Solskjaer Fokus Ingin Bawa Man United ke Final Liga Europa
Jum'at, 07 Mei 2021 - 00:30 WIB
ROMA - Pelatih Manchester United (MU), Ole Gunnar Solskjaer tidak ingin konsentrasinya terganggu jelang leg kedua semifinal Liga Europa 2020/2021 kontra AS Roma. Sebab, dia sangat berambisi membawa pasukannya ke partai puncak.
Man United sejatinya tinggal selangkah lagi melaju ke final lantaran menang besar pada leg pertama. Menjadi tuan rumah di Old Trafford, 30 April, Setan Merah menaklukkan Roma dengan skor telak 6-2. Artinya, Paul Pogba dkk akan tetap lolos sekalipun nanti kalah 0-3.
Bila skenario itu terpenuhi, maka Man United bisa menebus kegagalan musim lalu yang dikalahkan Sevilla 1-2 di semifinal. Juga akan menjadi pertama kalinya lagi bagi wakil Liga Primer itu melaju ke final Liga Europa setelah 2016/2017.
Akan tetapi, Solskjaer tidak ingin merasa jemawa dengan kemenangan tersebut. Pelatih berpaspor Norwegia itu merasa masih memiliki tugas pada leg kedua yang akan berlangsung di Stadio Olimpico pada Jumat (7/5/2021).
“Seperti yang saya katakan, saya harus memiliki fokus pada sepak bola, tetapi juga memahami bahwa ada pandangan dan tantangan di depan di luar lapangan sepakbola,” ungkap Solskjaer, mengutip dari laman resmi Man United.
Belum lagi, baru-baru ini Setan Merah dilanda masalah kericuhan lantaran ada protes besar-besaran yang dilancarkan para penggemar kepada pemilik klub, keluarga Glazer. Akibat ulah mereka, laga Man United vs Liverpool pada lanjutan Liga Primer 2020/2021 akhir pekan lalu terpaksa dibatalkan.
“Tapi fokus saya harus pada apa yang akan terjadi di lapangan selama tiga minggu ke depan. Tetapi hak untuk memprotes, setiap orang memiliki hak asasi untuk didengar, tetapi harus damai,” tambahnya.
Namun, Solskjaer tidak ingin hal itu jadi penghambat. Dia memahami tentang situasi dan keinginan para penggemar. Tetapi, pada satu sisi dia harus mencoba mengabaikan masalah itu sejenak untuk memimpin skuadnya melakoni leg kedua semifinal Liga Europa 2020/2021.
“Ketika Anda melangkah keluar dari barisan dan ketika Anda masuk ke lapangan dan masuk ke ruang ganti, itu satu langkah terlalu jauh. Ketika menjadi urusan polisi, itu tidak baik. Itu tidak dibantu oleh individu tertentu. Saya telah ditugaskan dan saya bertanggung jawab atas hasilnya,” lanjutnya.
“Saya bertanggung jawab atas masalah sepak bola. Saya mengerti fans ingin melihat hasil dan trofi. Saya berharap mereka dapat melihat bahwa tim ini bergerak maju, berkembang pesat dan dapat melihat proses yang kita hadapi. Mudah-mudahan kita bisa mencapai final,” pungkasnya.
Man United sejatinya tinggal selangkah lagi melaju ke final lantaran menang besar pada leg pertama. Menjadi tuan rumah di Old Trafford, 30 April, Setan Merah menaklukkan Roma dengan skor telak 6-2. Artinya, Paul Pogba dkk akan tetap lolos sekalipun nanti kalah 0-3.
Bila skenario itu terpenuhi, maka Man United bisa menebus kegagalan musim lalu yang dikalahkan Sevilla 1-2 di semifinal. Juga akan menjadi pertama kalinya lagi bagi wakil Liga Primer itu melaju ke final Liga Europa setelah 2016/2017.
Akan tetapi, Solskjaer tidak ingin merasa jemawa dengan kemenangan tersebut. Pelatih berpaspor Norwegia itu merasa masih memiliki tugas pada leg kedua yang akan berlangsung di Stadio Olimpico pada Jumat (7/5/2021).
“Seperti yang saya katakan, saya harus memiliki fokus pada sepak bola, tetapi juga memahami bahwa ada pandangan dan tantangan di depan di luar lapangan sepakbola,” ungkap Solskjaer, mengutip dari laman resmi Man United.
Belum lagi, baru-baru ini Setan Merah dilanda masalah kericuhan lantaran ada protes besar-besaran yang dilancarkan para penggemar kepada pemilik klub, keluarga Glazer. Akibat ulah mereka, laga Man United vs Liverpool pada lanjutan Liga Primer 2020/2021 akhir pekan lalu terpaksa dibatalkan.
“Tapi fokus saya harus pada apa yang akan terjadi di lapangan selama tiga minggu ke depan. Tetapi hak untuk memprotes, setiap orang memiliki hak asasi untuk didengar, tetapi harus damai,” tambahnya.
Namun, Solskjaer tidak ingin hal itu jadi penghambat. Dia memahami tentang situasi dan keinginan para penggemar. Tetapi, pada satu sisi dia harus mencoba mengabaikan masalah itu sejenak untuk memimpin skuadnya melakoni leg kedua semifinal Liga Europa 2020/2021.
“Ketika Anda melangkah keluar dari barisan dan ketika Anda masuk ke lapangan dan masuk ke ruang ganti, itu satu langkah terlalu jauh. Ketika menjadi urusan polisi, itu tidak baik. Itu tidak dibantu oleh individu tertentu. Saya telah ditugaskan dan saya bertanggung jawab atas hasilnya,” lanjutnya.
“Saya bertanggung jawab atas masalah sepak bola. Saya mengerti fans ingin melihat hasil dan trofi. Saya berharap mereka dapat melihat bahwa tim ini bergerak maju, berkembang pesat dan dapat melihat proses yang kita hadapi. Mudah-mudahan kita bisa mencapai final,” pungkasnya.
(mirz)
tulis komentar anda