Di Italia, Selebrasi Angkat Kursi Alaba Bermakna Dalam
Sabtu, 12 Maret 2022 - 07:30 WIB
ROMA - David Alaba menjadi berita utama saat merayakan sukses Real Madrid lolos ke perempat final Liga Champions 2021/2022 . Mantan pemain Bayern Muenchen itu mengangkat kursi saat selebrasi usai Los Blancos menyingkirkan Paris Saint-Germain (PSG).
Madrid lolos ke babak 8 besar usai menumbangkan PSG 3-1 pada leg kedua babak 16 besar di Santiago Bernabeu, Kamis (10/3/2022) dini hari WIB. Gol Kylian Mbappe dibalas tiga gol Karim Benzema di babak kedua. Madrid unggul agregat 3-2.
Luapan kegembiraan dilampiaskan seluruh pemain Madrid, tak terkecuali Alaba yang melakukan selebrasi tidak biasa dengan mengangkat kursi di pinggir lapangan seraya berteriak pada fans di tribun utama.
Tingkah Alaba bukan tanpa makna. Bek timnas Austria itu menyimbolkan kekuasaan Real Madrid di kompetisi Eropa yang punya sejarah panjang dan rekor juara di Liga Champions. Kursi menjadi simbol kekuasaan Madrid di Eropa.
"Jangan duduk di Kursi Kami!" tulisnya dalam akun resmi terverifikasi (@David_Alaba), disertai gambar dirinya mengangkat kursi.
Tapi, di Italia aksi Alaba mendapat tafsiran yang mendalam. Alaba disebut-sebut secara tidak sengaja telah memberikan penghormatan kepada mendiang mantan pelatih Italia Emiliano Mondonico yang berusia 75 tahun pada 9 Maret.
Pencinta Serie A langsung melihat kemiripan aksi Alaba mengangkat kursi dengan apa yang dilakukan Mondonico 30 tahun sebelumnya.
Salah satu momen paling terkenal dalam karier kepelatihan Mondonico adalah ketika dia mengangkat kursi ke udara untuk memprotes wasit setelah timnya, Torino, tidak dihadiahi tendangan penalti dalam Final Piala UEFA 1992 yang bersejarah dan kalah dari Ajax Amsterdam karena gol tandang setelah agregat 2-2.
Mondonico mendapatkan lima kali promosi ke Serie A selama kariernya sebagai pelatih bersama Atalanta, Torino, Fiorentina dan Cremonese. Sebagai mantan seorang striker, Mondonico juga merupakan pencetak gol terbaik dalam sejarah Cremonese, dengan 88 gol.
Mondonico meninggal pada 29 Maret 2018, dan berusia 75 tahun, Rabu lalu, jadi perayaan Alaba bahkan lebih bermakna meskipun dia mungkin tidak tahu bahwa Mondonico telah melakukan hal yang sama 30 tahun sebelumnya.
Madrid lolos ke babak 8 besar usai menumbangkan PSG 3-1 pada leg kedua babak 16 besar di Santiago Bernabeu, Kamis (10/3/2022) dini hari WIB. Gol Kylian Mbappe dibalas tiga gol Karim Benzema di babak kedua. Madrid unggul agregat 3-2.
Luapan kegembiraan dilampiaskan seluruh pemain Madrid, tak terkecuali Alaba yang melakukan selebrasi tidak biasa dengan mengangkat kursi di pinggir lapangan seraya berteriak pada fans di tribun utama.
Tingkah Alaba bukan tanpa makna. Bek timnas Austria itu menyimbolkan kekuasaan Real Madrid di kompetisi Eropa yang punya sejarah panjang dan rekor juara di Liga Champions. Kursi menjadi simbol kekuasaan Madrid di Eropa.
"Jangan duduk di Kursi Kami!" tulisnya dalam akun resmi terverifikasi (@David_Alaba), disertai gambar dirinya mengangkat kursi.
Tapi, di Italia aksi Alaba mendapat tafsiran yang mendalam. Alaba disebut-sebut secara tidak sengaja telah memberikan penghormatan kepada mendiang mantan pelatih Italia Emiliano Mondonico yang berusia 75 tahun pada 9 Maret.
Pencinta Serie A langsung melihat kemiripan aksi Alaba mengangkat kursi dengan apa yang dilakukan Mondonico 30 tahun sebelumnya.
Salah satu momen paling terkenal dalam karier kepelatihan Mondonico adalah ketika dia mengangkat kursi ke udara untuk memprotes wasit setelah timnya, Torino, tidak dihadiahi tendangan penalti dalam Final Piala UEFA 1992 yang bersejarah dan kalah dari Ajax Amsterdam karena gol tandang setelah agregat 2-2.
Mondonico mendapatkan lima kali promosi ke Serie A selama kariernya sebagai pelatih bersama Atalanta, Torino, Fiorentina dan Cremonese. Sebagai mantan seorang striker, Mondonico juga merupakan pencetak gol terbaik dalam sejarah Cremonese, dengan 88 gol.
Mondonico meninggal pada 29 Maret 2018, dan berusia 75 tahun, Rabu lalu, jadi perayaan Alaba bahkan lebih bermakna meskipun dia mungkin tidak tahu bahwa Mondonico telah melakukan hal yang sama 30 tahun sebelumnya.
(sha)
tulis komentar anda