Aturan Baru BWF untuk Kualifikasi Olimpiade, Menguntungkan atau Merugikan?
Jum'at, 29 Mei 2020 - 05:01 WIB
JAKARTA - Setiap pebulu tangkis yang ingin tampil di ajang Olimpiade perlu melewati kualifikasi poin. Aturan tersebut diubah dan disesuaikan akibat pandemi virus corona.
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menerbitkan sejumlah aturan baru terkait sistem perhitungan poin. Amandemen yang sudah disahkan Komite Olimpiade Internasional (IOC) sebagai berikut:
• Semua poin yang telah didapat atlet dari turnamen yang telah selesai pada masa kualifikasi olimpiade (sampai All England 2020) akan tetap masuk dalam poin Race to Tokyo.
• Turnamen-turnamen yang telah dijadwal ulang oleh BWF terhitung dari Agustus-Desember 2020, hasilnya tidak akan masuk ke perhitungan poin Race to Tokyo.
• Periode kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 akan dimulai lagi pada minggu pertama hingga minggu ke-17 di tahun 2021, hanya mencakup turnamen yang telah tertunda atau batal akibat dampak Covid-19 di tahun 2020, diantaranya: German Open, Swiss Open, Lingshui China Masters, Orleans Masters, India Open, Malaysia Open, Singapore Open serta kejuaraan kontinental individual (Badminton Asia Championships, European Championships dan sebagainya).
• Pemain dari Chinadan Hong Kong yang tahun ini tidak mendapat poin dari kejuaraan Badminton Asia Team Championships 2020 (BATC) di Manila, Filipina, pada Februari lalu, akan mendapat poin dari Badminton Asia Mixed Team Championships 2021 (BAMTC). Hal ini dikarenakan absennnya kedua tim tersebut diakibatkan oleh peraturan pembatasan perjalanan akibat covid-19 dari pemerintah Filipina.
Salah satu poin krusial dari amandemen itu adalah: turnamen yang dijadwal ulang BWF terhitung Agustus sampai Desember 2020 tidak akan masuk poin Race to Tokyo. Artinya, turnamen Indonesia Open 2020 yang dijadwal ulang jadi 17-22 November 2020 tidak akan menghasilkan poin untuk tiket ke Olimpiade. (Baca juga: BWF Tangguhkan Indonesia Open Bikin Fans Bulu Tangkis Kecewa )
Menurut jadwal yang dirilis BWF, setelah Agustus 2020 hingga akhir tahun, terdapat 22 turnamen besar yang akan digelar. Belum diketahui secara persis, apakah amandemen peraturan ini akan berpengaruh pada atmosfer turnamen-turnamen tersebut.
Pada poin ketiga disebutkan bahwa periode kualifikasi Olimpiade Tokyo akan dimulai lagi pada minggu ke-17 tahun 2021. Artinya, turnamen yang berlangsung setelah pekan itu baru bisa jadi ajang mengumpulkan poin demi tiket Olimpiade Tokyo.
Menurut Inside The Games, periode pengumpulan poin Olimpiade bagi pebulu tangkis dunia akan berlaku 26 April hingga 2 Mei 2021. Gelaran Olimpiade Tokyo sendiri dijadwalkan berlangsung 23 Juli - 8 Agustus 2021.(Baca juga: Olimpiade Tokyo Dibatalkan Jika Gagal Digelar Tahun 2021 )
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menerbitkan sejumlah aturan baru terkait sistem perhitungan poin. Amandemen yang sudah disahkan Komite Olimpiade Internasional (IOC) sebagai berikut:
• Semua poin yang telah didapat atlet dari turnamen yang telah selesai pada masa kualifikasi olimpiade (sampai All England 2020) akan tetap masuk dalam poin Race to Tokyo.
• Turnamen-turnamen yang telah dijadwal ulang oleh BWF terhitung dari Agustus-Desember 2020, hasilnya tidak akan masuk ke perhitungan poin Race to Tokyo.
• Periode kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 akan dimulai lagi pada minggu pertama hingga minggu ke-17 di tahun 2021, hanya mencakup turnamen yang telah tertunda atau batal akibat dampak Covid-19 di tahun 2020, diantaranya: German Open, Swiss Open, Lingshui China Masters, Orleans Masters, India Open, Malaysia Open, Singapore Open serta kejuaraan kontinental individual (Badminton Asia Championships, European Championships dan sebagainya).
• Pemain dari Chinadan Hong Kong yang tahun ini tidak mendapat poin dari kejuaraan Badminton Asia Team Championships 2020 (BATC) di Manila, Filipina, pada Februari lalu, akan mendapat poin dari Badminton Asia Mixed Team Championships 2021 (BAMTC). Hal ini dikarenakan absennnya kedua tim tersebut diakibatkan oleh peraturan pembatasan perjalanan akibat covid-19 dari pemerintah Filipina.
Salah satu poin krusial dari amandemen itu adalah: turnamen yang dijadwal ulang BWF terhitung Agustus sampai Desember 2020 tidak akan masuk poin Race to Tokyo. Artinya, turnamen Indonesia Open 2020 yang dijadwal ulang jadi 17-22 November 2020 tidak akan menghasilkan poin untuk tiket ke Olimpiade. (Baca juga: BWF Tangguhkan Indonesia Open Bikin Fans Bulu Tangkis Kecewa )
Menurut jadwal yang dirilis BWF, setelah Agustus 2020 hingga akhir tahun, terdapat 22 turnamen besar yang akan digelar. Belum diketahui secara persis, apakah amandemen peraturan ini akan berpengaruh pada atmosfer turnamen-turnamen tersebut.
Pada poin ketiga disebutkan bahwa periode kualifikasi Olimpiade Tokyo akan dimulai lagi pada minggu ke-17 tahun 2021. Artinya, turnamen yang berlangsung setelah pekan itu baru bisa jadi ajang mengumpulkan poin demi tiket Olimpiade Tokyo.
Menurut Inside The Games, periode pengumpulan poin Olimpiade bagi pebulu tangkis dunia akan berlaku 26 April hingga 2 Mei 2021. Gelaran Olimpiade Tokyo sendiri dijadwalkan berlangsung 23 Juli - 8 Agustus 2021.(Baca juga: Olimpiade Tokyo Dibatalkan Jika Gagal Digelar Tahun 2021 )
(sha)
tulis komentar anda