Pukul Mantan Istri, Petenis Georgia Ditangkap Polisi
Senin, 25 Mei 2020 - 23:01 WIB
TBILISI - Petenis Georgia, Nikoloz Basilashvili, ditangkap polisi setelah dituduh memukul mantan istrinya sendiri, Neka Dorokashvili. Basilashvili pernah memenangkan tiga gelar ATP.
Tuduhan kejahatan itu disebut terjadi pada hari Kamis (21/5/2020) lalu. Menurut berita acara pemeriksaan korban, Basilashvili memukul mantan istrinya di depan kedua anak mereka yang masih di bawah umur.
Hari ini, Senin (25/5) pengadilan kota Tbilisi meminta uang jaminan sebesar 26 ribu pound atau setara Rp465 juta kepada Basilashvili. Sidang pertamanya atas kasus itu akan digelar 16 Juli 2020 mendatang.
"Pengacara Basilashvili membantah semua tuduhan itu,” tulis The Sun dalam laporannya.
Di Georgia kekerasan yang dilakukan di depan anak di bawah umur dapat dijatuhi hukuman penjara selama tujuh tahun. Pelaku juga bisa didenda dan dipaksa melakukan kerja sosial selama 400 jam.
Meski pihak Basilashvili membantah tuduhan itu, Federasi Tenis Georgia ikut buka mulut. Mereka mengaku tak segan-segan memberi hukuman pada atlet yang terbukti melanggar hukum. (Baca juga: Ketika Stefanos Tsitsipas Puas Sukses Prank Naomi Osaka )
“Kami ingin menyatakan bahwa Federasi Tenis Georgia selalu mengutuk segala bentuk kekerasan.”
Tuduhan kejahatan itu disebut terjadi pada hari Kamis (21/5/2020) lalu. Menurut berita acara pemeriksaan korban, Basilashvili memukul mantan istrinya di depan kedua anak mereka yang masih di bawah umur.
Hari ini, Senin (25/5) pengadilan kota Tbilisi meminta uang jaminan sebesar 26 ribu pound atau setara Rp465 juta kepada Basilashvili. Sidang pertamanya atas kasus itu akan digelar 16 Juli 2020 mendatang.
"Pengacara Basilashvili membantah semua tuduhan itu,” tulis The Sun dalam laporannya.
Di Georgia kekerasan yang dilakukan di depan anak di bawah umur dapat dijatuhi hukuman penjara selama tujuh tahun. Pelaku juga bisa didenda dan dipaksa melakukan kerja sosial selama 400 jam.
Meski pihak Basilashvili membantah tuduhan itu, Federasi Tenis Georgia ikut buka mulut. Mereka mengaku tak segan-segan memberi hukuman pada atlet yang terbukti melanggar hukum. (Baca juga: Ketika Stefanos Tsitsipas Puas Sukses Prank Naomi Osaka )
“Kami ingin menyatakan bahwa Federasi Tenis Georgia selalu mengutuk segala bentuk kekerasan.”
(sha)
tulis komentar anda