Menyoal Tragedi Kanjuruhan, IGK Manila: PSSI Jangan Cuci Tangan
Senin, 03 Oktober 2022 - 21:30 WIB
JAKARTA - I Gusti Kompyang (IGK) Manila memberi nasihat kepada PSSI terkait tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter Aremania pada laga Arema versus Persebaya, Sabtu (1/10/2022) malam WIB. Mantan Manajer Timnas Indonesia itu mendesak agar PSSI tidak cuci tangan dari kasus ini.
Tragedi Kanjuruhan pecah pasca pertandingan yang dimenangkan Persebaya dengan skor 3-2. Setelahnya bentrokan terjadi antara suporter dan polisi di lapangan.
Tapi di tengah kerusuhan itu, oknum aparat menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton. Akibatnya, suporter yang panik berusaha keluar dari tribun secara beredesak-desakan.
BACA JUGA: 5 Kesalahan Dugaan Penyebab Tragedi Kanjuruhan yang Memilukan
Insiden ini menyebabkan banyak korban jiwa berjatuhan. Total, ada ratusan suporter Aremania yang dikonfirmasi meninggal dunia.
Menurut IGK Manila kejadian ini perlu dimaknai sebagai pelajaran berat oleh PSSI. Menurutnya, PSSI harus total mengembalikan citra sepak bola Indonesia yang sudah tercoreng ini.
"Ini pelajaran pengalaman yang sangat berat bukan hanya PSSI bukan hanya untuk Arema, Persebaya, tapi juga bangsa kita, tercoreng muka kita di dunia olahraga terutama bola. Kita belum prestasi, tapi sudah ada kejadian ini," ucap IGK Manila saat jadi narasumber Breaking News di Studio MNC News Senin (3/10/2022).
BACA JUGA: Breaking News: Liga 1 Dihentikan sampai Waktu Tak Ditentukan
"Dengan kejadian ini masyarakat bola pasti rugi pemain-pemain yang hidupnya dari kontrak, pengelola yang berharap ada penonton. Dulu Covid aja susah padahal masih untuk masih lihat di televisi," tambahnya.
Selain itu, dia juga berharap PSSI bisa bertanggung jawab secara total menyelesaikan kasus ini. Jangan melemparkan kesalahan kepada siapapun.
"Buat PSSI jangan lempar batu apalagi cuci tangan, anggap aja ini kerjaan yang harus penuh tanggung jawab," lanjutnya.
Tragedi Kanjuruhan pecah pasca pertandingan yang dimenangkan Persebaya dengan skor 3-2. Setelahnya bentrokan terjadi antara suporter dan polisi di lapangan.
Tapi di tengah kerusuhan itu, oknum aparat menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton. Akibatnya, suporter yang panik berusaha keluar dari tribun secara beredesak-desakan.
BACA JUGA: 5 Kesalahan Dugaan Penyebab Tragedi Kanjuruhan yang Memilukan
Insiden ini menyebabkan banyak korban jiwa berjatuhan. Total, ada ratusan suporter Aremania yang dikonfirmasi meninggal dunia.
Menurut IGK Manila kejadian ini perlu dimaknai sebagai pelajaran berat oleh PSSI. Menurutnya, PSSI harus total mengembalikan citra sepak bola Indonesia yang sudah tercoreng ini.
"Ini pelajaran pengalaman yang sangat berat bukan hanya PSSI bukan hanya untuk Arema, Persebaya, tapi juga bangsa kita, tercoreng muka kita di dunia olahraga terutama bola. Kita belum prestasi, tapi sudah ada kejadian ini," ucap IGK Manila saat jadi narasumber Breaking News di Studio MNC News Senin (3/10/2022).
BACA JUGA: Breaking News: Liga 1 Dihentikan sampai Waktu Tak Ditentukan
"Dengan kejadian ini masyarakat bola pasti rugi pemain-pemain yang hidupnya dari kontrak, pengelola yang berharap ada penonton. Dulu Covid aja susah padahal masih untuk masih lihat di televisi," tambahnya.
Selain itu, dia juga berharap PSSI bisa bertanggung jawab secara total menyelesaikan kasus ini. Jangan melemparkan kesalahan kepada siapapun.
"Buat PSSI jangan lempar batu apalagi cuci tangan, anggap aja ini kerjaan yang harus penuh tanggung jawab," lanjutnya.
(yov)
tulis komentar anda