Kompetisi Terhenti karena Pandemi, Kerugian Klub Liga Primer Membesar
Selasa, 21 April 2020 - 10:15 WIB
LONDON - Pandemi Covid-19 membuat klub-klub Liga Primer mengalami krisis keuangan yang begitu luar biasa. Lumpuhnya kompetisi membuat klub-klub semakin tercekik karena tidak ada pemasukan.
Sebuah klub Liga Primer diyakini kehilangan 9 juta poundsterling per pekan karena mereka menderita dampak dari terhentinya kompetisi. Klub papan atas bahkan menghadapi kerugian paling besar karena mereka masih harus membayar biaya terbesar mereka seperti gaji, tanpa menerima pemasukan apa pun.
Berdasarkan sebuah laporan Daily Mirror, raksasa klub Liga Primer kehilangan jutaan dolar Amerika setiap pekan dan mungkin harus mengajukan pinjaman ke bank sebesar 100 juta poundsterling untuk menutupi potensi kerugian mereka.
Dampak terhentinya kompetisi memang telah menghadirkan permasalahan yang pelik. Pihak Liga Primer menghadapi kemungkinan harus membayar kembali hingga 762 juta poundsterling kepada para pemegang hak siar jika mereka tidak dapat menyelesaikan musim ini.
Klub juga kehilangan pemasukan dari penonton, penawaran sponsor, dan pendapatan pertandingan lainnya. Liga Primer bertekad menyelesaikan musim ini, meski ada kekhawatiran bisa saja tidak dilanjutkan. Karena itu, klub-klub mencari cara mengurangi kerugian dan pertemuan telah diadakan dengan wacana menerapkan potongan gaji 30% kepada para pemain.
Namun, ada silang pendapat antara pemain, Asosiasi Pesepak Bola Profesional (PFA), dan Liga Primer sehingga kesepakatan belum tercapai. Pertemuan itu dimaksudkan untuk membuat para pemain menyetujui pemotongan gaji 30%, meskipun PFA mengeluarkan pernyataan yang menanyakan apakah pemotongan itu akan merugikan pekerja medis (NHS).
“Para pemain sadar sebagai karyawan PAYE, pajak gabungan atas gaji mereka merupakan kontribusi signifikan mendanai layanan publik yang penting, yang sangat penting saat ini. Mengambil 30% pemotongan gaji akan dikenakan biaya jumlah besar Menteri Keuangan. Ini jelas akan merugikan NHS dan layanan yang didanai pemerintah lainnya,” ungkap pernyataan PFA, dilansir Daily Mail.
Tapi, conference call yang diadakan dengan kapten tim dan manajer awal bulan ini di mana mereka diinformasikan bahwa klub bisa kehilangan total 1,137 miliar poundsterling karena krisis Covid-19. Para pemain pun mulai melunak.
Pemain Arsenal akan menerima potongan gaji 12,5%, sementara Chelsea telah menyetujui penurunan gaji 10%. Southampton dan West Ham United mengonfirmasi para pemain mereka akan menunda sebagian gaji karena krisis yang sedang berlangsung.
Sebuah klub Liga Primer diyakini kehilangan 9 juta poundsterling per pekan karena mereka menderita dampak dari terhentinya kompetisi. Klub papan atas bahkan menghadapi kerugian paling besar karena mereka masih harus membayar biaya terbesar mereka seperti gaji, tanpa menerima pemasukan apa pun.
Berdasarkan sebuah laporan Daily Mirror, raksasa klub Liga Primer kehilangan jutaan dolar Amerika setiap pekan dan mungkin harus mengajukan pinjaman ke bank sebesar 100 juta poundsterling untuk menutupi potensi kerugian mereka.
Dampak terhentinya kompetisi memang telah menghadirkan permasalahan yang pelik. Pihak Liga Primer menghadapi kemungkinan harus membayar kembali hingga 762 juta poundsterling kepada para pemegang hak siar jika mereka tidak dapat menyelesaikan musim ini.
Klub juga kehilangan pemasukan dari penonton, penawaran sponsor, dan pendapatan pertandingan lainnya. Liga Primer bertekad menyelesaikan musim ini, meski ada kekhawatiran bisa saja tidak dilanjutkan. Karena itu, klub-klub mencari cara mengurangi kerugian dan pertemuan telah diadakan dengan wacana menerapkan potongan gaji 30% kepada para pemain.
Namun, ada silang pendapat antara pemain, Asosiasi Pesepak Bola Profesional (PFA), dan Liga Primer sehingga kesepakatan belum tercapai. Pertemuan itu dimaksudkan untuk membuat para pemain menyetujui pemotongan gaji 30%, meskipun PFA mengeluarkan pernyataan yang menanyakan apakah pemotongan itu akan merugikan pekerja medis (NHS).
“Para pemain sadar sebagai karyawan PAYE, pajak gabungan atas gaji mereka merupakan kontribusi signifikan mendanai layanan publik yang penting, yang sangat penting saat ini. Mengambil 30% pemotongan gaji akan dikenakan biaya jumlah besar Menteri Keuangan. Ini jelas akan merugikan NHS dan layanan yang didanai pemerintah lainnya,” ungkap pernyataan PFA, dilansir Daily Mail.
Tapi, conference call yang diadakan dengan kapten tim dan manajer awal bulan ini di mana mereka diinformasikan bahwa klub bisa kehilangan total 1,137 miliar poundsterling karena krisis Covid-19. Para pemain pun mulai melunak.
Pemain Arsenal akan menerima potongan gaji 12,5%, sementara Chelsea telah menyetujui penurunan gaji 10%. Southampton dan West Ham United mengonfirmasi para pemain mereka akan menunda sebagian gaji karena krisis yang sedang berlangsung.
tulis komentar anda