UEFA Restui Liga-Liga di Eropa Lanjut Tanpa Penonton
Senin, 20 April 2020 - 22:00 WIB
NYON - Spekulasi nasib kompetisi elit Eropa di tengah pandemi virus corona memasuki babak baru. Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, mengizinkan liga dilanjutkan bergulir tanpa penonton.
Izin dari Badan Sepak bola Eropa (UEFA) tentu bukan satu-satunya faktor yang bisa bikin liga kembali bergulir. Sebab, kebijakan pemerintah masing-masing negara tentu saja berbeda-beda. Namun, setidaknya izin dari UEFA bisa menjadi pertimbangan.
“Kita mungkin perlu melanjutkan liga tanpa penonton, tetapi hal paling penting, saya pikir adalah pertandingan itu sendiri,” kata Aleksander Ceferin dalam wawancara bersama surat kabar Italia, Corriere della Sera, Senin (20/4/2020).
Ketika ditanya apakah mungkin UEFA menghentikan seluruh kompetisi, membatalkan seluruh liga, atau menobatkan gelar pada pemuncak klasemen sementara, Presiden UEFA menjawab dengan hati-hati.
“Terlalu dini untuk mengatakan bahwa kami tidak bisa melanjutkan musim. Lebih baik memainkan pertandingan di balik pintu tertutup (tanpa penonton, red) ketimbang tidak sama sekali,” kata Ceferin.
Pertimbangan UEFA untuk menggelar kembali pertandingan meski tanpa penonton didasari pada banyak faktor. Salah satunya siaran televisi dan mengurai penumpukan jadwal pertandingan. Jika liga dibiarkan terlalu lama vakum, kata Caferin, jadwal pertandingan justru akan menumpuk dan sulit diselesaikan oleh klub.
Menggulirkan kembali liga domestik di Eropa juga berdampak langsung pada kembalinya Liga Champions dan Liga Europa. Dia berharap sebelum September 2020 liga-liga domestik di Eropa sudah merampungkan musim.
Bukan Tanpa Masalah
Meski ide untuk melanjutkan musim tanpa penonton dianggap sebagai gagasan terbaik di tengahi pandemi yang tidak jelas ujungnya. Namun, gagasan itu bukan tanpa masalah.
Izin dari Badan Sepak bola Eropa (UEFA) tentu bukan satu-satunya faktor yang bisa bikin liga kembali bergulir. Sebab, kebijakan pemerintah masing-masing negara tentu saja berbeda-beda. Namun, setidaknya izin dari UEFA bisa menjadi pertimbangan.
“Kita mungkin perlu melanjutkan liga tanpa penonton, tetapi hal paling penting, saya pikir adalah pertandingan itu sendiri,” kata Aleksander Ceferin dalam wawancara bersama surat kabar Italia, Corriere della Sera, Senin (20/4/2020).
Ketika ditanya apakah mungkin UEFA menghentikan seluruh kompetisi, membatalkan seluruh liga, atau menobatkan gelar pada pemuncak klasemen sementara, Presiden UEFA menjawab dengan hati-hati.
“Terlalu dini untuk mengatakan bahwa kami tidak bisa melanjutkan musim. Lebih baik memainkan pertandingan di balik pintu tertutup (tanpa penonton, red) ketimbang tidak sama sekali,” kata Ceferin.
Pertimbangan UEFA untuk menggelar kembali pertandingan meski tanpa penonton didasari pada banyak faktor. Salah satunya siaran televisi dan mengurai penumpukan jadwal pertandingan. Jika liga dibiarkan terlalu lama vakum, kata Caferin, jadwal pertandingan justru akan menumpuk dan sulit diselesaikan oleh klub.
Menggulirkan kembali liga domestik di Eropa juga berdampak langsung pada kembalinya Liga Champions dan Liga Europa. Dia berharap sebelum September 2020 liga-liga domestik di Eropa sudah merampungkan musim.
Bukan Tanpa Masalah
Meski ide untuk melanjutkan musim tanpa penonton dianggap sebagai gagasan terbaik di tengahi pandemi yang tidak jelas ujungnya. Namun, gagasan itu bukan tanpa masalah.
tulis komentar anda