Trauma Insiden di Australia, Novak Djokovic Gamang Tanggapi AS Terbuka
Jum'at, 15 Juli 2022 - 18:03 WIB
BELGRADE - Novak Djokovic mengaku belum bisa memastikan apakah dapat mengikuti Grand Slam Amerika Serikat (AS) Terbuka 2022. Pasalnya, sampai saat ini petenis asal Serbia itu belum diperkenankan untuk memasuki AS.
Djokovic menjadi salah satu yang tidak percaya dengan vaksin Covid-19. Akibatnya, pemain berusia 35 tahun itu terpaksa batal tampil di Australia Terbuka 2022 awal tahun. Dia dideportasi karena belum divaksinasi.
Sebelumnya, Djokovic mengaku masih tidak percaya dengan efektivitas vaksin Covid-19 beserta efek samping kedepannya. Sebab, dia menilai proses penelitian vaksin itu terlalu singkat.
Hingga saat ini, pemenang Wimbledon 2022 tersebut masih tetap teguh dengan pendiriannya. Dia berharap orang-orang dapat menerima keputusannya untuk tidak melakukan vaksin.
“Saya memiliki pendirian dan memiliki kebebasan untuk memilih apa yang terbaik. Saya menghormati semua orang, dan berharap setidaknya orang lain menghormati pilihan saya,” kata Djokovic dikutip Eurosport.
Masalahnya, pemerintah AS mewajibkan vaksinasi Covid-19 agar dapat memasuki negaranya. Kondisi ini membuat Djokovic mengaku ragu dapat mengikuti AS Terbuka 2022.
Djokovic baru akan datang ke AS bila mendapat izin. Jika tetap tidak diperkenankan, maka dia memilih absen dari AS Terbuka untuk menghindari kejadian seperti di Australia.
“Saya tidak akan menuju AS, jika tak memiliki izin. Kejadian di Australia sama sekali tidak menyenangkan. Jika mendapat izin, saya akan datang. Jika tidak, maka tak akan ada disana. Hal itu bukan akhir dunia,” tegasnya.
Lihat Juga: Novak Djokovic Tak Mau Jadi Pemanis di Wimbledon 2024, Hadapi Lawan Mudah di Laga Perdana
Djokovic menjadi salah satu yang tidak percaya dengan vaksin Covid-19. Akibatnya, pemain berusia 35 tahun itu terpaksa batal tampil di Australia Terbuka 2022 awal tahun. Dia dideportasi karena belum divaksinasi.
Sebelumnya, Djokovic mengaku masih tidak percaya dengan efektivitas vaksin Covid-19 beserta efek samping kedepannya. Sebab, dia menilai proses penelitian vaksin itu terlalu singkat.
Hingga saat ini, pemenang Wimbledon 2022 tersebut masih tetap teguh dengan pendiriannya. Dia berharap orang-orang dapat menerima keputusannya untuk tidak melakukan vaksin.
“Saya memiliki pendirian dan memiliki kebebasan untuk memilih apa yang terbaik. Saya menghormati semua orang, dan berharap setidaknya orang lain menghormati pilihan saya,” kata Djokovic dikutip Eurosport.
Masalahnya, pemerintah AS mewajibkan vaksinasi Covid-19 agar dapat memasuki negaranya. Kondisi ini membuat Djokovic mengaku ragu dapat mengikuti AS Terbuka 2022.
Djokovic baru akan datang ke AS bila mendapat izin. Jika tetap tidak diperkenankan, maka dia memilih absen dari AS Terbuka untuk menghindari kejadian seperti di Australia.
Baca Juga
“Saya tidak akan menuju AS, jika tak memiliki izin. Kejadian di Australia sama sekali tidak menyenangkan. Jika mendapat izin, saya akan datang. Jika tidak, maka tak akan ada disana. Hal itu bukan akhir dunia,” tegasnya.
Lihat Juga: Novak Djokovic Tak Mau Jadi Pemanis di Wimbledon 2024, Hadapi Lawan Mudah di Laga Perdana
(mirz)
tulis komentar anda