekalahan 4-0 melawan Barcelona (di Piala UEFA tahun 1975) dan Chelsea (di Liga Champions pada 2003.
Pasca pertandingan, Inzaghi menyoroti rapuhnya lini belakang tuan rumah. Pemain seakan demam panggung ketika berhadapan melawan Muenchen.
"Kami terlalu merasakan kesempatan itu. Kami tegang melawan juara dunia, tapi pada dasarnya kami mencetak tiga dari empat gol untuk mereka. Kekecewaan di ruang ganti adalah hal yang wajar, tapi sudah merupakan pencapaian bagi kami untuk berada di sini," jelas Inzaghi dikutip dari Sky Sports.
"Dalam pertandingan di level ini, Anda harus berada 100 persen, untuk melakukan segalanya dengan benar dan berharap lawan tidak dalam kondisi terbaiknya. Jika kami melihatnya, kami berbicara tentang pemenang Piala Dunia Antarklub dan kami mencetak tiga dari empat gol untuk mereka. Anda tidak bisa membuat kesalahan itu pada level ini."
Namun, Inzaghi merasa bahwa permainan mungkin akan berjalan berbeda seandainya Lazio mendapat hadiah penalti ketika tertinggal 0-1 terhadap pelanggaran Sergej Milinkovic-Savic di dalam kotak lawan. Jika wasit memberikan hadiah penalti, mungkin akan mengubah permainan.
"Kami tahu tim seperti apa yang kami hadapi. Saya pikir kami memulai dengan baik sebelum kesalahan untuk gol pembuka, dan seharusnya ada penalti ketika itu masih 1-0. Jika penalti diberikan 1-1, itu mungkin mengubah permainan, tetapi tidak ada yang berhasil malam ini. Kami bisa belajar dari pengalaman ini untuk tumbuh dan menjadi lebih kuat di masa depan," pungkas Inzaghi.
Bersaing dalam pertandingan babak sistem gugur Liga Champions pertama mereka dalam 21 tahun, Lazio menemukan diri mereka tertinggal tiga gol pada babak pertama melawan jawara bertahan. Hari yang buruk bagi klub Serie A menjadi lebih buruk 62 detik setelah jeda waktu istirahat ketika Francesco Acerbi mengubah umpan silang Sane ke gawangnya sendiri.
Lazio hanya mampu mencetak satu gol lewat aksi Joaquin Correa. Si Elang kebobolan empat gol dalam pertandingan kandang di Eropa untuk ketiga kalinya setelah kekalahan 4-0 melawan Barcelona (di Piala UEFA tahun 1975) dan Chelsea (di Liga Champions pada 2003.
Pasca pertandingan, Inzaghi menyoroti rapuhnya lini belakang tuan rumah. Pemain seakan demam panggung ketika berhadapan melawan Muenchen.
"Kami terlalu merasakan kesempatan itu. Kami tegang melawan juara dunia, tapi pada dasarnya kami mencetak tiga dari empat gol untuk mereka. Kekecewaan di ruang ganti adalah hal yang wajar, tapi sudah merupakan pencapaian bagi kami untuk berada di sini," jelas Inzaghi dikutip dari Sky Sports.
"Dalam pertandingan di level ini, Anda harus berada 100 persen, untuk melakukan segalanya dengan benar dan berharap lawan tidak dalam kondisi terbaiknya. Jika kami melihatnya, kami berbicara tentang pemenang Piala Dunia Antarklub dan kami mencetak tiga dari empat gol untuk mereka. Anda tidak bisa membuat kesalahan itu pada level ini."
Namun, Inzaghi merasa bahwa permainan mungkin akan berjalan berbeda seandainya Lazio mendapat hadiah penalti ketika tertinggal 0-1 terhadap pelanggaran Sergej Milinkovic-Savic di dalam kotak lawan. Jika wasit memberikan hadiah penalti, mungkin akan mengubah permainan.
"Kami tahu tim seperti apa yang kami hadapi. Saya pikir kami memulai dengan baik sebelum kesalahan untuk gol pembuka, dan seharusnya ada penalti ketika itu masih 1-0. Jika penalti diberikan 1-1, itu mungkin mengubah permainan, tetapi tidak ada yang berhasil malam ini. Kami bisa belajar dari pengalaman ini untuk tumbuh dan menjadi lebih kuat di masa depan," pungkas Inzaghi.
(sha)
tulis komentar anda