Profil Yuzuru Hanyu, Sang Pangeran Es Jepang yang Resmi Pensiun
Jum'at, 22 Juli 2022 - 05:05 WIB
JAKARTA - Yuzuru Hanyu merupakan seorang atlet figure skating asal Jepang. Atlet berjuluk "Pangeran Es" belakangan ramai dibicarakan setelah memutuskan pensiun.
Dikutip dari USA Today, Yuzuru Hanyu lahir pada 7 Desember 1994 di Sendai, Jepang. Anak dari pasangan Hidetoshi Hanyu dan Yumi Hanyu ini diketahui telah belajar skating sejak usia empat tahun.
Baca Juga: Taufik Hidayat Sedih Verawaty Fajrin Meninggal Dunia: Terima Kasih Bu Vera!
Uniknya, dia tertarik terhadap olahraga ini setelah menyaksikan duel skater Rusia Aleksey Yagudin dan Yevgeny Plushchenko di Olimpiade Musim Dingin 2002, Salt Lake City, Utah.
Setelah itu, Yuzuru resmi terjun ke dunia figure skating. Dia mulai bermain skating secara kompetitif sebagai pemula pada tahun 2004. Ketika menginjak usia 13 tahun, dia menjadi skater termuda yang meraih gelar di Kejuaraan Junior Jepang. Pada tahun 2009, dia juga meraih medali emas di Kejuaraan Figure Skating Junior di Jepang.
Yuzuru Hanyu dikenal sebagai seorang inovator dan dan pengambil risiko di dunia skating. Dia menjadi skater figure pertama yang berhasil melakukan quadruple toe loop dalam kompetisi. Kala itu dia melakukannya di Montreal pada 2016.
Pada level seniornya, Yuzuru memiliki raihan dua medali emas Olimpiade . Medali pertama didapatkannya dari Olimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi, Rusia. Sedangkan yang kedua dari Olimpiade 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan.
Selain itu, dia juga pernah meraih medali emas di Kejuaraan Dunia tahun 2014 dan 2017. Torehan tersebut belum termasuk empat medali emas di ajang Grand Prix Final, serta beberapa kejuaraan figure skating lainnya.
Sepanjang karirnya, dengan berbagai raihan prestasi membanggakan, Yuzuru Hanyu mendapat julukan sebagai ‘Pangeran Es Jepang’. Sayangnya, beberapa waktu yang lalu dia memutuskan untuk pensiun dari profesinya sebagai figure skater.
Melalui konferensi pers pada Selasa, (19/7/2022) lalu dia mengumumkan keputusannya ini kepada publik. Sebelumnya, diketahui bahwa Yuzuru sendiri sempat mengalami masalah pada ligamen pergelangan kakinya. Hal ini membuatnya tidak bisa tampil maksimal pada beberapa ajang terakhir yang diikutinya.
Dikutip dari USA Today, Yuzuru Hanyu lahir pada 7 Desember 1994 di Sendai, Jepang. Anak dari pasangan Hidetoshi Hanyu dan Yumi Hanyu ini diketahui telah belajar skating sejak usia empat tahun.
Baca Juga: Taufik Hidayat Sedih Verawaty Fajrin Meninggal Dunia: Terima Kasih Bu Vera!
Uniknya, dia tertarik terhadap olahraga ini setelah menyaksikan duel skater Rusia Aleksey Yagudin dan Yevgeny Plushchenko di Olimpiade Musim Dingin 2002, Salt Lake City, Utah.
Setelah itu, Yuzuru resmi terjun ke dunia figure skating. Dia mulai bermain skating secara kompetitif sebagai pemula pada tahun 2004. Ketika menginjak usia 13 tahun, dia menjadi skater termuda yang meraih gelar di Kejuaraan Junior Jepang. Pada tahun 2009, dia juga meraih medali emas di Kejuaraan Figure Skating Junior di Jepang.
Yuzuru Hanyu dikenal sebagai seorang inovator dan dan pengambil risiko di dunia skating. Dia menjadi skater figure pertama yang berhasil melakukan quadruple toe loop dalam kompetisi. Kala itu dia melakukannya di Montreal pada 2016.
Pada level seniornya, Yuzuru memiliki raihan dua medali emas Olimpiade . Medali pertama didapatkannya dari Olimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi, Rusia. Sedangkan yang kedua dari Olimpiade 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan.
Selain itu, dia juga pernah meraih medali emas di Kejuaraan Dunia tahun 2014 dan 2017. Torehan tersebut belum termasuk empat medali emas di ajang Grand Prix Final, serta beberapa kejuaraan figure skating lainnya.
Sepanjang karirnya, dengan berbagai raihan prestasi membanggakan, Yuzuru Hanyu mendapat julukan sebagai ‘Pangeran Es Jepang’. Sayangnya, beberapa waktu yang lalu dia memutuskan untuk pensiun dari profesinya sebagai figure skater.
Melalui konferensi pers pada Selasa, (19/7/2022) lalu dia mengumumkan keputusannya ini kepada publik. Sebelumnya, diketahui bahwa Yuzuru sendiri sempat mengalami masalah pada ligamen pergelangan kakinya. Hal ini membuatnya tidak bisa tampil maksimal pada beberapa ajang terakhir yang diikutinya.
(sto)
tulis komentar anda