Mesut Oezil Tolak Pemotongan Gaji
Selasa, 21 April 2020 - 13:03 WIB
LONDON - Mesut Oezil dengan tegas menolak pemotongan gaji yang akan dilakukan manajemen Arsenal. Sementara pemain The Gunners lainnya sepakat untuk memangkas pendapatannya sebesar 12,5 persen demi menyelematkan keuangan klub di tengah pandemi virus corona.
Sama seperti klub lainnya di kawasan Eropa, sejak ditangguhkannya kompetisi lantaran pandemi virus corona pemasukan klub berkurang. Alhasil, klub mesti melakukan berbagai upaya melakukan tindakan penyelamatan, salah satunya dengan pemotongan gaji.
Oezil, seperti dikutip Mirror, Selasa (21/4), yang merupakan pemain dengan penghasilan tertinggi, 350.000 Pounds per pekan, menjelaskan bahwa ia mungkin bersedia melakukannya di masa depan. Namun ingin melihat dampak finansial secara penuh akibat pandemi virus corona ini dan tak ingin mengambil keputusan tergesa-gesa.
Ia sangat menghormati pemain lain yang rela gajinya dipotong. Namun, ia pun meminta semua orang untuk menghormati keputusannya.
Menurut Agen Oezil, Dr Erkut Sogut kliennya tak boleh menerima keputusan manajemen. "Penangguhan kompetisi adalah suatu pilihan tetapi tidak untuk menyetujui pemotongan gaji ketika klub-klub masih dapat menghasilkan keuntungan yang sama seperti tahun lalu," katanya.
Sama seperti klub lainnya di kawasan Eropa, sejak ditangguhkannya kompetisi lantaran pandemi virus corona pemasukan klub berkurang. Alhasil, klub mesti melakukan berbagai upaya melakukan tindakan penyelamatan, salah satunya dengan pemotongan gaji.
Oezil, seperti dikutip Mirror, Selasa (21/4), yang merupakan pemain dengan penghasilan tertinggi, 350.000 Pounds per pekan, menjelaskan bahwa ia mungkin bersedia melakukannya di masa depan. Namun ingin melihat dampak finansial secara penuh akibat pandemi virus corona ini dan tak ingin mengambil keputusan tergesa-gesa.
Ia sangat menghormati pemain lain yang rela gajinya dipotong. Namun, ia pun meminta semua orang untuk menghormati keputusannya.
Menurut Agen Oezil, Dr Erkut Sogut kliennya tak boleh menerima keputusan manajemen. "Penangguhan kompetisi adalah suatu pilihan tetapi tidak untuk menyetujui pemotongan gaji ketika klub-klub masih dapat menghasilkan keuntungan yang sama seperti tahun lalu," katanya.
(bbk)
tulis komentar anda