Hapus Dahaga Gelar 19 Tahun di Piala Thomas, Indonesia Keluar dari Angka Kutukan 13
Minggu, 17 Oktober 2021 - 22:13 WIB
AARHUS - Selama 19 tahun Indonesia seperti menanggung kutukan di Piala Thomas karena setelah merengkuh 13 gelar, Merah Putih selalu gagal juara. Tahun ini kutukan tersebut berhasil ditangkal.
Tim bulutangkis Indonesia berhasil meraih gelar ke-14 usai membantai China 3-0 dalam partai final Piala Thomas 2020 yang berlangsung pada Minggu (17/8/2021) malam WIB. Alhasil, Tim Merah-Putih menambah koleksi gelar turnamen beregu putra tersebut menjadi 14 trofi.
Terakhir Tim Garuda meraih Piala Thomas yakni pada 2002 lalu. Saat itu, mereka mengalahkan sang musuh buyutan, Malaysia, di Guangzhou, China.
Namun, sebelum itu Indonesia sangat mendominasi Piala Thomas. Mereka sering menjadi juara sejak pertama kali meraihnya pada 1958.
Dulu, saat Piala Thomas dihelat tiga tahun sekali, Tim Merah-Putih berhasil menyabet gelar juara pada 1961, 1964, 1970, 1973, 1976 dan 1979. Akan tetapi, performa mereka sempat menurun pada periode 1980-an karena hanya mendapatkan satu gelar pada 1984.
Menginjak awal 1990-an, Indonesia kembali merajai Piala Thomas. Mereka menjadi yang terbaik dengan raihan lima gelar berturut-turut pada 1994, 1996, 1998, 2000 dan 2002.
Setelah itu, Tim Garuda turun dari tahta tertinggi dan hanya bisa masuk dua kali final yakni pada 2010 dan 2016. Upaya mereka untuk kembali membawa pulang trofi tersebut ke Tanah Air digagalkan oleh China dan Denmark.
Akan tetapi, kini sang kapten Hendra Setiawan sukses memimpin pasukan muda Tim Garuda. Mereka membuka puasa gelar yang selama ini telah tertahan 19 tahun dengan membantai China di final Piala Thomas 2020 sekaligus mengokohkan Indonesia sebagai negara dengan koleksi gelar terbanyak di turnamen tersebut yakni 14 trofi.
Pada laga yang berlangsung di Ceres Arena, Aarhus, Denmark itu Indonesia langsung tancap gas dengan meraih dua kemenangan dari sektor tunggal putra dan ganda putra. Anthony Ginting membungkam Li Guang 18-21, 21-14 dan 21-16. Lalu, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menumbangkan He Ji Ting/Zhou Hao Dong dengan skor 21-12 dan 21-19.
Kemenangan Indonesia dipastikan pada partai ketiga yang memainkan tunggal putra kedua. Jonatan Christie menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam laga yang berlangsung tiga game dengan skor 21-14, 18-21 dan 21-14.
Tim bulutangkis Indonesia berhasil meraih gelar ke-14 usai membantai China 3-0 dalam partai final Piala Thomas 2020 yang berlangsung pada Minggu (17/8/2021) malam WIB. Alhasil, Tim Merah-Putih menambah koleksi gelar turnamen beregu putra tersebut menjadi 14 trofi.
Terakhir Tim Garuda meraih Piala Thomas yakni pada 2002 lalu. Saat itu, mereka mengalahkan sang musuh buyutan, Malaysia, di Guangzhou, China.
Namun, sebelum itu Indonesia sangat mendominasi Piala Thomas. Mereka sering menjadi juara sejak pertama kali meraihnya pada 1958.
Dulu, saat Piala Thomas dihelat tiga tahun sekali, Tim Merah-Putih berhasil menyabet gelar juara pada 1961, 1964, 1970, 1973, 1976 dan 1979. Akan tetapi, performa mereka sempat menurun pada periode 1980-an karena hanya mendapatkan satu gelar pada 1984.
Menginjak awal 1990-an, Indonesia kembali merajai Piala Thomas. Mereka menjadi yang terbaik dengan raihan lima gelar berturut-turut pada 1994, 1996, 1998, 2000 dan 2002.
Setelah itu, Tim Garuda turun dari tahta tertinggi dan hanya bisa masuk dua kali final yakni pada 2010 dan 2016. Upaya mereka untuk kembali membawa pulang trofi tersebut ke Tanah Air digagalkan oleh China dan Denmark.
Akan tetapi, kini sang kapten Hendra Setiawan sukses memimpin pasukan muda Tim Garuda. Mereka membuka puasa gelar yang selama ini telah tertahan 19 tahun dengan membantai China di final Piala Thomas 2020 sekaligus mengokohkan Indonesia sebagai negara dengan koleksi gelar terbanyak di turnamen tersebut yakni 14 trofi.
Pada laga yang berlangsung di Ceres Arena, Aarhus, Denmark itu Indonesia langsung tancap gas dengan meraih dua kemenangan dari sektor tunggal putra dan ganda putra. Anthony Ginting membungkam Li Guang 18-21, 21-14 dan 21-16. Lalu, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menumbangkan He Ji Ting/Zhou Hao Dong dengan skor 21-12 dan 21-19.
Kemenangan Indonesia dipastikan pada partai ketiga yang memainkan tunggal putra kedua. Jonatan Christie menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam laga yang berlangsung tiga game dengan skor 21-14, 18-21 dan 21-14.
(sto)
tulis komentar anda