Galtier Frustrasi Pemain PSG Minim Ritme dan Intensitas
loading...
A
A
A
PARIS - Paris Saint Germain (PSG) gagal meraup poin penuh usai ditahan imbang Stade Reims dalam lanjutan Ligue 1 Prancis 2022/2023 .Pelatih PSG Christophe Galtier menyebut kerja keras pemainnya sia-sia.
PSG ditahan Reims 1-1 di Parc Des Princess, Paris, Senin (30/1/2023) dini hari WIB. Sempat unggul lewat gol Neymar (51'), tiga poin PSG pupus oleh gol Falorin Balogun (90+6').
Usai laga, Galtier mengatakan dirinya tidak puas dengan permainan anak asuhnya yang buntu di babak pertama. Oleh sebab itu, Galtier memutuskan menarik keluar Vitinha dengan Marco Verratti di babak kedua. Dia kesal lantaran pergantian pemain yang dilakukannya malah berujung kartu merah.
"Tentu saja kami kecewa, kami marah dengan babak pertama ketika kami tidak menunjukkan apa-apa. Kami kekurangan ritme dan intensitas. Ada banyak kesalahan teknis dan Reims pantas mencetak gol pembuka di babak pertama itu," kata Galtier dilansir laman resmi klub, Senin (30/1/2023).
"Saya mengubah lini tengah kami dengan memasukkan Marco Verratti dan lebih banyak memindahkan Neymar ke tengah lapangan. Sepertinya itu adalah pilihan yang tepat. Kami mencetak gol pembuka dan menciptakan peluang dan kemudian terjadilah pengusiran, yang memang pantas," tuturnya.
Namun, setelah 14 menit masuk lapangan Verratti justru malah diganjar kartu merah. Pemain asal Italia itu diusir usai peninjauan Video Assistant Referee (VAR) lantaran melanggar keras Junya Ito.
Galtier pun mengatakan anak asuhnya terus bekerja keras untuk mempertahankan keunggulan. Namun justru Balogun yang mencetak gol penyama kedudukan Reims di menit injury time.
Galtier pun tak percaya, seolah kerja keras anak asuhnya berakhir sia-sia. Dirinya kesal tim asuhannya kebobolan lewat skema transisi.
PSG ditahan Reims 1-1 di Parc Des Princess, Paris, Senin (30/1/2023) dini hari WIB. Sempat unggul lewat gol Neymar (51'), tiga poin PSG pupus oleh gol Falorin Balogun (90+6').
Baca Juga
Usai laga, Galtier mengatakan dirinya tidak puas dengan permainan anak asuhnya yang buntu di babak pertama. Oleh sebab itu, Galtier memutuskan menarik keluar Vitinha dengan Marco Verratti di babak kedua. Dia kesal lantaran pergantian pemain yang dilakukannya malah berujung kartu merah.
"Tentu saja kami kecewa, kami marah dengan babak pertama ketika kami tidak menunjukkan apa-apa. Kami kekurangan ritme dan intensitas. Ada banyak kesalahan teknis dan Reims pantas mencetak gol pembuka di babak pertama itu," kata Galtier dilansir laman resmi klub, Senin (30/1/2023).
"Saya mengubah lini tengah kami dengan memasukkan Marco Verratti dan lebih banyak memindahkan Neymar ke tengah lapangan. Sepertinya itu adalah pilihan yang tepat. Kami mencetak gol pembuka dan menciptakan peluang dan kemudian terjadilah pengusiran, yang memang pantas," tuturnya.
Namun, setelah 14 menit masuk lapangan Verratti justru malah diganjar kartu merah. Pemain asal Italia itu diusir usai peninjauan Video Assistant Referee (VAR) lantaran melanggar keras Junya Ito.
Galtier pun mengatakan anak asuhnya terus bekerja keras untuk mempertahankan keunggulan. Namun justru Balogun yang mencetak gol penyama kedudukan Reims di menit injury time.
Galtier pun tak percaya, seolah kerja keras anak asuhnya berakhir sia-sia. Dirinya kesal tim asuhannya kebobolan lewat skema transisi.