Tersingkir dari Coppa Italia, Inter Milan Berupaya Bangkit di Seri A
Sabtu, 20 Juni 2020 - 11:33 WIB
MILAN - Tidak ada penyesalan dalam diri Antonio Conte setelah Inter Milan tersingkir dari semifinal Coppa Italia. Pelatih berusia 50 tahun tersebut mengindikasikan I Nerazzurri menatap ke depan dan siap bangkit mengarungi lanjutan Seri A musim ini.
Conte mengungkapkan telah menggunakan waktu luang selama tiga bulan terakhir untuk menyelami lebih dalam seluk beluk timnya. Tujuannya mencari sisi positif dan negatif dari I Nerazzurri. Conte mengklaim terhentinya kompetisi akibat pandemi Covid-19 memberinya kesempatan melihat lebih dekat apa yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki timnya.
“Jika saya harus menemukan sisi positif dari krisis akibat pandemi, itu memberi saya waktu fokus dan mencari aspek meningkatkan performa Inter. Saya selalu meminta para pemain menaikkan standar. Saya tidak pernah puas," ungkap Conte, dilansir football-italia.net.
Alasan itu membuat Conte tidak terlalu larut dalam kekecewaan setelah tersingkir dari semifinal Coppa Italia, terlebih Inter dianggap telah bermain sangat baik dan tidak pantas kalah dari SSC Napoli. Juru taktik kelahiran Lecce, Italia, tersebut mengatakan fokus Inter saat ini tertuju pada pertandingan Seri A melawan Sampdoria di Giuseppe Meazza, Senin (22/6/2020). (Baca: PM Australia Sebut negaranya Jadi Target Hacker Negara Asing)
Kemenangan akan membuat Inter tetap berada dalam perburuan scudetto. Saat ini, I Nerazzurri tertinggal delapan poin dari SS Lazio di urutan kedua (62 poin) dan sembilan poin dari pemuncak klasemen sementara Seri A Juventus (63 poin). Guna menghindari rekor buruk tiga kekalahan beruntun Seri A kedua kali dalam karier kepelatihannya setelah bersama Atalanta pada 2009, Conte menuntut timnya menunjukkan performa lebih baik.
Christian Eriksen yang berperan menjadi kreator serangan dalam skema 3-5-2 diharapkan mampu mendukung kinerja Lautaro Martinez yang belum mencetak gol dalam enam pertandingan terakhir Inter. Conte menilai hasil bagus bukan hanya berdampak positif terhadap tim, tapi juga pendukung yang tidak bisa datang ke stadion hingga akhir musim ini karena pertandingan digelar tertutup. (Lihat fotonya: Konser Musik Rock Daring di Tengah Pandemi)
“Sepak bola kurang bergairah tanpa fans. Kami sedang menghadapi keadaan darurat akibat pandemi Covid-19. Tapi, kami berharap situasi membaik dan fans akan segera kembali ke stadion," papar Conte.
Harapan Inter kembali ke jalur juara mendapatkan angin segar. Samir Handanovic dkk selalu menang atas Sampdoria dalam lima pertemuan terakhir Seri A. Kondisi sang tamu juga tidak terlalu bagus. Dalam lima pertandingan terakhir Seri A, mereka hanya mengemas satu kemenangan, satu imbang, dan tiga kekalahan.
Saat ini, Sampdoria hanya berjarak satu poin dari Lecce yang berada di urutan ke-18 (25 poin). Situasi semakin panas lantaran Sampdoria diganggu masalah internal. Pelatih Sampdoria Claudio Ranieri dilaporkan harus menghentikan sesi latihan, Kamis (18/6/2020), karena perselisihan antara dua pemainnya, Lorenzo Tonelli dan Gaston Ramirez. (Baca juga: Ini Jam Operasional Wahana Rekreasi Ancol saat PSBB Transisi)
Keduanya pun dijatuhi sanksi. Kendati demikian, Ranieri tetap berupaya menjaga stabilitas timnya. Dia juga tidak menjadikan 15 pemainnya yang sempat positif Covid-19 menjadi alasan untuk menyerah. Ranieri menegaskan target utama Sampdoria adalah bertahan di Seri A musim depan.
“Kami adalah tim dengan pemain terbanyak yang terkena Covid-19 di Seri A. Tapi, saya selalu menyatakan bahwa penting bagi kami untuk tetap menatap ke depan. Ini adalah tujuan nomor satu kami. DNA kami ada di Seri A. Bertahan di sana adalah sangat penting," tandas Ranieri. (Alimansyah)
Conte mengungkapkan telah menggunakan waktu luang selama tiga bulan terakhir untuk menyelami lebih dalam seluk beluk timnya. Tujuannya mencari sisi positif dan negatif dari I Nerazzurri. Conte mengklaim terhentinya kompetisi akibat pandemi Covid-19 memberinya kesempatan melihat lebih dekat apa yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki timnya.
“Jika saya harus menemukan sisi positif dari krisis akibat pandemi, itu memberi saya waktu fokus dan mencari aspek meningkatkan performa Inter. Saya selalu meminta para pemain menaikkan standar. Saya tidak pernah puas," ungkap Conte, dilansir football-italia.net.
Alasan itu membuat Conte tidak terlalu larut dalam kekecewaan setelah tersingkir dari semifinal Coppa Italia, terlebih Inter dianggap telah bermain sangat baik dan tidak pantas kalah dari SSC Napoli. Juru taktik kelahiran Lecce, Italia, tersebut mengatakan fokus Inter saat ini tertuju pada pertandingan Seri A melawan Sampdoria di Giuseppe Meazza, Senin (22/6/2020). (Baca: PM Australia Sebut negaranya Jadi Target Hacker Negara Asing)
Kemenangan akan membuat Inter tetap berada dalam perburuan scudetto. Saat ini, I Nerazzurri tertinggal delapan poin dari SS Lazio di urutan kedua (62 poin) dan sembilan poin dari pemuncak klasemen sementara Seri A Juventus (63 poin). Guna menghindari rekor buruk tiga kekalahan beruntun Seri A kedua kali dalam karier kepelatihannya setelah bersama Atalanta pada 2009, Conte menuntut timnya menunjukkan performa lebih baik.
Christian Eriksen yang berperan menjadi kreator serangan dalam skema 3-5-2 diharapkan mampu mendukung kinerja Lautaro Martinez yang belum mencetak gol dalam enam pertandingan terakhir Inter. Conte menilai hasil bagus bukan hanya berdampak positif terhadap tim, tapi juga pendukung yang tidak bisa datang ke stadion hingga akhir musim ini karena pertandingan digelar tertutup. (Lihat fotonya: Konser Musik Rock Daring di Tengah Pandemi)
“Sepak bola kurang bergairah tanpa fans. Kami sedang menghadapi keadaan darurat akibat pandemi Covid-19. Tapi, kami berharap situasi membaik dan fans akan segera kembali ke stadion," papar Conte.
Harapan Inter kembali ke jalur juara mendapatkan angin segar. Samir Handanovic dkk selalu menang atas Sampdoria dalam lima pertemuan terakhir Seri A. Kondisi sang tamu juga tidak terlalu bagus. Dalam lima pertandingan terakhir Seri A, mereka hanya mengemas satu kemenangan, satu imbang, dan tiga kekalahan.
Saat ini, Sampdoria hanya berjarak satu poin dari Lecce yang berada di urutan ke-18 (25 poin). Situasi semakin panas lantaran Sampdoria diganggu masalah internal. Pelatih Sampdoria Claudio Ranieri dilaporkan harus menghentikan sesi latihan, Kamis (18/6/2020), karena perselisihan antara dua pemainnya, Lorenzo Tonelli dan Gaston Ramirez. (Baca juga: Ini Jam Operasional Wahana Rekreasi Ancol saat PSBB Transisi)
Keduanya pun dijatuhi sanksi. Kendati demikian, Ranieri tetap berupaya menjaga stabilitas timnya. Dia juga tidak menjadikan 15 pemainnya yang sempat positif Covid-19 menjadi alasan untuk menyerah. Ranieri menegaskan target utama Sampdoria adalah bertahan di Seri A musim depan.
“Kami adalah tim dengan pemain terbanyak yang terkena Covid-19 di Seri A. Tapi, saya selalu menyatakan bahwa penting bagi kami untuk tetap menatap ke depan. Ini adalah tujuan nomor satu kami. DNA kami ada di Seri A. Bertahan di sana adalah sangat penting," tandas Ranieri. (Alimansyah)
(ysw)
tulis komentar anda