Presiden Arema FC Minta Maaf Pasca Tragedi Kanjuruhan Makan Korban Ratusan Jiwa
Minggu, 02 Oktober 2022 - 23:01 WIB
MALANG - Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana, meminta maaf terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang. Dia menjelaskan saat ini manajemen Singo Edan berkoordinasi dengan rumah sakit untuk merawat korban luka.
Sebagaimana diketahui, laga Arema FC menghadapi Persebaya Surabaya di pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam WIB berakhir dengan ricuh. Hal tersebut tak lepas dari Aremania -julukan Arema FC- yang tidak puas dengan hasil akhir tim kesayangan.
Pasalnya Singo Edan menelan kekalahan 2-3 dari Persebaya Surabaya di kandang sendiri. Selepas pertandingan Aremania masuk ke dalam lapangan yang memicu kerusuhan.
Polisi mengamankan kondisi dengan menembakkan gas air mata. Akibatnya, kondisi itu menimbulkan kepanikan dan membuat suporter berdesakan ke luar stadion dan membuat sebanyak 129 orang korban meninggal dunia. Saat ini jumlah korban tewas diyakini bertambah sampai 153 orang (versi YLBHI) dan 174 orang (versi PBBD Jatim).
Sementara Gilang pun meminta maaf, khususnya kepada warga Malang yang menjadi korban dalam insiden tersebut. Ia pun mengecam keras kerusakan di Stadion Kanjuruhan.
"Sebagai Presiden Arema FC, saya meminta maaf yang tulus kepada seluruh warga Malang Raya yang terdampak atas kejadian ini. Saya sangat prihatin dan mengutuk keras kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang mengakibatkan seratusan lebih korban jiwa," tulis Gilang dilansir dari Instagramnya (@juragan_99), Minggu (2/10/2022).
Lebih lanjut, Gilang menjelaskan manajemen Arema tengah melakukan koordinasi dengan pusat pelayanan kesehatan untuk menangani korban jiwa. Ia mengatakan pihaknya ingin pihak kesehatan memberikan pelayanan maksimal kepada korban-korban yang mengalami luka-luka dan mendukung penuh adanya investigasi terkait insiden tersebut bisa terjadi.
"Saat ini manajemen Arema FC terus berkoordinasi dengan pusat layanan kesehatan untuk mengurus para korban. Kami meminta agar diberikan pelayanan yg maksimal dalam penanganan korban luka-luka, dan meminta pusat-pusat layanan kesehatan utk menyampaikan pembayarannya kepada manajemen Arema FC, Kami juga mendukung penuh pengusutan dan investigasi yang dilakukan pihak kepolisian, dan memohon pihak2 untuk menahan diri sampai benar-benar ketemu titik terang permasalahannya," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, laga Arema FC menghadapi Persebaya Surabaya di pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam WIB berakhir dengan ricuh. Hal tersebut tak lepas dari Aremania -julukan Arema FC- yang tidak puas dengan hasil akhir tim kesayangan.
Pasalnya Singo Edan menelan kekalahan 2-3 dari Persebaya Surabaya di kandang sendiri. Selepas pertandingan Aremania masuk ke dalam lapangan yang memicu kerusuhan.
Polisi mengamankan kondisi dengan menembakkan gas air mata. Akibatnya, kondisi itu menimbulkan kepanikan dan membuat suporter berdesakan ke luar stadion dan membuat sebanyak 129 orang korban meninggal dunia. Saat ini jumlah korban tewas diyakini bertambah sampai 153 orang (versi YLBHI) dan 174 orang (versi PBBD Jatim).
Sementara Gilang pun meminta maaf, khususnya kepada warga Malang yang menjadi korban dalam insiden tersebut. Ia pun mengecam keras kerusakan di Stadion Kanjuruhan.
"Sebagai Presiden Arema FC, saya meminta maaf yang tulus kepada seluruh warga Malang Raya yang terdampak atas kejadian ini. Saya sangat prihatin dan mengutuk keras kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang mengakibatkan seratusan lebih korban jiwa," tulis Gilang dilansir dari Instagramnya (@juragan_99), Minggu (2/10/2022).
Lebih lanjut, Gilang menjelaskan manajemen Arema tengah melakukan koordinasi dengan pusat pelayanan kesehatan untuk menangani korban jiwa. Ia mengatakan pihaknya ingin pihak kesehatan memberikan pelayanan maksimal kepada korban-korban yang mengalami luka-luka dan mendukung penuh adanya investigasi terkait insiden tersebut bisa terjadi.
"Saat ini manajemen Arema FC terus berkoordinasi dengan pusat layanan kesehatan untuk mengurus para korban. Kami meminta agar diberikan pelayanan yg maksimal dalam penanganan korban luka-luka, dan meminta pusat-pusat layanan kesehatan utk menyampaikan pembayarannya kepada manajemen Arema FC, Kami juga mendukung penuh pengusutan dan investigasi yang dilakukan pihak kepolisian, dan memohon pihak2 untuk menahan diri sampai benar-benar ketemu titik terang permasalahannya," jelasnya.
(sto)
tulis komentar anda