Beri Pelajaran Junior, Praveen/Melati Juara PBSI Home Tournament
Minggu, 05 Juli 2020 - 06:02 WIB
JAKARTA - Duet Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti membuktikan sebagai ganda campuran bulu tangkis terbaik di Indonesia. Duet juara All England tersebut menjadi kampiun PBSI Home Tournament 2020 setelah menghentikan perlawanan Akbar Bintang Cahyono/Winny Oktavina Kandow dengan skor 21-9, 21-17.
Merebut gelar juara, Praveen/Melati berhak atas hadiah sebesar Rp47 juta, sedangkan Akbar/Winny mendapat hadiah sebesar Rp25 juta. Menang cukup mudah di game pertama, Praveen/Melati dapat perlawanan sengit dari Akbar/Winny di game kedua. Namun Praveen/Melati menunjukkan kematangan permainan mereka di lapangan, di poin-poin akhir, Praveen/Melati bisa mengunci perlawanan Akbar Winny.
"Kami bisa langsung in dari awal dan memang nggak mau ketinggalan start lagi seperti pertandingan sebelumnya. Akbar/Winny kan sering main rubber game sebelumnya, mungkin mereka sedikit kelelahan di final," ujar Praveen dikutip dari laman Badmintonindonesia.org.
"Di game kedua, dari saya ada yang berubah, dan ini menguntungkan untuk lawan. Tapi untungnya saya bisa kembali lagi ke pola awal, jadi kami bisa mengatasi mereka di game kedua," jawab Melati ketika ditanya soal game kedua yang cukup ramai.
Pemain muda ganda campuran tampil cukup baik sepanjang turnamen ini. Praveen/Melati berpesan agar para juniornya menjaga motivasi dan memanfaatkan masa tanpa turnamen ini untuk memperbaiki kekurangan yang ada. "Buat junior-junior kami, harus tetap semangat, jalan masih panjang. Sekarang kan masih belum ada pertandingan, coba manfaatkan di latihan untuk menutupi kekurangan. Supaya nanti kalau ada turnamen sudah siap dan bisa membuktikan kepada diri sendiri, pelatih dan PBSI," tutur Praveen.
Lihat Infografis: 8 Jalur Perdagangan Kuno Peradaban Manusia
Praveen/Melati yang dijagokan di posisi pertama pada turnamen ini mengaku tidak ada beban karena mereka begitu menikmati pertandingan demi pertandingan. PBSI Home Tournament ini mereka manfaatkan sebagai tempat melatih komunikasi mereka di lapangan. "Tanding di turnamen ini beneran seperti di turnamen resmi. Kalau di latihan kan beda, di sini kalau kalah ya nggak bisa main lagi. Dari kami berdua sih yang paling terasa manfaatnya itu bisa latih komunikasi di lapangan," ujar Praveen.
Merebut gelar juara, Praveen/Melati berhak atas hadiah sebesar Rp47 juta, sedangkan Akbar/Winny mendapat hadiah sebesar Rp25 juta. Menang cukup mudah di game pertama, Praveen/Melati dapat perlawanan sengit dari Akbar/Winny di game kedua. Namun Praveen/Melati menunjukkan kematangan permainan mereka di lapangan, di poin-poin akhir, Praveen/Melati bisa mengunci perlawanan Akbar Winny.
"Kami bisa langsung in dari awal dan memang nggak mau ketinggalan start lagi seperti pertandingan sebelumnya. Akbar/Winny kan sering main rubber game sebelumnya, mungkin mereka sedikit kelelahan di final," ujar Praveen dikutip dari laman Badmintonindonesia.org.
"Di game kedua, dari saya ada yang berubah, dan ini menguntungkan untuk lawan. Tapi untungnya saya bisa kembali lagi ke pola awal, jadi kami bisa mengatasi mereka di game kedua," jawab Melati ketika ditanya soal game kedua yang cukup ramai.
Pemain muda ganda campuran tampil cukup baik sepanjang turnamen ini. Praveen/Melati berpesan agar para juniornya menjaga motivasi dan memanfaatkan masa tanpa turnamen ini untuk memperbaiki kekurangan yang ada. "Buat junior-junior kami, harus tetap semangat, jalan masih panjang. Sekarang kan masih belum ada pertandingan, coba manfaatkan di latihan untuk menutupi kekurangan. Supaya nanti kalau ada turnamen sudah siap dan bisa membuktikan kepada diri sendiri, pelatih dan PBSI," tutur Praveen.
Lihat Infografis: 8 Jalur Perdagangan Kuno Peradaban Manusia
Praveen/Melati yang dijagokan di posisi pertama pada turnamen ini mengaku tidak ada beban karena mereka begitu menikmati pertandingan demi pertandingan. PBSI Home Tournament ini mereka manfaatkan sebagai tempat melatih komunikasi mereka di lapangan. "Tanding di turnamen ini beneran seperti di turnamen resmi. Kalau di latihan kan beda, di sini kalau kalah ya nggak bisa main lagi. Dari kami berdua sih yang paling terasa manfaatnya itu bisa latih komunikasi di lapangan," ujar Praveen.
(aww)
tulis komentar anda