Dominasi SDUT Bumi Kartini Jepara Berlanjut di Soccer Challenge-Kudus 2025
loading...
![Dominasi SDUT Bumi Kartini...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2025/02/09/11/1527491/dominasi-sdut-bumi-kartini-jepara-berlanjut-di-soccer-challengekudus-2025-ojs.webp)
SDUT Bumi Kartini Jepara dari Kelompok Usia (KU) 12 berhasil keluar sebagai juara kompetisi Soccer Challenge-Kudus 2025 / Foto: Ist
A
A
A
SDUT Bumi Kartini Jepara dari Kelompok Usia (KU) 12 berhasil keluar sebagai juara kompetisi Soccer Challenge-Kudus 2025 setelah mengalahkan SDIT Al Islam Kudus dengan skor 4-2 di di Supersoccer Arena, Rendeng, Kudus, Minggu (9/2/2025). Gelar juara ini merupakan yang keempat kalinya diraih oleh SDUT Bumi Kartini Jepara di KU 12.
Sepanjang tahun 2024, mereka telah mengoleksi tiga piala berturut-turut, menunjukkan dominasi mereka dalam kompetisi ini. Rara Zenita Fatin juga dinobatkan sebagai Top Scorer dengan torehan 29 gol. "Seneng dan bangga banget bisa menang lagi. Kerjasama tim sudah bagus tapi harus lebih ditingkatkan lagi agar lebih kompak. Terima kasih untuk pelatih yang melatih kami sampai juara, terima kasih teman-teman atas kerja kerasnya," tutur Rara.
Sementara itu, di KU 10, SD Muhammadiyah Birrul Walidain meraih kemenangan dramatis melalui adu penalti dengan skor 3-2 atas SDIT Al Islam Kudus. Kemenangan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi SD Muhammadiyah Birrul Walidain, yang pada Challenge-Kudus Seri 3 2024 lalu hanya meraih runner-up.
"Pertandingan tadi cukup menegangkan karena antara menang atau tidak. Tapi pelatih tadi bilang dalam sepak bola menang atau kalah itu biasa, yang penting sudah berusaha dan akhirnya kami percaya diri untuk menang," beber Keisha Athira Imawan, kapten tim SD Muhammadiyah Birrul Walidain.
Apresiasi atas Animo dan Potensi Sepak Bola Putri di Kudus
Wakil Ketua Pelaksana MilkLife Soccer Challenge, Welly Arisanto, mengungkapkan bahwa animo peserta MilkLife Soccer Challenge - Kudus 2025 sangat luar biasa. Ia melihat adanya peningkatan potensi sepak bola putri di Kudus, yang didukung oleh regenerasi pemain dan keseriusan sekolah dalam mengembangkan olahraga ini.
"MilkLife Soccer Challenge Kudus kali ini menarik dan seru pertandingannya. Tahun 2024 ada tiga kali penyelenggaraan, dan saat ini membuat pengalaman para peserta untuk bertanding makin bertambah, teknik bermain juga meningkat jauh. Jadi kami berharap potensi pesepakbola putri di Kudus semakin berkembang dan semakin banyak, terutama dengan bertambahnya jumlah sekolah yang berpartisipasi," kata Welly.
MilkLife Soccer Challenge - Kudus 2025 diikuti oleh 1.547 siswi dari tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD). Total ada 142 tim yang berpartisipasi, terdiri dari 100 tim di KU 12 dan 42 tim di KU 10. Para peserta tidak hanya berasal dari Kudus, tetapi juga dari daerah-daerah sekitar seperti Demak, Rembang, Pati, dan Jepara.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, menjelaskan bahwa ke depannya MilkLife Soccer Challenge akan disesuaikan dengan kalender akademik agar tidak mengganggu proses pembelajaran siswa di sekolah. Selain itu, untuk menjaring bibit-bibit muda pesepak bola putri, diselenggarakan pula Festival SenengSoccer yang ditujukan untuk siswi usia 6-8 tahun (KU 8).
"Melalui Festival SenengSoccer kami berharap para putri usia 8 tahun ke bawah bisa merasakan dulu asyiknya bermain bola. Tidak perlu ada pertandingan, yang penting mereka tahu bermain sepak bola itu menyenangkan, dan minatnya tumbuh. Dengan melihat tim KU 12 bertanding sepak bola di lapangan yang sama, juga akan memotivasi adik-adik untuk bisa menjadi pemain sepak bola mewakili sekolah," ungkap Yoppy.
Head Coach Soccer Challenge, Timo Scheunemann, menambahkan bahwa Festival SenengSoccer merupakan tahap awal pengenalan sepak bola melalui latihan fisik dan teknik dasar yang dikemas secara menyenangkan. Para peserta diajak bermain bola melewati berbagai rintangan yang melatih koordinasi, kecepatan, dan daya tahan.
"Festival SenengSoccer merupakan stimulus agar para putri KU 8 mengenal sepak bola. Rintangan yang dibuat sebenarnya latihan koordinasi dari teknik, kecepatan, dan endurance yang terpadu. Ini merupakan kebiasaan-kebiasaan baik dalam melatih sepak bola putri dari level paling dasar. Hal terpenting adalah mengenalkan sepak bola, bagaimana cara bermainnya sehingga adik-adik ini bisa bersenang-senang," imbuh Timo.
Runner-up : SDIT Al Islam Kudus
Semifinalis : MI NU Pendidikan Islam dan MI NU Baitul Mukminin
Top Scorer : Syahnaz Noraini - SD 3 Mijen (24 gol)
Best Player : Alluna Gendhis Larasati - SDIT Al Islam Kudus
Best Goalkeeper : Aqilla Anindita Khairinniswa - SD Muhammadiyah Birrul Walidain
Fairplay Team : MI NU Pendidikan Islam
Runner-up : SDIT Al Islam Kudus
Semifinalis : SDN Gedangan Rembang dan SD NU Nawa Kartika
Top Scorer : Alesha Farzana Aznii Putri Aji - SDIT Al Islam Kudus (29 gol)
Rara Zenita Fatin - SDUT Bumi Kartini Jepara (29 gol)
Best Player : Naura Hasna El Tsaqif - SDUT Bumi Kartini Jepara
Best Goalkeeper : Amira Sailin Nikhla - SD Nawa Kartika
Fairplay Team : SDN Gedangan Rembang
Lihat Juga: Morbidelli dan Fabio Di Giannantonio Ajak 2 Pemain Timnas Indonesia Adu Skill di Lapangan Hijau
Sepanjang tahun 2024, mereka telah mengoleksi tiga piala berturut-turut, menunjukkan dominasi mereka dalam kompetisi ini. Rara Zenita Fatin juga dinobatkan sebagai Top Scorer dengan torehan 29 gol. "Seneng dan bangga banget bisa menang lagi. Kerjasama tim sudah bagus tapi harus lebih ditingkatkan lagi agar lebih kompak. Terima kasih untuk pelatih yang melatih kami sampai juara, terima kasih teman-teman atas kerja kerasnya," tutur Rara.
Sementara itu, di KU 10, SD Muhammadiyah Birrul Walidain meraih kemenangan dramatis melalui adu penalti dengan skor 3-2 atas SDIT Al Islam Kudus. Kemenangan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi SD Muhammadiyah Birrul Walidain, yang pada Challenge-Kudus Seri 3 2024 lalu hanya meraih runner-up.
"Pertandingan tadi cukup menegangkan karena antara menang atau tidak. Tapi pelatih tadi bilang dalam sepak bola menang atau kalah itu biasa, yang penting sudah berusaha dan akhirnya kami percaya diri untuk menang," beber Keisha Athira Imawan, kapten tim SD Muhammadiyah Birrul Walidain.
Apresiasi atas Animo dan Potensi Sepak Bola Putri di Kudus
Wakil Ketua Pelaksana MilkLife Soccer Challenge, Welly Arisanto, mengungkapkan bahwa animo peserta MilkLife Soccer Challenge - Kudus 2025 sangat luar biasa. Ia melihat adanya peningkatan potensi sepak bola putri di Kudus, yang didukung oleh regenerasi pemain dan keseriusan sekolah dalam mengembangkan olahraga ini.
"MilkLife Soccer Challenge Kudus kali ini menarik dan seru pertandingannya. Tahun 2024 ada tiga kali penyelenggaraan, dan saat ini membuat pengalaman para peserta untuk bertanding makin bertambah, teknik bermain juga meningkat jauh. Jadi kami berharap potensi pesepakbola putri di Kudus semakin berkembang dan semakin banyak, terutama dengan bertambahnya jumlah sekolah yang berpartisipasi," kata Welly.
MilkLife Soccer Challenge - Kudus 2025 diikuti oleh 1.547 siswi dari tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD). Total ada 142 tim yang berpartisipasi, terdiri dari 100 tim di KU 12 dan 42 tim di KU 10. Para peserta tidak hanya berasal dari Kudus, tetapi juga dari daerah-daerah sekitar seperti Demak, Rembang, Pati, dan Jepara.
Komitmen untuk Mengembangkan Sepak Bola Putri Usia Dini
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, menjelaskan bahwa ke depannya MilkLife Soccer Challenge akan disesuaikan dengan kalender akademik agar tidak mengganggu proses pembelajaran siswa di sekolah. Selain itu, untuk menjaring bibit-bibit muda pesepak bola putri, diselenggarakan pula Festival SenengSoccer yang ditujukan untuk siswi usia 6-8 tahun (KU 8).
"Melalui Festival SenengSoccer kami berharap para putri usia 8 tahun ke bawah bisa merasakan dulu asyiknya bermain bola. Tidak perlu ada pertandingan, yang penting mereka tahu bermain sepak bola itu menyenangkan, dan minatnya tumbuh. Dengan melihat tim KU 12 bertanding sepak bola di lapangan yang sama, juga akan memotivasi adik-adik untuk bisa menjadi pemain sepak bola mewakili sekolah," ungkap Yoppy.
Head Coach Soccer Challenge, Timo Scheunemann, menambahkan bahwa Festival SenengSoccer merupakan tahap awal pengenalan sepak bola melalui latihan fisik dan teknik dasar yang dikemas secara menyenangkan. Para peserta diajak bermain bola melewati berbagai rintangan yang melatih koordinasi, kecepatan, dan daya tahan.
"Festival SenengSoccer merupakan stimulus agar para putri KU 8 mengenal sepak bola. Rintangan yang dibuat sebenarnya latihan koordinasi dari teknik, kecepatan, dan endurance yang terpadu. Ini merupakan kebiasaan-kebiasaan baik dalam melatih sepak bola putri dari level paling dasar. Hal terpenting adalah mengenalkan sepak bola, bagaimana cara bermainnya sehingga adik-adik ini bisa bersenang-senang," imbuh Timo.
Daftar Pemenang Soccer Challenge – Kudus 2025
Kategori Usia 10
Juara : SD Muhammadiyah Birrul WalidainRunner-up : SDIT Al Islam Kudus
Semifinalis : MI NU Pendidikan Islam dan MI NU Baitul Mukminin
Top Scorer : Syahnaz Noraini - SD 3 Mijen (24 gol)
Best Player : Alluna Gendhis Larasati - SDIT Al Islam Kudus
Best Goalkeeper : Aqilla Anindita Khairinniswa - SD Muhammadiyah Birrul Walidain
Fairplay Team : MI NU Pendidikan Islam
Kategori Usia 12
Juara : SDUT Bumi Kartini JeparaRunner-up : SDIT Al Islam Kudus
Semifinalis : SDN Gedangan Rembang dan SD NU Nawa Kartika
Top Scorer : Alesha Farzana Aznii Putri Aji - SDIT Al Islam Kudus (29 gol)
Rara Zenita Fatin - SDUT Bumi Kartini Jepara (29 gol)
Best Player : Naura Hasna El Tsaqif - SDUT Bumi Kartini Jepara
Best Goalkeeper : Amira Sailin Nikhla - SD Nawa Kartika
Fairplay Team : SDN Gedangan Rembang
Lihat Juga: Morbidelli dan Fabio Di Giannantonio Ajak 2 Pemain Timnas Indonesia Adu Skill di Lapangan Hijau
(yov)