Paul Lumihi Optimistis Kalahkan Putra Legenda MMA Filipina
Sabtu, 11 Desember 2021 - 05:03 WIB
SINGAPURA - Tak diunggulkan di circle ONE Championship bukan menjadi masalah bagi petarung Indonesia Paul Lumihi. Meski akan menghadapi bintang asal Filipina Jhanlo Mark “The Machine” Sangiao, mantan Juara OPMMA Featherweight ini optimis bisa meraih hasil maksimal pada ajang ONE: Winter Warriors II di Singapore Indoor Stadium.
Paul, yang dijuluki The Great King ini, menyadari itu bukan menjadi pertarungan yang mudah. Pasalnya, Jhanlo merupakan putra dari sang pelatih kepala Team Lakay yang terkenal, Mark Sangiao.
Selain sebagai putra dari legenda MMA Filipina, Jhanlo juga sedang naik daun dalam kariernya. Apalagi, dia masih berusia 19 tahun. Namun hal ini tampaknya tidak mengganggu fokus Paul sedikit pun. Petarung veteran berusia 33 tahun dari Jakarta ini pun memberikan peringatan keras kepada siapapun yang meragukannya.
“Saya pikir semua orang lebih memperhatikan Jhanlo karena ayahnya adalah mantan juara dan pelatih [kepala] Team Lakay. Namun, itu tidak mempengaruhi saya untuk bertarung. Saya mungkin tidak diunggulkan kali ini, tetapi saya akan membuktikan bahwa apa yang ditawarkan Jhanlo saya akan membalasnya seketika dan kali ini saya lah yang akan menjadi pemenangnya,” kata Paul.
Melawan Jhanlo, Paul menghadapi musuh yang sangat lengkap. Petarung Team Lakay dikenal dengan keterampilan bertarung standup mereka yang luar biasa, tetapi Jhanlo mewakili generasi baru atlet seni bela diri hasil didikan kota Baguio City.
Jhanlo adalah seorang grappler yang cakap dan juga seorang striker. Namun Paul mengatakan bahwa dia telah mengantisipasi kemampuannya, mempelajari lawan mudanya itu dan bersiap untuk apa pun yang mungkin terjadi di dalam Circle.
Salah satunya adalah mewaspadai keterampilan Jhanlo pada pertarungan ground. Sebab, dia mengaku sudah melihat beberapa video pertarungannya, dan semuanya dalam pertarungan ground. Dan itu menjadi perhatian khusus dalam persiapannya jelang menghadapi Jhanlo.
Paul, yang dijuluki The Great King ini, menyadari itu bukan menjadi pertarungan yang mudah. Pasalnya, Jhanlo merupakan putra dari sang pelatih kepala Team Lakay yang terkenal, Mark Sangiao.
Selain sebagai putra dari legenda MMA Filipina, Jhanlo juga sedang naik daun dalam kariernya. Apalagi, dia masih berusia 19 tahun. Namun hal ini tampaknya tidak mengganggu fokus Paul sedikit pun. Petarung veteran berusia 33 tahun dari Jakarta ini pun memberikan peringatan keras kepada siapapun yang meragukannya.
“Saya pikir semua orang lebih memperhatikan Jhanlo karena ayahnya adalah mantan juara dan pelatih [kepala] Team Lakay. Namun, itu tidak mempengaruhi saya untuk bertarung. Saya mungkin tidak diunggulkan kali ini, tetapi saya akan membuktikan bahwa apa yang ditawarkan Jhanlo saya akan membalasnya seketika dan kali ini saya lah yang akan menjadi pemenangnya,” kata Paul.
Melawan Jhanlo, Paul menghadapi musuh yang sangat lengkap. Petarung Team Lakay dikenal dengan keterampilan bertarung standup mereka yang luar biasa, tetapi Jhanlo mewakili generasi baru atlet seni bela diri hasil didikan kota Baguio City.
Jhanlo adalah seorang grappler yang cakap dan juga seorang striker. Namun Paul mengatakan bahwa dia telah mengantisipasi kemampuannya, mempelajari lawan mudanya itu dan bersiap untuk apa pun yang mungkin terjadi di dalam Circle.
Salah satunya adalah mewaspadai keterampilan Jhanlo pada pertarungan ground. Sebab, dia mengaku sudah melihat beberapa video pertarungannya, dan semuanya dalam pertarungan ground. Dan itu menjadi perhatian khusus dalam persiapannya jelang menghadapi Jhanlo.
tulis komentar anda