Pelatih Arema FC Cerita Pengalaman Lockdown 15 Hari di Portugal
Jum'at, 16 Juli 2021 - 03:03 WIB
MALANG - Pemberlakuan PPKM darurat di Pulau Jawa Bali membuat masyarakat diminta untuk bertahan di rumah masing - masing. Hampir seluruh warga negara termasuk pelatih Arema FC Eduardo Almeida juga terpaksa harus bertahan di rumah untuk mematuhi aturan PPKM darurat, yang diberlakukan sejak 3 - 20 Juli 2021.
Menurut Eduardo, aturan tak keluar rumah demi mencegah penyebaran Covid-19 tak asing baginya. Apalagi di Portugal ia pernah mengalaminya dua minggu.
"Saya menghargai dan menghormati lokcdown kebijakan pemerintah. Ini bukan barang baru bagi saya, di Portugal pernah mengalami hal sama 15 hari bersma keluarga, hanya berada di rumah," ucap Eduardo Almeida.
Bagi pelatih berkebangsaan Portugal selama di rumah hampir 12 hari, aktivitas normalnya tentu memimpin latihan tim Arema FC. Di sisi lain ia kerap kali memasak, menonton televisi, hingga film.
Pelatih berusia 43 tahun ini begitu hobi melihat film, bahkan setidaknya 3 jam sehari ia rutin menonton film - film kesukaannya, mulai film telenovela hingga film serial dari Prancis.
"Tinggal di rumah lihat televisi, nonton film, memasak. Kemarin saya nonton telenovela Portugal. Kemarin baru menyelesaikan serial dari Prancis, sempat nonton serial telenovela Portugal 2 - 3 jam, ngisi waktu di rumah dengan nonton film," terangnya.
Satu aktivitas baru lainnya yang rutin ia jalani yakni memasak, pria berzodiak Aries ini kerap kali memasak makanan seperti spaghetti, kentang goreng, hingga kombinasi daging, yang memang ia sukai.
"Steak dengan beef, kentang goreng, spaghetti, tidak ada banyak pilihan yang saya masak, kombinasi itu - itu saja, tidak ada banyak pilihan," tuturnya.
Eduardo berharap masyarakat di Indonesia pada umumnya, dan masyarakat Malang pada khususnya agar tetap mematuhi protokol kesehatan dan mengurangi mobilitas demi mengurangi angka terkonfirmasi positif Covid-19 . Tak lupa Eduardo juga menitipkan doa kepada para tenaga kesehatan dan tenaga medis, yang menangani Covid-19.
"Kondisi ini tidak mudah bagi teman - teman yang ada di garda terdepan menangani covid di rumah sakit, atau yang kontak langsung dengan asien yang positif Covid-19. Saya berharap semua komponen yang ada bisa kuat, bersemangat, ini kondisi yang tidak mudah, kondisi yang sulit, saya berharap pandemi ini segera selesai, supaya semua dokter, perawat, hingga cleaning service di rumah sakit diberikan kekuatan," pungkasnya.
Menurut Eduardo, aturan tak keluar rumah demi mencegah penyebaran Covid-19 tak asing baginya. Apalagi di Portugal ia pernah mengalaminya dua minggu.
"Saya menghargai dan menghormati lokcdown kebijakan pemerintah. Ini bukan barang baru bagi saya, di Portugal pernah mengalami hal sama 15 hari bersma keluarga, hanya berada di rumah," ucap Eduardo Almeida.
Bagi pelatih berkebangsaan Portugal selama di rumah hampir 12 hari, aktivitas normalnya tentu memimpin latihan tim Arema FC. Di sisi lain ia kerap kali memasak, menonton televisi, hingga film.
Pelatih berusia 43 tahun ini begitu hobi melihat film, bahkan setidaknya 3 jam sehari ia rutin menonton film - film kesukaannya, mulai film telenovela hingga film serial dari Prancis.
"Tinggal di rumah lihat televisi, nonton film, memasak. Kemarin saya nonton telenovela Portugal. Kemarin baru menyelesaikan serial dari Prancis, sempat nonton serial telenovela Portugal 2 - 3 jam, ngisi waktu di rumah dengan nonton film," terangnya.
Satu aktivitas baru lainnya yang rutin ia jalani yakni memasak, pria berzodiak Aries ini kerap kali memasak makanan seperti spaghetti, kentang goreng, hingga kombinasi daging, yang memang ia sukai.
"Steak dengan beef, kentang goreng, spaghetti, tidak ada banyak pilihan yang saya masak, kombinasi itu - itu saja, tidak ada banyak pilihan," tuturnya.
Eduardo berharap masyarakat di Indonesia pada umumnya, dan masyarakat Malang pada khususnya agar tetap mematuhi protokol kesehatan dan mengurangi mobilitas demi mengurangi angka terkonfirmasi positif Covid-19 . Tak lupa Eduardo juga menitipkan doa kepada para tenaga kesehatan dan tenaga medis, yang menangani Covid-19.
"Kondisi ini tidak mudah bagi teman - teman yang ada di garda terdepan menangani covid di rumah sakit, atau yang kontak langsung dengan asien yang positif Covid-19. Saya berharap semua komponen yang ada bisa kuat, bersemangat, ini kondisi yang tidak mudah, kondisi yang sulit, saya berharap pandemi ini segera selesai, supaya semua dokter, perawat, hingga cleaning service di rumah sakit diberikan kekuatan," pungkasnya.
(sto)
tulis komentar anda