Pelari Kenya Optimis Raih Emas pada Debutnya di Olimpiade
Jum'at, 23 Juli 2021 - 02:05 WIB
TOKYO - Pelari asal Kenya, Timothy Cheruiyot baru akan melakukan debutnya di Olimpiade. Tapi, karena sempat menjadi jawara di Kejuaraan Dunia Doha 2019, dia yakin bisa meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 .
Cheruiyot sebenarnya beruntung bisa berlaga di pesta olahraga dunia itu. Pasalnya, dia tampil menggantikan Kamar Etyang yang didepak dari tim karena gagal tes doping. Nantinya dia akan turun di nomor 1.500 meter.
Pelatih Cheruiyot, Bernard Ouma mengungkapkan peluang untuk mendulang medali sangat terbuka. “Di podium, kami melihat (Cheruiyot) sebagai atlet, orang lain melihatnya mesin yang sedang berjalan dan harus berada di posisi satu," ucapnya, dikutip Reuters.
"Di benak saya sebagai pelatih, saya melihat manusia dengan tantangan sosial juga, perspektif keluarga dan pribadi juga. Dia baru saja dipanggil ke tim, kegembiraan itu ada di sana. Dia senang dengan penampilannya, apa yang kami lakukan sekarang adalah mengasah,” lanjut Ouma.
Ouma menyebut jika tampil di olimpiade merupakan hal sulit. Semua atlet mesti melewati babak penyisihan hingga lolos ke final.
"Olimpiade itu sulit, karena Anda memiliki babak penyisihan, semifinal, dan final. Sejauh ini, kami dalam kondisi yang baik, hanya mempertahankan performa yang sama (seperti di kejuaraan dunia),” tutur Ouma.
“Ada tiga medali, semuanya memperebutkan tempat terbaik. Jadi Timothy juga mencari tempat terbaik, yaitu emas,” pungkasnya.
Lihat Juga: Pordasi Sambut Target NOC Indonesia Loloskan 100 Atlet Termasuk Berkuda ke Olimpiade LA 2028
Cheruiyot sebenarnya beruntung bisa berlaga di pesta olahraga dunia itu. Pasalnya, dia tampil menggantikan Kamar Etyang yang didepak dari tim karena gagal tes doping. Nantinya dia akan turun di nomor 1.500 meter.
Pelatih Cheruiyot, Bernard Ouma mengungkapkan peluang untuk mendulang medali sangat terbuka. “Di podium, kami melihat (Cheruiyot) sebagai atlet, orang lain melihatnya mesin yang sedang berjalan dan harus berada di posisi satu," ucapnya, dikutip Reuters.
"Di benak saya sebagai pelatih, saya melihat manusia dengan tantangan sosial juga, perspektif keluarga dan pribadi juga. Dia baru saja dipanggil ke tim, kegembiraan itu ada di sana. Dia senang dengan penampilannya, apa yang kami lakukan sekarang adalah mengasah,” lanjut Ouma.
Ouma menyebut jika tampil di olimpiade merupakan hal sulit. Semua atlet mesti melewati babak penyisihan hingga lolos ke final.
"Olimpiade itu sulit, karena Anda memiliki babak penyisihan, semifinal, dan final. Sejauh ini, kami dalam kondisi yang baik, hanya mempertahankan performa yang sama (seperti di kejuaraan dunia),” tutur Ouma.
“Ada tiga medali, semuanya memperebutkan tempat terbaik. Jadi Timothy juga mencari tempat terbaik, yaitu emas,” pungkasnya.
Lihat Juga: Pordasi Sambut Target NOC Indonesia Loloskan 100 Atlet Termasuk Berkuda ke Olimpiade LA 2028
(mirz)
tulis komentar anda