Jelang SEA Games 2021 Hanoi, Tim Review Lakukan Interview Rekam Jejak hingga Tes Pengukuran Atlet
Kamis, 21 April 2022 - 21:29 WIB
JAKARTA - Novita selaku pelatih Kepala Timnas Wushu Indonesia memberikan respon positif terkait tes pengukuran yang dilakukan Tim Review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) di Laboratorium Sports Science dan GOR Universitas Negeri Jakarta, pada 28-29 Maret dan 31 Maret-1 April 2022 lalu. Menurutnya, tes pengukuran yang dilakukan seperti tes fisik, tes kesehatan dan tes psikologi oleh Tim Review PPON sudah tepat untuk mengetahui kondisi atlet yang akan diberangkatkan ke SEA Games 2021 , baik dari kondisi fisik, kesehatan dan psikologi atlet saat ini.
"Tes pengukuran bukanlah sesuatu yang asing bagi setiap cabor, jadi kalau ditanya apakah sudah tepat ya pasti tepat," tutur Novi dalam keterangan persnya, Kamis (21/4/2022).
Setidaknya, 15 cabor mengikuti Control Test Atlet Pelatnas PPON. Ke-15 cabor tersebut yakni Atletik, Renang, Angkat Besi, Judo, Finswimming, Menembak, Voli Pantai, Panahan, Surfing, Panjat Tebing, Wushu, E-Sport, Balap Sepeda, Tenis hingga Triathlon yang melibatkan para tenaga ahli sports science dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
BACA JUGA: Wimbledon Larang Petenis Rusia dan Belarusia Tampil, ATP, ITF, WTA Kompak Mengecam
Ini merupakan sejarah untuk pertama kalinya tiga perguruan tinggi terkemuka di Indonesia yang masing-masing memiliki Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) bekerjasama dalam melaksanakan tes yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan aspek kesehatan, fisik dan psikologis atlet selama mengikuti Pelatnas dari Januari-Maret 2022. Tes berlaku tak hanya untuk atlet, namun untuk pertama kalinya juga tes dilakukan terhadap manager dan pelatih terkait kesehatan dan psikologi.
Hasil analisa dari tes dan pengukuran ini pun dipaparkan langsung oleh Tim Review PPON kepada manajer, pelatih, pelatih fisik, dokter dan psikolog cabang olahraga di Hotel Kimaya pada 12-13 April 2022 lalu. Sebagai bahan masukan dalam rangka perbaikan proses latihan atlet dalam persiapan menuju SEA Games 2021 Hanoi, Asian Games 2022 hingga menghadapi kualifikasi Olimpiade 2024 Paris.
"Hasil analisa dari tes pengukuran yang disampaikan oleh Tim Review sangat bermanfaat dan berguna bagi cabor kami. Dari hasil tes pengukuran kondisi atlet kami yang paling rendah sudah pada kondisi 80% dari keseluruhan item tes fisik artinya atlet kami sudah siap untuk bertanding, dari sisi psikologi kami juga mengetahui kondisi psikis yang saat ini sedang dialami oleh atlet kami sehingga kami sebagai tim pelatih mengetahui solusi atau treatment yg tepat untuk atlet kami," tutur Novita.
BACA JUGA: Ketua DPD RI Berharap Pesenam Sutjiati Diberi Kesempatan
Hal senada juga diungkapkan Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB PABSI, Hadi Wihardja. Dikatakannya, masukan dari review yang dilakukan sangat bermanfaat bagi cabang olahraga yang tengah menyiapkan atletnya ke multi event internasional.
"Melalui review kami saling mengisi satu sama lain dalam mempersiapkan atlet Indonesia," ucapnya.
Tes pengukuran ini dilakukan sekaligus untuk percepatan implementasi sports science dalam program Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), terlebih menyongsong seleksi atlet menuju Asian Games 2022, dimana sebelumnya Menpora Zainudin Amali menyebut dalam DBON terdapat sports science sebagai dasar acuan pembinaan atlet. "Di era seperti sekarang mustahil tanpa sport science olahraga bisa maju," ujar Menpora Amali beberapa waktu lalu.
"Tes pengukuran bukanlah sesuatu yang asing bagi setiap cabor, jadi kalau ditanya apakah sudah tepat ya pasti tepat," tutur Novi dalam keterangan persnya, Kamis (21/4/2022).
Setidaknya, 15 cabor mengikuti Control Test Atlet Pelatnas PPON. Ke-15 cabor tersebut yakni Atletik, Renang, Angkat Besi, Judo, Finswimming, Menembak, Voli Pantai, Panahan, Surfing, Panjat Tebing, Wushu, E-Sport, Balap Sepeda, Tenis hingga Triathlon yang melibatkan para tenaga ahli sports science dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
BACA JUGA: Wimbledon Larang Petenis Rusia dan Belarusia Tampil, ATP, ITF, WTA Kompak Mengecam
Ini merupakan sejarah untuk pertama kalinya tiga perguruan tinggi terkemuka di Indonesia yang masing-masing memiliki Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) bekerjasama dalam melaksanakan tes yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan aspek kesehatan, fisik dan psikologis atlet selama mengikuti Pelatnas dari Januari-Maret 2022. Tes berlaku tak hanya untuk atlet, namun untuk pertama kalinya juga tes dilakukan terhadap manager dan pelatih terkait kesehatan dan psikologi.
Hasil analisa dari tes dan pengukuran ini pun dipaparkan langsung oleh Tim Review PPON kepada manajer, pelatih, pelatih fisik, dokter dan psikolog cabang olahraga di Hotel Kimaya pada 12-13 April 2022 lalu. Sebagai bahan masukan dalam rangka perbaikan proses latihan atlet dalam persiapan menuju SEA Games 2021 Hanoi, Asian Games 2022 hingga menghadapi kualifikasi Olimpiade 2024 Paris.
"Hasil analisa dari tes pengukuran yang disampaikan oleh Tim Review sangat bermanfaat dan berguna bagi cabor kami. Dari hasil tes pengukuran kondisi atlet kami yang paling rendah sudah pada kondisi 80% dari keseluruhan item tes fisik artinya atlet kami sudah siap untuk bertanding, dari sisi psikologi kami juga mengetahui kondisi psikis yang saat ini sedang dialami oleh atlet kami sehingga kami sebagai tim pelatih mengetahui solusi atau treatment yg tepat untuk atlet kami," tutur Novita.
BACA JUGA: Ketua DPD RI Berharap Pesenam Sutjiati Diberi Kesempatan
Hal senada juga diungkapkan Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB PABSI, Hadi Wihardja. Dikatakannya, masukan dari review yang dilakukan sangat bermanfaat bagi cabang olahraga yang tengah menyiapkan atletnya ke multi event internasional.
"Melalui review kami saling mengisi satu sama lain dalam mempersiapkan atlet Indonesia," ucapnya.
Tes pengukuran ini dilakukan sekaligus untuk percepatan implementasi sports science dalam program Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), terlebih menyongsong seleksi atlet menuju Asian Games 2022, dimana sebelumnya Menpora Zainudin Amali menyebut dalam DBON terdapat sports science sebagai dasar acuan pembinaan atlet. "Di era seperti sekarang mustahil tanpa sport science olahraga bisa maju," ujar Menpora Amali beberapa waktu lalu.
(yov)
tulis komentar anda