Bicara Regenerasi Pelatih, Richard Mainaky Harap PBSI Percayakan Nova Widianto
Senin, 06 September 2021 - 20:03 WIB
Richard Mainaky berharap Nova Widianto bisa menggantikan perannya sebagai pelatih ganda campuran bulu tangkis Indonesia. Harapan itu muncul setelah ia memutuskan pensiun sebagai pelatih di Pelatnas / Foto: Badmintonindonesia
JAKARTA - Richard Mainaky berharap Nova Widianto bisa menggantikan perannya sebagai pelatih ganda campuran bulu tangkis Indonesia . Harapan itu muncul setelah ia memutuskan pensiun sebagai pelatih di Pelatnas.
Richard telah mengakhiri pengabdiannya di tim nasional bulu tangkis Indonesia setelah 26 tahun. Ia mengonfirmasi keputusan pensiun kepada tim MPI saat dihubungi, Senin (6/9/2021).
Meski begitu, Richard memastikan masih tetap mengabdi untuk bulu tangkis Indonesia. Ia tetap melatih di level klub bersama PB Djarum dan tim-tim kecil di daerahnya.
BACA JUGA: Richard Mainaky Beberkan Alasan Pensiun dari Pelatnas
Pria kelahiran Manado ini kemudian buka suara terkait siapa yang paling pantas untuk menggantikannya sebagai pelatih di Pelatnas. Nama itu jatuh kepada pria yang saat ini menjadi asisten pelatihnya, yakni Nova Widianto.
Menurut Richard, Nova paling kompatibel melatih Indonesia berdasarkan prestasi dan pengalamannya selama ini. Baik sebagai pemain maupun pelatih kemampuan Nova tidak diragukan lagi.
Sekadar informasi, Nova Widianto memiliki segudang prestasi di nomor tunggal campuran. Saat berpasangan dengan Liliyana Natsir, ia berhasil menyabet juara World Championship pada 2005 dan 2007, belum lagi torehan medali peraknya di Olimpiade 2008.
BACA JUGA: Richard Mainaky Ingin Lahirkan Pebulu Tangkis Andal di Indonesia Timur
"Penting kalo kita bicara regenerasi pemain, regenerasi pelatih juga perlu. Saya cukup lama kan membawa asisten saya Nova Widianto, itukan atlet saya kan sudah banyak prestasi, sudah tidak diragukan kan juara dunia dua kali medali perak olimpiade,” tutur Richard.
"Waktu saya pilih dia jadi pelatih pertama disetujui oleh PBSI dia sudah buat juara dunia junior dan dia juga juara Asia junior. Nanti saya siapkan itu, dan mudah-mudahan PBSI bisa mempercayai bahwa Nova yang meneruskan tongkat estafet saya,” lanjut pria berusia 56 tahun ini.
Rencananya, Richard secara resmi mundur dari Pelatnas pada 27 September 2021. Namun, dia merencanakan surat pengunduran akan diberikan ke PBSI dalam waktu dekat ini.
Richard telah mengakhiri pengabdiannya di tim nasional bulu tangkis Indonesia setelah 26 tahun. Ia mengonfirmasi keputusan pensiun kepada tim MPI saat dihubungi, Senin (6/9/2021).
Meski begitu, Richard memastikan masih tetap mengabdi untuk bulu tangkis Indonesia. Ia tetap melatih di level klub bersama PB Djarum dan tim-tim kecil di daerahnya.
BACA JUGA: Richard Mainaky Beberkan Alasan Pensiun dari Pelatnas
Pria kelahiran Manado ini kemudian buka suara terkait siapa yang paling pantas untuk menggantikannya sebagai pelatih di Pelatnas. Nama itu jatuh kepada pria yang saat ini menjadi asisten pelatihnya, yakni Nova Widianto.
Menurut Richard, Nova paling kompatibel melatih Indonesia berdasarkan prestasi dan pengalamannya selama ini. Baik sebagai pemain maupun pelatih kemampuan Nova tidak diragukan lagi.
Sekadar informasi, Nova Widianto memiliki segudang prestasi di nomor tunggal campuran. Saat berpasangan dengan Liliyana Natsir, ia berhasil menyabet juara World Championship pada 2005 dan 2007, belum lagi torehan medali peraknya di Olimpiade 2008.
BACA JUGA: Richard Mainaky Ingin Lahirkan Pebulu Tangkis Andal di Indonesia Timur
"Penting kalo kita bicara regenerasi pemain, regenerasi pelatih juga perlu. Saya cukup lama kan membawa asisten saya Nova Widianto, itukan atlet saya kan sudah banyak prestasi, sudah tidak diragukan kan juara dunia dua kali medali perak olimpiade,” tutur Richard.
"Waktu saya pilih dia jadi pelatih pertama disetujui oleh PBSI dia sudah buat juara dunia junior dan dia juga juara Asia junior. Nanti saya siapkan itu, dan mudah-mudahan PBSI bisa mempercayai bahwa Nova yang meneruskan tongkat estafet saya,” lanjut pria berusia 56 tahun ini.
Rencananya, Richard secara resmi mundur dari Pelatnas pada 27 September 2021. Namun, dia merencanakan surat pengunduran akan diberikan ke PBSI dalam waktu dekat ini.
(yov)
tulis komentar anda