Cerita Pilu Tayfun Ozcan Sebelum Jadi Petarung Juara Dunia
Selasa, 27 September 2022 - 01:50 WIB
SINGAPURA - Sebagai seseorang yang tumbuh dengan masa kecil sulit, Tayfun Ozcan terus berusaha untuk jadi versi terbaik dari dirinya. Kini dia makin dekat dengan sabuk paling bergengsi dalam kickboxing dalam laga perebutan gelar di ONE Fight Night 2 pada Sabtu (1/10/2022)
Sejak bergabung dengan ONE Championship dari Enfusion, dia berhasil membuktikan kapasitasnya hingga bisa bercokol di peringkat lima teratas divisi featherweight kickboxing ONE Championship. Dan di luar dugaan, petarung berjulukan “Turbine” ini mendapat sebuah peluang emas untuk bisa menjadi juara dunia ONE.
Sebelumnya, dia dijadwalkan untuk bertanding menghadapi Marat Grigorian, tetapi maju untuk menghadapi Superbon Singha Mawynn karena lawan sebelumnya, Chingiz Allazov, terpaksa mundur akibat cedera.
Dewi fortuna jelas sedang tersenyum manis pada Ozcan saat ini. Namun, apakah dia bisa memanfaatkan peluang tersebut merupakan hal yang lain. Superbon adalah kickboxer terbaik di dunia saat ini. Dia telah mengalahkan nama-nama legendaris dalam olahraga ini mulai dari Giorgio Petrosyan, Sitthichai Sitsongpeenong, hingga Marat Grigorian.
Terlebih, Superbon mampu mengalahkan lawan-lawannya seperti tanpa kesulitan. Dengan rekor tanding 113-34, Superbon memiliki tendangan tinggi yang bisa mengincar kepala lawan sekali tebas. Selain itu, serangan lututnya pun bisa menghancurkan apa pun yang ada di depannya seperti kapak menebas ranting pohon. Namun, bukan Tayfun Ozcan namanya jika dia gentar menghadapi tantangan.
Lahir di Tilburg, Belanda, petarung berdarah Turki ini memiliki masa kecil yang sulit. Sang ayah merupakan pecandu alkohol yang membuat keadaan rumah seperti neraka karena emosi yang tidak terkontrol.
“Masa kecil saya berbeda [dengan anak pada umumnya]. Kami tak punya uang, dan saya pun tak punya foto dan kenangan masa kecil. Yang kami miliki di rumah hanya pertengkaran dan narkoba. Hanya ada hal negatif di rumah, dan kami selalu dipukuli," ujar Tayfun Ozcan berbicara perihal masa kecilnya.
Sosok ayah yang sejatinya menaungi anak, tidak dirasakan oleh Ozcan. Kenyamanan yang seharusnya dia dapat di rumah pun tidak pernah dirasakan.
Sejak bergabung dengan ONE Championship dari Enfusion, dia berhasil membuktikan kapasitasnya hingga bisa bercokol di peringkat lima teratas divisi featherweight kickboxing ONE Championship. Dan di luar dugaan, petarung berjulukan “Turbine” ini mendapat sebuah peluang emas untuk bisa menjadi juara dunia ONE.
Sebelumnya, dia dijadwalkan untuk bertanding menghadapi Marat Grigorian, tetapi maju untuk menghadapi Superbon Singha Mawynn karena lawan sebelumnya, Chingiz Allazov, terpaksa mundur akibat cedera.
Dewi fortuna jelas sedang tersenyum manis pada Ozcan saat ini. Namun, apakah dia bisa memanfaatkan peluang tersebut merupakan hal yang lain. Superbon adalah kickboxer terbaik di dunia saat ini. Dia telah mengalahkan nama-nama legendaris dalam olahraga ini mulai dari Giorgio Petrosyan, Sitthichai Sitsongpeenong, hingga Marat Grigorian.
Terlebih, Superbon mampu mengalahkan lawan-lawannya seperti tanpa kesulitan. Dengan rekor tanding 113-34, Superbon memiliki tendangan tinggi yang bisa mengincar kepala lawan sekali tebas. Selain itu, serangan lututnya pun bisa menghancurkan apa pun yang ada di depannya seperti kapak menebas ranting pohon. Namun, bukan Tayfun Ozcan namanya jika dia gentar menghadapi tantangan.
Lahir di Tilburg, Belanda, petarung berdarah Turki ini memiliki masa kecil yang sulit. Sang ayah merupakan pecandu alkohol yang membuat keadaan rumah seperti neraka karena emosi yang tidak terkontrol.
“Masa kecil saya berbeda [dengan anak pada umumnya]. Kami tak punya uang, dan saya pun tak punya foto dan kenangan masa kecil. Yang kami miliki di rumah hanya pertengkaran dan narkoba. Hanya ada hal negatif di rumah, dan kami selalu dipukuli," ujar Tayfun Ozcan berbicara perihal masa kecilnya.
Sosok ayah yang sejatinya menaungi anak, tidak dirasakan oleh Ozcan. Kenyamanan yang seharusnya dia dapat di rumah pun tidak pernah dirasakan.
tulis komentar anda