Luis Enrique Buka Rahasia Barcelona Rengkuh Trofi Liga Champions
Minggu, 07 Juni 2020 - 05:18 WIB
BARCELONA - Luis Enrique membuka rahasia sukses Barcelona ketika merengkuh gelar Liga Champions 2015. Ternyata pembicaraan ganti jadi kunci Barca menekuk Juventus di laga final yang berlangsung di Berlin.
Kemenangan 3-1 di Stadion Olimpiade, Berlin, meneguhkan Barca meraih gelar kelima. Trofi Si Kuping Besar itu pun menambah daftar sukses Enrique mengingat di musim itu ia telah memberikan gelar LaLiga dan Copa del Rey. Bahkan ketika itu Barcelona pun jadi tim pertama dalam sejarah yang bisa meraih gelar treble secara dua kali secara beruntun.
Dalam wawancara dengan Barca TV, Sabtu (6/6/2020), Enrique menceritakan bagaimana skuatnya merasa cemas menghadapi Juventus. "Itu adalah final yang tak terlupakan. Bukan hanya di final tetapi juga di babak penyisihan grup dan pertandingan sistem gugur. Meskipun kami memiliki rute yang sangat sulit, kami tidak keluar dari kompetisi untuk satu detik pun," paparnya.
"Sebelum pertandingan saya berkata, 'Bayangkan saya memberikan ceramah tim Juve dan memberi tahu mereka tentang Barca. Mereka sendiri akan menjadi sombong!'. Setidaknya itu mengangkat senyum."
Meskipun ia sangat percaya dengan kemampuan para pemainnya, Enrique mengakui mengalami kegugupan luar biasa dan baru pertama dirasakan sepanjang kariernya di sepak bola profesional. Ia baru santai setelah Neymar mencetak gol ketiga di masa tambahan waktu babak kedua.
"Saya tidak pernah begitu gugup dalam hidup saya, sebagai pemain atau pelatih. Saya pikir, saya akan tenang, tetapi ada begitu banyak ketegangan sehingga saya merasa sulit untuk menghadapinya," kenang Enrique yang kini dipercaya sebagai pelatih Timnas Spanyol itu.
"Gol pertama meningkatkan moral kami. Itu membuat lawan menyadari kami serius. Ini sesuatu yang istimewa tentang Barca dan apa yang membuat semua penggemar bangga. Gol Neymar adalah yang paling saya rayakan dalam hidup saya karena itu yang ketiga. Saat ini 2-1 Anda merayakannya tetapi Anda tahu masih banyak yang harus dilakukan."
"Ini adalah hal terbesar yang bisa dialami oleh pemain, pelatih, atau penggemar. Bukan hanya memenangkan Liga Champions tetapi juga treble. Itu adalah kedua kalinya Barca melakukannya. Itu menunjukkan seperti apa klub ini. Hal yang paling menyenangkan adalah membuat banyak orang senang."
"Hari final, lusa, dan seluruh musim panas orang-orang merasa senang mengenakan baju Barca. Begitu banyak yang memenangkan sebuah treble dan ketika Anda mencapai itu Anda harus keluar dan menikmatinya."
Keberhasilan Barca musim itu dipelopori oleh tiga pilar tangguh mereka Lionel Messi, Suarez dan Neymar, tetapi Enrique merasa kekuatan sejati mereka dalam bekerja sebagai satu unit. "Hal hebat tentang ketiganya bukan hanya sepak bola mereka, itu adalah kemampuan mereka untukk mencibir tim di depan individualisme apa pun. Ketika itu mereka adalah pasukan yang bersatu dan berkomitmen, bukan hanya Suarez, Neymar dan Messi, tetapi juga para pemain spektakuler lainnya," pungkasnya.
Lihat Juga: Tijjani Reijnders Gelandang Produktif di Liga Champions, Eliano Semoga Bisa Tiru Sang Kakak
Kemenangan 3-1 di Stadion Olimpiade, Berlin, meneguhkan Barca meraih gelar kelima. Trofi Si Kuping Besar itu pun menambah daftar sukses Enrique mengingat di musim itu ia telah memberikan gelar LaLiga dan Copa del Rey. Bahkan ketika itu Barcelona pun jadi tim pertama dalam sejarah yang bisa meraih gelar treble secara dua kali secara beruntun.
Dalam wawancara dengan Barca TV, Sabtu (6/6/2020), Enrique menceritakan bagaimana skuatnya merasa cemas menghadapi Juventus. "Itu adalah final yang tak terlupakan. Bukan hanya di final tetapi juga di babak penyisihan grup dan pertandingan sistem gugur. Meskipun kami memiliki rute yang sangat sulit, kami tidak keluar dari kompetisi untuk satu detik pun," paparnya.
"Sebelum pertandingan saya berkata, 'Bayangkan saya memberikan ceramah tim Juve dan memberi tahu mereka tentang Barca. Mereka sendiri akan menjadi sombong!'. Setidaknya itu mengangkat senyum."
Meskipun ia sangat percaya dengan kemampuan para pemainnya, Enrique mengakui mengalami kegugupan luar biasa dan baru pertama dirasakan sepanjang kariernya di sepak bola profesional. Ia baru santai setelah Neymar mencetak gol ketiga di masa tambahan waktu babak kedua.
"Saya tidak pernah begitu gugup dalam hidup saya, sebagai pemain atau pelatih. Saya pikir, saya akan tenang, tetapi ada begitu banyak ketegangan sehingga saya merasa sulit untuk menghadapinya," kenang Enrique yang kini dipercaya sebagai pelatih Timnas Spanyol itu.
"Gol pertama meningkatkan moral kami. Itu membuat lawan menyadari kami serius. Ini sesuatu yang istimewa tentang Barca dan apa yang membuat semua penggemar bangga. Gol Neymar adalah yang paling saya rayakan dalam hidup saya karena itu yang ketiga. Saat ini 2-1 Anda merayakannya tetapi Anda tahu masih banyak yang harus dilakukan."
"Ini adalah hal terbesar yang bisa dialami oleh pemain, pelatih, atau penggemar. Bukan hanya memenangkan Liga Champions tetapi juga treble. Itu adalah kedua kalinya Barca melakukannya. Itu menunjukkan seperti apa klub ini. Hal yang paling menyenangkan adalah membuat banyak orang senang."
"Hari final, lusa, dan seluruh musim panas orang-orang merasa senang mengenakan baju Barca. Begitu banyak yang memenangkan sebuah treble dan ketika Anda mencapai itu Anda harus keluar dan menikmatinya."
Keberhasilan Barca musim itu dipelopori oleh tiga pilar tangguh mereka Lionel Messi, Suarez dan Neymar, tetapi Enrique merasa kekuatan sejati mereka dalam bekerja sebagai satu unit. "Hal hebat tentang ketiganya bukan hanya sepak bola mereka, itu adalah kemampuan mereka untukk mencibir tim di depan individualisme apa pun. Ketika itu mereka adalah pasukan yang bersatu dan berkomitmen, bukan hanya Suarez, Neymar dan Messi, tetapi juga para pemain spektakuler lainnya," pungkasnya.
Lihat Juga: Tijjani Reijnders Gelandang Produktif di Liga Champions, Eliano Semoga Bisa Tiru Sang Kakak
(bbk)
tulis komentar anda