Pahlawan Olahraga Indonesia, Hariyanto Arbi Si Pemilik Smash 100 Watt

Selasa, 17 Agustus 2021 - 08:00 WIB
Hariyanto Arbi saat memenangi All England 1994 (kiri) dan medali emas Asian Games di tahun yang sama. Foto: Kolase/Instagram/hariyanto_arbi
JAKARTA - Gigihdan pantang menyerah, dua sebutan itu tampak pantas disematkan kepada sang legenda bulu tangkis di nomor tunggal putra Hariyanto Arbi dalam membanggakan Indonesia. Siapa sangka, pria yang dijuluki pemilik ‘Smash 100 Watt’ ini memiliki masa kecil yang tak seberuntung anak seumurannya.

Pria kelahiran 21 Januari 1972 di Kudus, Jawa Tengah ini mulai aktif bermain bulu tangkis di era 1990-an. Keaktifannya itu mengikuti jejak kakak-kakaknya yaitu Hastomo Arbi dan Eddy Hartono yang telah bergabung Pelatnas lebih dulu.



Di masa kecil, Hari merupakan anak yang menjadikan gang-gang sempit di depan rumahnya sebagai tempat untuk bermain bulu tangkis. Ya, saat itu darah badminton keluarganya sudah melekat dalam dirinya.

Di sisi lain, Hari mengaku lahir dari keluarga yang serba kesusahan. Ia pun menceritakan bagaimana perjuangan selama masa mudanya yang berangkat latihan harus diantarkan dengan becak.



“(Dukungan keluarga) Luar biasa sekali, waktu kecil saja kita kan dari orang susah kalo orang tua anter aja naik becak bareng gitu sampe kaya gitu. Untuk latihan aja kita susah jadi kendaraanya ya kita naik becak,” ucah Hari saat diwawancarai tim MNC Portal Indonesia.

Dengan kenyataan itu, Hari justru merasa terpicu untuk menjadi atlet bulu tangkis yang bisa membanggakan Indonesia. Motivasinya mencapai puncak ketika melihat kakaknya Hastomo juara Piala Thomas 1984.

Hari melihat sang kakak mendapat sambutan luar biasa di tanah air setelah kepulangannya dari event tersebut. Hari yang saat itu ikut menjemput di bandara melihat kakaknya dibanggakan ribuan orang dan tentu sang ayah.

“Pasti (sangat termotivasi). Waktu itu kan awalnya waktu kakak, mas Hastomo Waktu menang Thomas Cup kan diarak-arak tuh waktu tahun 84. Waktu itu saya kan juga jemput sama orang tua, nah orang tua sampe nangis-nangis. Dari situ dapet inspirasi bahwa kalo mau nyenengin orang tua ya salah satunya ya harus juara,” ucap Hari.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More