Piala Dunia 2022 Terancam Diboikot, Menlu Qatar: 97 Persen Tiket Terjual!
Sabtu, 05 November 2022 - 22:00 WIB
DOHA - Perhelatan Piala Dunia 2022 di Qatar terus diganggu dengan adanya seruan boikot. Menteri Luar Negeri (Menlu) Qatar, Syeikh Mohammed bin Abdurrahman Al-Thani menilai itu sebagai kemunafikan.
Al-Thani menyebut pembelian tiket pertandingan Piala Dunia 2022 terbanyak justru berasal dari negara yang vokal menyuarakan kritik terhadap pemerintahan Qatar.
Pemerintah Qatar banjir kritikan selama masa persiapan untuk menggelar turnamen sepak bola empat tahunan itu. Pembangunan infrastruktur Piala Dunia 2022 dinilai telah melanggar HAM.
Banyak pekerja migran di Qatar dilaporkan meregang nyawa karena hak-haknnya sebagai buruh tidak terpenuhi. Seruan untuk memboikot Piala Dunia 2022 terdengar dimana-mana.
Al-Thani lalu angkat suara terkait polemik ini. Dia merasa kritikan itu ditunggangi pihak-pihak yang tidak senang Qatar terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
“Saya pikir, ada beberapa orang yang tidak menerima bahwa negara kecil di Timur Tengah menjadi tuan rumah acara global seperti ini,” kata Al-Thani dilansir Al-Jazeera.
“Yang kami minta adalah para penggemar menghormati hukum kami, sama seperti kami diharapkan untuk menghormati hukum Anda ketika kami mengunjungi negara Anda,” sambungnya.
Paris termasuk salah satu kota di Eropa yang memboikot Piala Dunia 2022. Meski Prancis akan berpartisipasi di Qatar, kota mode itu tidak akan menyiarkan pertandingan dengan layar besar di ruang publik sebagai bentuk protes.
Al-Thani menyebut pembelian tiket pertandingan Piala Dunia 2022 terbanyak justru berasal dari negara yang vokal menyuarakan kritik terhadap pemerintahan Qatar.
Pemerintah Qatar banjir kritikan selama masa persiapan untuk menggelar turnamen sepak bola empat tahunan itu. Pembangunan infrastruktur Piala Dunia 2022 dinilai telah melanggar HAM.
Banyak pekerja migran di Qatar dilaporkan meregang nyawa karena hak-haknnya sebagai buruh tidak terpenuhi. Seruan untuk memboikot Piala Dunia 2022 terdengar dimana-mana.
Al-Thani lalu angkat suara terkait polemik ini. Dia merasa kritikan itu ditunggangi pihak-pihak yang tidak senang Qatar terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
“Saya pikir, ada beberapa orang yang tidak menerima bahwa negara kecil di Timur Tengah menjadi tuan rumah acara global seperti ini,” kata Al-Thani dilansir Al-Jazeera.
“Yang kami minta adalah para penggemar menghormati hukum kami, sama seperti kami diharapkan untuk menghormati hukum Anda ketika kami mengunjungi negara Anda,” sambungnya.
Paris termasuk salah satu kota di Eropa yang memboikot Piala Dunia 2022. Meski Prancis akan berpartisipasi di Qatar, kota mode itu tidak akan menyiarkan pertandingan dengan layar besar di ruang publik sebagai bentuk protes.
Lihat Juga :
tulis komentar anda