Aksi Heboh Para Atlet di Olimpiade Tokyo 2020, Baca Beritanya di News RCTI+
Selasa, 20 Juli 2021 - 15:19 WIB
Di cabang selancar, Indonesia untuk pertama kalinya mengirimkan wakil ke Olimpiade Tokyo 2020 melalui atlet asal Bali, Rio Waida. Selain Rio, ada juga I Ketut Agus Aditya Putra yang diberangkatkan karena hasil dari kejuaran Selancar di El Salvador. I Ketut Agus datang ke Tokyo dengan status sebagai atlet alternate (cadangan) di lima nomor.
Jadi apabila terjadi hal-hal yang membuat pemain di lima nomor yang sudah ada tidak bisa tampil seperti karena sakit atau cedera, I Ketut akan menjadi alternatif pengganti. Secara resmi Ketut telah tercatat sebagai atlet Olimpiade Tokyo.
Peluang terbesar Indonesia untuk mempertahankan tradisi memperoleh mendali di Olimpiade ada di cabor bulutangkis. Di cabang ini, rakyat Indonesia sangat berharap pasangan ganda putra Kevin/Gideon (The Minions) atau Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan (The Daddies) bisa mempersembahkan emas bagi kontingen Indonesia. Begitu juga di nomer ganda campuran Praveen/Melati dapat mengeluarkan seluruh kemampuan terbaiknya hingga bisa menyamai seniornya pasangan ganda campuran Tantowi/Liliana Natsir yang berhasil meraih emas di Olimpiade Rio De Jainero.
Selain bulutangkis, publik di Tanah Air juga berharap cabang angkat besi bisa menambah medali bagi Indonesia. Prestasi tertinggi dari cabor ini di Olimpiade baru medali perak. Di cabang panahan, Indonesia punya sejarah yang apik. Dari cabang inilah di Oimpiade Seoul 1988, untuk pertama kalinya Indonesia berhasil memperoleh medali perak.
Olimpiade Tokyo akan berbeda dengan penyelenggaraan olimpiade sebelumnya. Beberapa cabor memang tidak boleh ditonton secara langsung, alias tidak ada penonton. Di beberapa cabor lainnya boleh ada penonton namun dibatasi maksimal hanya 50% dari kapasitas. Sesaat sebelum bertanding semua atlet dan official juga harus melakukan tes untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka. Terutama, apakah mereka terinfeksi virus Covid-19 atau tidak. Hal ini penting agar ajang Olimpiade tidak menjadikan pusat penularan Covid-19.
Sebelum Olimpiade resmi dibuka saja sudah banyak atlet-atlet top dari berbagai negara yang diketahui positif Covid-19. Hal itu mengharuskan ia menjalani karantina (isolasi) dan terpaksa mundur. Kondisi seperti ini bukan tidak mungkin terjadi pada atlet yang tengah bertanding membawa kehormatan dan nama besar negaranya dari ajang bergengsi ini. Disebut ajang bergengsi, karena memang atlet yang bertanding di Olimpiade bukan atlet biasa. Selain itu Olimpiade juga hanya dipertandingkan empat tahun sekali.
Untuk bertanding di ajang ini setiap atlet dari masing-masing cabor harus melewati babak kualifikasi terlebih dahulu. Cukup berat dan persaingannya sangat ketat. Kualifikasi ini biasanya berlangsung selama satu tahun sebelum Olimpiade dimulai.
Jadi memang hanya atlet berprestasi dan yang terpilih saja yang dapat bertandiang di Olimpiade. Oleh sebab itu dapat bertanding di Olimpiade mewakili negara merupakan kebanggaan dan kehormatan bagi setiap atlet dari cabang apapun.
Nah, bagaimana sepak terjang perjuangan atlet Indonesia untuk mempersembahkan emas Olimpiade Tokyo dapat diikuti melalui kanal News RCTI+. Sebulan sebelum Olimpiade Tokyo digelar, News RCTI+ secara rutin setiap hari menayangkan berita seputar Olimpiade. Mulai persiapan penyelenggaraan Olimpiade di Tokyo yang hampir tidak jadi digelar lagi karena Covid-19, persiapan para atlet-atlet dunia dalam Olimpiade. Misalnya dari cabang tenis sejumlah bintang top dunia mengundurkan diri. Mulai dari Rafael Nadal, Roger Federer, Dominic Thiem, Serena Williams, hingga Simona Halep. Namun, pertarungan tenis masih cukup menarik dengan kehadiran Novak Djokovic hingga Ashleigh Barty, juga Naomi Osaka sebagai andalan tuan rumah.
Sudah pasti, News RCTI+ akan memantau penuh setiap capaian atlet kebanggaan Indonesia dalam mengharumkan nama negara. Masih banyak berita lain yang akan menjadi fokus News RCTI+ yakni hasil-hasil pertandingan dari cabor yang popular seperti sepak bola, basket, atletik, renang, hingga volly pantai. Didukung oleh 84 publisher, News RCTI+ akan menyajikan berita-berita terlengkap, terkini dan terpercaya dari ajang Olimpiade Tokyo.
Jadi apabila terjadi hal-hal yang membuat pemain di lima nomor yang sudah ada tidak bisa tampil seperti karena sakit atau cedera, I Ketut akan menjadi alternatif pengganti. Secara resmi Ketut telah tercatat sebagai atlet Olimpiade Tokyo.
Peluang terbesar Indonesia untuk mempertahankan tradisi memperoleh mendali di Olimpiade ada di cabor bulutangkis. Di cabang ini, rakyat Indonesia sangat berharap pasangan ganda putra Kevin/Gideon (The Minions) atau Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan (The Daddies) bisa mempersembahkan emas bagi kontingen Indonesia. Begitu juga di nomer ganda campuran Praveen/Melati dapat mengeluarkan seluruh kemampuan terbaiknya hingga bisa menyamai seniornya pasangan ganda campuran Tantowi/Liliana Natsir yang berhasil meraih emas di Olimpiade Rio De Jainero.
Selain bulutangkis, publik di Tanah Air juga berharap cabang angkat besi bisa menambah medali bagi Indonesia. Prestasi tertinggi dari cabor ini di Olimpiade baru medali perak. Di cabang panahan, Indonesia punya sejarah yang apik. Dari cabang inilah di Oimpiade Seoul 1988, untuk pertama kalinya Indonesia berhasil memperoleh medali perak.
Olimpiade Tokyo akan berbeda dengan penyelenggaraan olimpiade sebelumnya. Beberapa cabor memang tidak boleh ditonton secara langsung, alias tidak ada penonton. Di beberapa cabor lainnya boleh ada penonton namun dibatasi maksimal hanya 50% dari kapasitas. Sesaat sebelum bertanding semua atlet dan official juga harus melakukan tes untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka. Terutama, apakah mereka terinfeksi virus Covid-19 atau tidak. Hal ini penting agar ajang Olimpiade tidak menjadikan pusat penularan Covid-19.
Sebelum Olimpiade resmi dibuka saja sudah banyak atlet-atlet top dari berbagai negara yang diketahui positif Covid-19. Hal itu mengharuskan ia menjalani karantina (isolasi) dan terpaksa mundur. Kondisi seperti ini bukan tidak mungkin terjadi pada atlet yang tengah bertanding membawa kehormatan dan nama besar negaranya dari ajang bergengsi ini. Disebut ajang bergengsi, karena memang atlet yang bertanding di Olimpiade bukan atlet biasa. Selain itu Olimpiade juga hanya dipertandingkan empat tahun sekali.
Untuk bertanding di ajang ini setiap atlet dari masing-masing cabor harus melewati babak kualifikasi terlebih dahulu. Cukup berat dan persaingannya sangat ketat. Kualifikasi ini biasanya berlangsung selama satu tahun sebelum Olimpiade dimulai.
Jadi memang hanya atlet berprestasi dan yang terpilih saja yang dapat bertandiang di Olimpiade. Oleh sebab itu dapat bertanding di Olimpiade mewakili negara merupakan kebanggaan dan kehormatan bagi setiap atlet dari cabang apapun.
Nah, bagaimana sepak terjang perjuangan atlet Indonesia untuk mempersembahkan emas Olimpiade Tokyo dapat diikuti melalui kanal News RCTI+. Sebulan sebelum Olimpiade Tokyo digelar, News RCTI+ secara rutin setiap hari menayangkan berita seputar Olimpiade. Mulai persiapan penyelenggaraan Olimpiade di Tokyo yang hampir tidak jadi digelar lagi karena Covid-19, persiapan para atlet-atlet dunia dalam Olimpiade. Misalnya dari cabang tenis sejumlah bintang top dunia mengundurkan diri. Mulai dari Rafael Nadal, Roger Federer, Dominic Thiem, Serena Williams, hingga Simona Halep. Namun, pertarungan tenis masih cukup menarik dengan kehadiran Novak Djokovic hingga Ashleigh Barty, juga Naomi Osaka sebagai andalan tuan rumah.
Sudah pasti, News RCTI+ akan memantau penuh setiap capaian atlet kebanggaan Indonesia dalam mengharumkan nama negara. Masih banyak berita lain yang akan menjadi fokus News RCTI+ yakni hasil-hasil pertandingan dari cabor yang popular seperti sepak bola, basket, atletik, renang, hingga volly pantai. Didukung oleh 84 publisher, News RCTI+ akan menyajikan berita-berita terlengkap, terkini dan terpercaya dari ajang Olimpiade Tokyo.
tulis komentar anda