Joshua Siap Ladeni Tantangan Dillian Whyte
Minggu, 19 April 2020 - 02:05 WIB
LONDON - Juara kelas berat WBA, WBO, IBO dan IBF Anthony 'AJ' Joshua mengungkapkan akan menikmati kesempatan berhadapan dengan musuh lama Dillian White dalam pertarungan perebutan gelar juara dunia.
Joshua mengklaim tidak masalah sekali lagi mengalahkan saingan lamanya, Whyte, jika pertandingan ulang yang ditunggu-tunggu antara keduanya berlangsung.
Kedua petinju yang sama-sama lahir di London itu pertama kali bertarung sebagai petinju amatir pada 2009 sebelum pertemuan profesional pertama yang penuh gairah pada 2015 di mana Joshua mengklaim gelar Inggris di ronde tujuh.
“Saya tahu dia mengejar gelar juara dunia. Saya menawarinya gelar juara dunia tahun lalu di bulan April, dia menolaknya,” kata AJ kepada The Sun.
"Mungkin dia ingin tangannya ada gelar WBC, tentu jika saya dan Tyson Fury bertarung. Saya tahu dia tidak ingin melawan saya tahun lalu, tapi kali ini dia harus mau melawan saya, jika dia ingin tangannya di sabuk WBC."
"Begitu saya mengalahkan Tyson Fury, Dillian Whyte dapat datang dan mendapatkan pertandingan ini juga. Itu tidak akan sebagus itu, ini akan duel sepihak."
Sementara duel Joshua melawan Kubrat Pulev dapat dipentaskan di luar negeri jika Inggris tak siap akibat pandemi virus corona. Promotor Eddie Hearn membuka peluang negara lain jadi tuan rumah meski Joshua ingin di Inggris.
Semula pertarungan dijadwalkan pada 20 Juni di Stadion Tottenham Hotspur dengan kapasitas 60.000 tempat duduk di London utara. Tanggal itu ditunda lantaran pandemi virus corona, dan dijadwal ulang pada 25 Juli. Namun, prospek pertarungan di stadion besar itu pafa 25 Juli pun suram setelah Pemerintah Inggris tegas menegakkan aturan jarak sosial.
Tinju di balik pintu tertutup bukan pilihan favorit untuk pertarungan, itu bisa berakhir di luar negeri atau tidak terjadi sama sekali. "Beberapa negara akan mulai beroperasi sebelum yang lain," kata Hearn. “Di Amerika, beberapa negara bagian akan lebih aman untuk bekerja daripada yang lain."
“AJ sangat bersikeras bahwa pertarungan ini harus dilakukan di Inggris tetapi AJ juga ingin bertarung. Berkenaan dengan Saudi, saya tidak yakin kita bisa mengatakan pertarungan Pulev dapat terjadi di sana tetapi apa yang bisa kita katakan adalah bahwa pertarungan Pulev bisa terjadi di negara alternatif keluar jika Inggris tidak siap."
Joshua mengklaim tidak masalah sekali lagi mengalahkan saingan lamanya, Whyte, jika pertandingan ulang yang ditunggu-tunggu antara keduanya berlangsung.
Kedua petinju yang sama-sama lahir di London itu pertama kali bertarung sebagai petinju amatir pada 2009 sebelum pertemuan profesional pertama yang penuh gairah pada 2015 di mana Joshua mengklaim gelar Inggris di ronde tujuh.
“Saya tahu dia mengejar gelar juara dunia. Saya menawarinya gelar juara dunia tahun lalu di bulan April, dia menolaknya,” kata AJ kepada The Sun.
"Mungkin dia ingin tangannya ada gelar WBC, tentu jika saya dan Tyson Fury bertarung. Saya tahu dia tidak ingin melawan saya tahun lalu, tapi kali ini dia harus mau melawan saya, jika dia ingin tangannya di sabuk WBC."
"Begitu saya mengalahkan Tyson Fury, Dillian Whyte dapat datang dan mendapatkan pertandingan ini juga. Itu tidak akan sebagus itu, ini akan duel sepihak."
Sementara duel Joshua melawan Kubrat Pulev dapat dipentaskan di luar negeri jika Inggris tak siap akibat pandemi virus corona. Promotor Eddie Hearn membuka peluang negara lain jadi tuan rumah meski Joshua ingin di Inggris.
Semula pertarungan dijadwalkan pada 20 Juni di Stadion Tottenham Hotspur dengan kapasitas 60.000 tempat duduk di London utara. Tanggal itu ditunda lantaran pandemi virus corona, dan dijadwal ulang pada 25 Juli. Namun, prospek pertarungan di stadion besar itu pafa 25 Juli pun suram setelah Pemerintah Inggris tegas menegakkan aturan jarak sosial.
Tinju di balik pintu tertutup bukan pilihan favorit untuk pertarungan, itu bisa berakhir di luar negeri atau tidak terjadi sama sekali. "Beberapa negara akan mulai beroperasi sebelum yang lain," kata Hearn. “Di Amerika, beberapa negara bagian akan lebih aman untuk bekerja daripada yang lain."
“AJ sangat bersikeras bahwa pertarungan ini harus dilakukan di Inggris tetapi AJ juga ingin bertarung. Berkenaan dengan Saudi, saya tidak yakin kita bisa mengatakan pertarungan Pulev dapat terjadi di sana tetapi apa yang bisa kita katakan adalah bahwa pertarungan Pulev bisa terjadi di negara alternatif keluar jika Inggris tidak siap."
(sha)
tulis komentar anda