Witan Sulaeman, Anak Tukang Sayur kini Bintang Timnas Indonesia di Piala AFF 2020
Rabu, 29 Desember 2021 - 16:01 WIB
KALLANG - Gelandang muda Timnas Indonesia, Witan Sulaeman , berhasil tampil cemerlang di Piala AFF 2020. Witan berasal dari keluarga sederhana yang merintis karier sepak bolanya dengan berbagai cerita mengharukan.
Witan berasal dari Palu, Sulawesi Tengah -wilayah yang sempat diguncang gempa hebat pada September 2018. Witan tengah mengikuti persiapan Piala Asia U-19 2018 ketika keluarganya merasakan bencana gempa 7,4 skala richter (SR) yang disusul tsunami.
Witan lahir di keluarga yang sederhana. Bintang muda Tanah Air itu dibesarkan oleh orang tua yang hebat meski hanya seorang pedagang sayur di Palu.
Keterbatasan tidak membuat Witan patah semangat untuk berlatih guna mewujudkan impiannya menjadi pesepak bola handal. Hal itu dibuktikannya ketika mulai dikenal publik sejak memperkuat Timnas Indonesia U-16, pada 2015 silam.
Namun, usai membela Garuda Muda U-16 di bawah asuhan Fachri Husaini , ia harus kembali ke kampung halamannya. Tentu saja, itu karena PSSI dibekukan oleh FIFA pada tahun tersebut.
Pembekuan tersebut tak membuat Witan menyerah begitu saja. Ia tetap berlatih di kampung halamannya dan mengikuti berbagai pertandingan nasional hingga masuk ke dalam skuad Timnas Indonesia U-19, U-23, bahkan merumput bersama Timnas Senior di babak Kualifikasi Piala Asia 2023.
Pemain kelahiran 2001 itu baru mencicipi satu klub saja di Liga Indonesia. Ia bergabung dengan PSIM Yogyakarta pada 2019 lalu, setelah berlatih bersama SKO Ragunan.
Witan berasal dari Palu, Sulawesi Tengah -wilayah yang sempat diguncang gempa hebat pada September 2018. Witan tengah mengikuti persiapan Piala Asia U-19 2018 ketika keluarganya merasakan bencana gempa 7,4 skala richter (SR) yang disusul tsunami.
Witan lahir di keluarga yang sederhana. Bintang muda Tanah Air itu dibesarkan oleh orang tua yang hebat meski hanya seorang pedagang sayur di Palu.
Keterbatasan tidak membuat Witan patah semangat untuk berlatih guna mewujudkan impiannya menjadi pesepak bola handal. Hal itu dibuktikannya ketika mulai dikenal publik sejak memperkuat Timnas Indonesia U-16, pada 2015 silam.
Namun, usai membela Garuda Muda U-16 di bawah asuhan Fachri Husaini , ia harus kembali ke kampung halamannya. Tentu saja, itu karena PSSI dibekukan oleh FIFA pada tahun tersebut.
Pembekuan tersebut tak membuat Witan menyerah begitu saja. Ia tetap berlatih di kampung halamannya dan mengikuti berbagai pertandingan nasional hingga masuk ke dalam skuad Timnas Indonesia U-19, U-23, bahkan merumput bersama Timnas Senior di babak Kualifikasi Piala Asia 2023.
Baca Juga
Pemain kelahiran 2001 itu baru mencicipi satu klub saja di Liga Indonesia. Ia bergabung dengan PSIM Yogyakarta pada 2019 lalu, setelah berlatih bersama SKO Ragunan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda