Ducati Berjaya di MotoGP dan WSBK, Paolo Ciabatti: Bagnaia dan Bautista Punya Kemiripan
Rabu, 16 November 2022 - 23:59 WIB
BOLOGNA - Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti , menyebut Francesco Bagnaia dan Alvaro Bautista punya kemiripan. Pernyataan itu merujuk hasil ciamik kedua pembalap saat menjadi juara MotoGP dan World Superbike (WSBK) 2022. Menurutnya, kesuksesan mereka merupakan buah dari kombinasi apik antara pembalap dan juga motor.
Bagnaia mengamankan gelar juara MotoGP 2022 pada 6 November lalu di Valencia. Dia mempersembahkan titel kelas utama pertama untuk Ducati sejak kali terakhir Casey Stoner melakukannya pada 2007 silam.
Sepekan kemudian, giliran Bautista yang membawa tim Borgo Panigale itu juara WSBK 2022 di Mandalika. Itu merupakan gelar pertama bagi Ducati di WSBK setelah terakhir berjaya di kompetisi balap motor komersil itu 11 tahun lalu lewat Carlos Checa.
BACA JUGA: Francesco Bagnaia Ungkap Balapan Tersulit di MotoGP 2022
Ciabatti pun mengatakan bahwa keberhasilan dua pembalap tersebut musim ini memiliki kemiripan. Dia menilai Pecco dan Bautista punya feeling yang kuat terhadap motor mereka masing-masing serta tim yang mendukung penuh sehingga kekurangan-kekurangan yang ada bisa tertutupi dan itu membuat mereka menjadi yang terbaik di dua kompetisi elite tersebut.
"Kadang-kadang Anda tidak beruntung, tapi saya tidak percaya pada nasib buruk. Sebagian besar waktu, beberapa bahan tidak sempurna karena ada kesulitan yang perlu diselesaikan atau bagian-bagian tertentu dari sepeda motor yang perlu diperbaiki," kata Ciabatti dilansir dari Speedweek, Rabu (16/11/2022).
"Tapi ketika seorang pembalap sudah menemukan feeling pada motornya, itu membuat perbedaan besar. Ketika seorang pengendara merasa mereka dapat melakukan apapun yang mereka inginkan dengan motornya, dan ketika dia memiliki keyakinan bahwa tim akan selalu dapat memberinya motor terbaik untuk balapan, itu memberinya motivasi dan kekuatan ekstra," tambahnya.
BACA JUGA: Juara Dunia MotoGP 2022, Francesco Bagnaia Jadi Tolok Ukur Sukses di Tim Ducati
"Alvaro dan Bagnaia sangat mirip dalam hal itu, bahkan jika pekan balapan dimulai dengan sulit, tim menemukan solusi dan pengendara 95 persen nyaman di atas motor. Ini selalu tentang kombinasi antara pembalap dan motor, yang kami tingkatkan bersamanya. Alvaro sekarang memiliki perasaan yang sama baiknya dengan Pecco di Desmosedici," tuturnya.
Sebagai tambahan, di MotoGP, Ducati juga berhasil menjadi juara konstruktor lewat delapan pembalap yang mereka miliki di paddock. Lalu, di klasemen tim, Ducati Lenovo yang dihuni oleh Pecco dan Jack Miller juga naik takhta tertinggi dengan torehan lebih dari 400 poin selama 20 seri berlangsung.
Alhasil, bisa dibilang 2022 ini merupakan tahunnya Ducati. Tim pabrikan asal Italia itu benar-benar menunjukkan dominasi mereka di dua ajang balap motor paling bergengsi di dunia itu.
Bagnaia mengamankan gelar juara MotoGP 2022 pada 6 November lalu di Valencia. Dia mempersembahkan titel kelas utama pertama untuk Ducati sejak kali terakhir Casey Stoner melakukannya pada 2007 silam.
Sepekan kemudian, giliran Bautista yang membawa tim Borgo Panigale itu juara WSBK 2022 di Mandalika. Itu merupakan gelar pertama bagi Ducati di WSBK setelah terakhir berjaya di kompetisi balap motor komersil itu 11 tahun lalu lewat Carlos Checa.
BACA JUGA: Francesco Bagnaia Ungkap Balapan Tersulit di MotoGP 2022
Ciabatti pun mengatakan bahwa keberhasilan dua pembalap tersebut musim ini memiliki kemiripan. Dia menilai Pecco dan Bautista punya feeling yang kuat terhadap motor mereka masing-masing serta tim yang mendukung penuh sehingga kekurangan-kekurangan yang ada bisa tertutupi dan itu membuat mereka menjadi yang terbaik di dua kompetisi elite tersebut.
"Kadang-kadang Anda tidak beruntung, tapi saya tidak percaya pada nasib buruk. Sebagian besar waktu, beberapa bahan tidak sempurna karena ada kesulitan yang perlu diselesaikan atau bagian-bagian tertentu dari sepeda motor yang perlu diperbaiki," kata Ciabatti dilansir dari Speedweek, Rabu (16/11/2022).
"Tapi ketika seorang pembalap sudah menemukan feeling pada motornya, itu membuat perbedaan besar. Ketika seorang pengendara merasa mereka dapat melakukan apapun yang mereka inginkan dengan motornya, dan ketika dia memiliki keyakinan bahwa tim akan selalu dapat memberinya motor terbaik untuk balapan, itu memberinya motivasi dan kekuatan ekstra," tambahnya.
BACA JUGA: Juara Dunia MotoGP 2022, Francesco Bagnaia Jadi Tolok Ukur Sukses di Tim Ducati
"Alvaro dan Bagnaia sangat mirip dalam hal itu, bahkan jika pekan balapan dimulai dengan sulit, tim menemukan solusi dan pengendara 95 persen nyaman di atas motor. Ini selalu tentang kombinasi antara pembalap dan motor, yang kami tingkatkan bersamanya. Alvaro sekarang memiliki perasaan yang sama baiknya dengan Pecco di Desmosedici," tuturnya.
Sebagai tambahan, di MotoGP, Ducati juga berhasil menjadi juara konstruktor lewat delapan pembalap yang mereka miliki di paddock. Lalu, di klasemen tim, Ducati Lenovo yang dihuni oleh Pecco dan Jack Miller juga naik takhta tertinggi dengan torehan lebih dari 400 poin selama 20 seri berlangsung.
Alhasil, bisa dibilang 2022 ini merupakan tahunnya Ducati. Tim pabrikan asal Italia itu benar-benar menunjukkan dominasi mereka di dua ajang balap motor paling bergengsi di dunia itu.
(yov)
tulis komentar anda