Si Cantik Juara Dunia Elise Christie Jadi Sopir Pengantar Pizza

Si cantik juara dunia speed skater Elise Christie rela bekerja sebagai sopir pengantar Pizza Hut untuk menghasilkan uang menjelang Olimpiade Musim Dingin 2022. Christie yang tetap cantik di usia 30 tahun, bekerja di Pizza Hut cabang Nottingham.

Dia mengungkapkan, saat ini mengerjakan beberapa pekerjaan setelah atlet musim dingin mendapat pemotongan dana sebesar £ 8 juta sebelum pertandingan di Beijing. Christie, yang berkompetisi untuk Tim GB di dua Olimpiade Musim Dingin terakhir, menyukai tugasnya di Pizza Hut.





Awal minggu ini dia mengupload foto dengan seragamnya dan menulis: ’’Ayo pergi… dari atlet siang hari menjadi pembuat pizza malam;).’’

Dan di bawah unggahan serupa lainnya dia menulis: ’’Saya harus mengatakan saya sangat diberkati baru-baru ini.’’

’’Kembali ke pelatihan dengan tim staf yang hebat, melakukan pengambilan gambar untuk buku saya minggu ini, yang sangat mengasyikkan sehingga menjadi proyek yang tertunda lama.’’

’’Memulai perjalanan saya. Namun yang paling mengejutkan, saya menyukai pekerjaan saya sebagai kru pizza. Senang sekali berada di sekitar tim yang luar biasa. Saya telah menemukan beberapa keluarga baru :).’’

Atlet cantik asal Skotlandia itu pernah dikirimi ancaman pembunuhan sebelum dia tersingkir dari perebutan medali di Sochi 2014. Dan dia juga mengalami mimpi buruk Olimpiade Musim Dingin lainnya di PyeongChang pada tahun 2018.

Setelah memecahkan rekor Olimpiade di perempat final 500 meter, Christie tersingkir di final sebelum dirawat di rumah sakit karena cedera pergelangan kaki di semifinal 1.500 meter. Dan pukulan terakhir datang ketika dia dinyatakan fit untuk final 1.000 meter hanya untuk didiskualifikasi karena melakukan gerakan yang dianggap tidak aman, berbahaya.



Tapi terlepas dari pukulan itu, Christie bertekad bekerja keras di China tahun depan. Dia mengatakan kepada BBC: ’’Semuanya ditujukan untuk (medali di Beijing), mengambilnya selangkah demi selangkah dan benar-benar bekerja keras untuk mengatasi kelemahan dari Olimpiade terakhir.

"Saat masih menjadi pusat perhatian, saya mencoba [menantang] stigma seputar kesehatan mental, sambil melakukannya karena itu adalah tujuan besar saya."