UEFA Tebar Ancaman, Pemain yang Ikut Liga Super Eropa Dilarang Bela Timnas
Selasa, 20 April 2021 - 08:05 WIB
MONTREUX - Presiden UEFA, Alexander Ceferin, menegaskan pemain yang tampil di European Super League atau Liga Super Eropa akan dilarang membela Timnas masing-masing. Artinya, mereka tidak bisa tampil di Piala Dunia dan Piala Eropa.
Caferin menegaskan ketidaksetujuan UEFA dan FIFA atas niat 12 klub besar menyelenggarakan Liga Super Eropa. Kompetisi baru itu merupakan tandingan dari Liga Champions yang berada di bawah naungan UEFA dan FIFA.
Diberitakan anggota Exco UEFA menggelar rapat di Montreux, Swiss, pada Senin (19/4/2021). Pertemuan itu berlangsung untuk membicarakan berbagai kompetisi di Eropa, baik level klub maupun timnas.
Namun, ada agenda baru yang harus dibahas terkait Liga Super Eropa. Kompetisi baru itu dibentuk AC Milan, Arsenal, Atletico Madrid, Chelsea, Barcelona, Inter Milan, Juventus, Liverpool, Manchester City (Man City), Manchester United (MU), Real Madrid, dan Tottenham Hotspur.
Panitia penyelenggara Liga Super Eropa masih mencari tiga klub lagi untuk bergabung. Ketiga klub, yang terakhir bergabung, akan ikut menjadi pendiri bersama 12 klub lainnya. Informasi ini pertama kali diketahui melalui twitter jurnalis Itaia, Fabrizio Romano.
“Pernyataan resmi, 12 klub sepak bola telah sepakat membentuk kompetisi (baru), yakni Super League (Liga Super Eropa). AC Milan, Arsenal, Atletico Madrid, Chelsea, Barcelona, Inter Milam, Juventus, Liverpool, Manchester City, Manchester United, Real Madrid, dan Tottenham Hotspur telah bergabung,” tulis Romano di @FabrizioRomano.
“Tiga klub lagi diharapkan bergabung sebagai Klub Pendiri sebelum musim perdana, yang diharapkan dimulai secepat mungkin. Di masa depan, Klub Pendiri bakal berkonsultasi dengan UEFA dan FIFA agar dapat bekerja sama,” lanjutnya.
Melalui twitter, Romano kembali menjadi orang pertama yang menginformasikan pernyataan Ceferin tentang Liga Super Eropa. Orang nomor satu di UEFA itu menegaskan penolakannya terhadap Liga Super Eropa.
“Para pemain yang tampil di Liga Super (Eropa) akan dilarang bermain di Piala Dunia dan Piala Eropa. Mereka tidak akan diizinkan bermain untuk tim nasional,” bunyi pernyataan Ceferin yang dikutip dari @FabrizioRomano.
Selain UEFA dan FIFA, RFEF (Federasi Sepakbola Spanyol), FA (Federasi Sepakbola Inggris), dan FIGC (Federasi Sepakbola Italia) juga menolak keras keberadaan Liga Super Eropa. Meski banjir penolakan, ke-12 klub pendiri Liga Super Eropa belum mengubah keputusannya hingga sekarang.
Caferin menegaskan ketidaksetujuan UEFA dan FIFA atas niat 12 klub besar menyelenggarakan Liga Super Eropa. Kompetisi baru itu merupakan tandingan dari Liga Champions yang berada di bawah naungan UEFA dan FIFA.
Diberitakan anggota Exco UEFA menggelar rapat di Montreux, Swiss, pada Senin (19/4/2021). Pertemuan itu berlangsung untuk membicarakan berbagai kompetisi di Eropa, baik level klub maupun timnas.
Namun, ada agenda baru yang harus dibahas terkait Liga Super Eropa. Kompetisi baru itu dibentuk AC Milan, Arsenal, Atletico Madrid, Chelsea, Barcelona, Inter Milan, Juventus, Liverpool, Manchester City (Man City), Manchester United (MU), Real Madrid, dan Tottenham Hotspur.
Panitia penyelenggara Liga Super Eropa masih mencari tiga klub lagi untuk bergabung. Ketiga klub, yang terakhir bergabung, akan ikut menjadi pendiri bersama 12 klub lainnya. Informasi ini pertama kali diketahui melalui twitter jurnalis Itaia, Fabrizio Romano.
“Pernyataan resmi, 12 klub sepak bola telah sepakat membentuk kompetisi (baru), yakni Super League (Liga Super Eropa). AC Milan, Arsenal, Atletico Madrid, Chelsea, Barcelona, Inter Milam, Juventus, Liverpool, Manchester City, Manchester United, Real Madrid, dan Tottenham Hotspur telah bergabung,” tulis Romano di @FabrizioRomano.
“Tiga klub lagi diharapkan bergabung sebagai Klub Pendiri sebelum musim perdana, yang diharapkan dimulai secepat mungkin. Di masa depan, Klub Pendiri bakal berkonsultasi dengan UEFA dan FIFA agar dapat bekerja sama,” lanjutnya.
Melalui twitter, Romano kembali menjadi orang pertama yang menginformasikan pernyataan Ceferin tentang Liga Super Eropa. Orang nomor satu di UEFA itu menegaskan penolakannya terhadap Liga Super Eropa.
“Para pemain yang tampil di Liga Super (Eropa) akan dilarang bermain di Piala Dunia dan Piala Eropa. Mereka tidak akan diizinkan bermain untuk tim nasional,” bunyi pernyataan Ceferin yang dikutip dari @FabrizioRomano.
Selain UEFA dan FIFA, RFEF (Federasi Sepakbola Spanyol), FA (Federasi Sepakbola Inggris), dan FIGC (Federasi Sepakbola Italia) juga menolak keras keberadaan Liga Super Eropa. Meski banjir penolakan, ke-12 klub pendiri Liga Super Eropa belum mengubah keputusannya hingga sekarang.
(mirz)
tulis komentar anda