Perjalanan Rodeg, Si Versatile yang Setia dan Tanpa Lelah

Kamis, 11 Juni 2020 - 10:53 WIB
Abu Rizal Maulana menjadi salah satu pemain yang setia bertahan di Persebaya sejak mengarungi Liga 2. Foto/ist
SURABAYA - Fullback Persebaya Surabaya Abu Rizal Maulana menjadi salah satu saksi hidup manisnya perjuangan di lapangan hijau. Sepakbola menunjukkan bukti bukan hanya taktik dan hiburan, tapi sudah menjadi jatidiri kehidupan.

Ia merupakan salah satu dari skuad Persebaya sejak 2017 yang masih bertahan hingga kini. Merasakan perjuangan dari bawah ketika tim yang dibelanya sedang tertatih. Ia memiliki mimpi, dan kini mimpi itu membawanya lari sedemikian cepatnya untuk bisa terus menuai harapan.

Rodeg, demikian ia akrab di sapa, sudah tiga kali merayakan hari jadi Persebaya sebagai bagian dari keluarga besar Green Force. Bermaind I klub yang diimpikan sejak kecil, berebut tempat dengan ribuan talenta muda di Kota Pahlawan untuk bisa masuk tim utama.



Perjalanan bersama Tim Bajol Ijo selalu menjadi bagian penting dalam cerita kehidupannya. Apalagi momen saat membawa Persebaya menjadi jawara di Liga 2 musim 2017. Meskipun bukan kasta tertinggi belantika sepakbola nasional, menjadi kampiun di Liga 2 merupakan titik balik Persebaya untuk menjadi besar.

"Saya senang bisa memperkuat tim kebanggan Surabaya, tim yang selalu saya impikan saat kecil dulu," kata Rodeg, Selasa (11/6/2020).

Seperti mimpi, lanjutnya, menjadi kampiun Liga 2 dengan kumpulan sisa semangat yang dimiliki teman-temannya di tim. Tak ada kata lelah, semua bahu-membahu menjadikan permainan sebagai ajang untuk membawa semangat yang tak pudar.

Rodeg merupakan salah satu pemain versatile yang ada di Indonesia. Pemain yang bisa ditempatkan di beberapa posisi ini selalu menunjukkan tim terbaiknya. Selain klub idola sejak kecil, menurutnya Persebaya juga salah satu tim profesional yang menjadi percontohan klub di Indonesia.

"Persebaya itu tim bagus, punya sejarah panjang, punya suporter militan, dan yang tidak kalah penting, manajemen mengelola Persebaya dengan sangat profesional," ungkapnya.

Berjuang untuk panji Persebaya sejak musim 2017, membuat Rodeg merasakan banyak gaya kepelatihan. Mulai dari Iwan Setiawan, Afredo Vera, Djandjang Nurdjaman, hingga Aji Santoso. Pasang surut menit bermain juga sudah pernah ia hadapi. Namun bagi Rodeg, tidak ada kisah sedih selama membela Persebaya. Fokusnya adalah memberikan yang terbaik untuk tim kebanggaan.

"Tidak ada dukanya membela Persebaya, karena saya membela tim kebanggaan tulus dari hati," tegasnya.

Jelang ulang tahun ke-93 Persebaya, Rodeg tidak henti berdoa untuk kejayaan klub kebanggaannya. Pemain yang identik dengan nomor punggung 22 tersebut juga berharap dirinya bisa menjadi bagian dari kejayaan Persebaya.

Rodeg sendiri selama ini menjadi bagian penting dalam perjalanan Persebaya. Pemain yang juga bisa mengisi posisi sebagai gelandang bertahan, winger kiri, winger kanan maupun stoper ini terkenal ngeyel ketika bermain. determinasinya yang tinggi serta akurasi crossing menjadikan dirinya sebagai salah satu idola para Bonek dan Bonita.
(msd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More