Selebrasi Max Verstappen Dikecam, Red Bull Dapat Peringatan Keras
Selasa, 29 Juni 2021 - 03:03 WIB
SPIELBERG - Selebrasi kemenangan Max Verstappen di GP Styria 2021 menuai kecaman. Asosiasi Formula 1 (F1) FIA sampai memberi peringatan keras untuk tim balap Red Bull Racing .
Tampil di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, Minggu (27/6/2021) waktu setempat, Verstappen berhasil keluar sebagai pemenang lomba. Driver 23 tahun itu melakukan selebrasi dengan memperlambat laju mobil sesaat setelah finis.
Formula 1 sebetulnya tidak melarang selebrasi dengan finis lurus atau melaju zig-zag. Namun, memperlambat laju mobil dapat menyebabkan pembalap lain yang berada di belakang menjadi celaka.
Verstappen, dalam kasus ini tak cuma memperlambat laju mobil. Pembalap berdarah Belanda-Belgia itu juga memembuat gerakan zig-zag di depan anggota tim, sementara mobil pembalap lain masih melaju dengan kecepatan tinggi.
Direktur FIA, Michael Masi, memastikan pihaknya telah memberi teguran keras kepada tim balap Red Bull Racing. Masi juga mengultimatum setiap pembalap agar tidak mengulangi selebrasi serupa pada balapan-balapan mendatang.
"Itu bukan situasi ideal, itu sebabnya saya berbicara dengan tim dan memberi tahu mereka bahwa (selebrasi serupa, red) tidak akan ditoleransi di masa depan," kata Masi dikutip Crash.net, Senin (28/6/2021).
Sekadar informasi, pada 2015, sebuah insiden kecelakaan terjadi di garis finis pada ajang Formula Renault 3.5 dengan melibatkan Nicholas Latifi dan Roberto Merhi. Hasil investigasi menyebut bahwa Merhi sengaja memperlambat laju mobilnya.
Kecelakaan antara Nicholas Latifi dan Roberto Merhi terjadi di sirkuit yang sama yakni Red Bull Ring. Tak heran, selebrasi Verstappen mendapat sorotan tajam dari FIA.
Tampil di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, Minggu (27/6/2021) waktu setempat, Verstappen berhasil keluar sebagai pemenang lomba. Driver 23 tahun itu melakukan selebrasi dengan memperlambat laju mobil sesaat setelah finis.
Formula 1 sebetulnya tidak melarang selebrasi dengan finis lurus atau melaju zig-zag. Namun, memperlambat laju mobil dapat menyebabkan pembalap lain yang berada di belakang menjadi celaka.
Verstappen, dalam kasus ini tak cuma memperlambat laju mobil. Pembalap berdarah Belanda-Belgia itu juga memembuat gerakan zig-zag di depan anggota tim, sementara mobil pembalap lain masih melaju dengan kecepatan tinggi.
Direktur FIA, Michael Masi, memastikan pihaknya telah memberi teguran keras kepada tim balap Red Bull Racing. Masi juga mengultimatum setiap pembalap agar tidak mengulangi selebrasi serupa pada balapan-balapan mendatang.
"Itu bukan situasi ideal, itu sebabnya saya berbicara dengan tim dan memberi tahu mereka bahwa (selebrasi serupa, red) tidak akan ditoleransi di masa depan," kata Masi dikutip Crash.net, Senin (28/6/2021).
Sekadar informasi, pada 2015, sebuah insiden kecelakaan terjadi di garis finis pada ajang Formula Renault 3.5 dengan melibatkan Nicholas Latifi dan Roberto Merhi. Hasil investigasi menyebut bahwa Merhi sengaja memperlambat laju mobilnya.
Kecelakaan antara Nicholas Latifi dan Roberto Merhi terjadi di sirkuit yang sama yakni Red Bull Ring. Tak heran, selebrasi Verstappen mendapat sorotan tajam dari FIA.
(mirz)
tulis komentar anda