6 Risiko Menakutkan dalam Olahraga Tinju, Nomor 4 Mengejutkan!
loading...
A
A
A
Sederet risiko dalam olahraga tinju akan dibahas pada artikel ini. Salah satunya bahkan bisa berujung kematian. Tinju merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia. Meski dikenal sebagai olahraga keras, faktanya masih cukup banyak orang-orang yang berminat untuk berkarier sebagai petinju .
Pada statusnya, olahraga ini melibatkan aktivitas fisik berupa pukulan yang masing-masing dihantamkan seorang petinju kepada musuhnya. Selama bertarung di ring ini, mereka memiliki berbagai risiko menakutkan yang mungkin timbul.
Berikut Risiko Menakutkan yang Bisa Timbul dalam Olahraga Tinju:
1. Cedera Otak
Setiap pukulan yang dilepaskan petinju di atas ring berisiko mencederai lawannya. Apalagi jika pukulan itu menyasar ke kepala lawan, terutama otak.
Mengutip laman VeryWell Fit, Selasa (14/2/2023), American Association of Neurological Surgeons menyebut bahwa 90 persen petinju mengalami cedera otak traumatis sepanjang kariernya.
Sebagai contoh, ketika seorang petinju mendapat pukulan telak di kepala, rasanya bisa seperti dilempar bola bowling seberat 13 pon dengan kecepatan 20 mph. Lebih lanjut, pukulan tersebut bisa menyebabkan kerusakan jaringan otak, merobek jaringan saraf, dan lain sebagainya.
2. Cedera Mata
Berikutnya adalah risiko terkena cedera mata. Meski terlindungi oleh tulang keras di bagian sampingnya, bagian mata juga cukup rentan terkena serangan dari musuhnya di atas ring.
Tergantung kekuatan dari pukulan yang diterima, cedera yang didapat bisa berupa lebam di sekitar mata, ablasio retina, pendarahan retina, dan lainnya.
3. Cedera Wajah
Cedera pada wajah menjadi risiko paling umum yang mungkin diterima petinju. Mengutip laman SportsFever, tak jarang tentu dapat dilihat bagaimana seorang petinju wajahnya penuh memar dan berlumuran darah ketika bertanding. Tak hanya itu, mereka juga berpotensi mengalami gusi berdarah, gigi patah, dan cedera lain pada bagian wajahnya.
4. Gangguan Kesehatan Jiwa
Meski jarang terdengar, namun para petinju juga berisiko terkena gangguan kesehatan jiwa. Dalam hal ini, mereka bisa menunjukkan tanda-tanda seperti depresi, paranoia, hingga kecemasan berlebih.
Kondisi ini disebut sebagai sindrom ‘Punch Drunk’ dan menyebabkan gangguan kejiwaan pada petinju. Para ahli menyebut bahwa penyebabnya adalah pukulan yang membuat gegar otak atau sub-gegar berulang di kepala.
5. Eksploitasi Finansial
Olahraga tinju memang terbukti menghasilkan pendapatan yang terbilang lumayan. Akan tetapi, seorang petinju bisa saja mengalami eksploitasi finansial yang dilakukan promotor hingga manajernya.
Hal ini diperkuat dengan anggapan sering terjadinya pertandingan yang memang berlangsung untuk kepentingan sponsor, dan bukan petinju.
6. Lumpuh dan Kematian
Pada riwayatnya, sudah cukup banyak kasus terkait petinju yang harus lumpuh, bahkan meninggal saat bertanding. Biasanya, hal tersebut terjadi saat petinju terkena pukulan telak di bagian kepalanya.
Sebagai contoh, peristiwa mengerikan tersebut pernah terjadi saat laga antara Ray Mancini melawan Duk Koo Kim pada 13 November 1982. Saat itu, Duk Koo Kim tumbang dan sempat mengalami koma. Pada akhirnya, sekitar empat hari berselang dia menghembuskan napas terakhirnya
Pada statusnya, olahraga ini melibatkan aktivitas fisik berupa pukulan yang masing-masing dihantamkan seorang petinju kepada musuhnya. Selama bertarung di ring ini, mereka memiliki berbagai risiko menakutkan yang mungkin timbul.
Berikut Risiko Menakutkan yang Bisa Timbul dalam Olahraga Tinju:
1. Cedera Otak
Setiap pukulan yang dilepaskan petinju di atas ring berisiko mencederai lawannya. Apalagi jika pukulan itu menyasar ke kepala lawan, terutama otak.
Mengutip laman VeryWell Fit, Selasa (14/2/2023), American Association of Neurological Surgeons menyebut bahwa 90 persen petinju mengalami cedera otak traumatis sepanjang kariernya.
Sebagai contoh, ketika seorang petinju mendapat pukulan telak di kepala, rasanya bisa seperti dilempar bola bowling seberat 13 pon dengan kecepatan 20 mph. Lebih lanjut, pukulan tersebut bisa menyebabkan kerusakan jaringan otak, merobek jaringan saraf, dan lain sebagainya.
2. Cedera Mata
Berikutnya adalah risiko terkena cedera mata. Meski terlindungi oleh tulang keras di bagian sampingnya, bagian mata juga cukup rentan terkena serangan dari musuhnya di atas ring.
Tergantung kekuatan dari pukulan yang diterima, cedera yang didapat bisa berupa lebam di sekitar mata, ablasio retina, pendarahan retina, dan lainnya.
3. Cedera Wajah
Cedera pada wajah menjadi risiko paling umum yang mungkin diterima petinju. Mengutip laman SportsFever, tak jarang tentu dapat dilihat bagaimana seorang petinju wajahnya penuh memar dan berlumuran darah ketika bertanding. Tak hanya itu, mereka juga berpotensi mengalami gusi berdarah, gigi patah, dan cedera lain pada bagian wajahnya.
4. Gangguan Kesehatan Jiwa
Meski jarang terdengar, namun para petinju juga berisiko terkena gangguan kesehatan jiwa. Dalam hal ini, mereka bisa menunjukkan tanda-tanda seperti depresi, paranoia, hingga kecemasan berlebih.
Kondisi ini disebut sebagai sindrom ‘Punch Drunk’ dan menyebabkan gangguan kejiwaan pada petinju. Para ahli menyebut bahwa penyebabnya adalah pukulan yang membuat gegar otak atau sub-gegar berulang di kepala.
5. Eksploitasi Finansial
Olahraga tinju memang terbukti menghasilkan pendapatan yang terbilang lumayan. Akan tetapi, seorang petinju bisa saja mengalami eksploitasi finansial yang dilakukan promotor hingga manajernya.
Hal ini diperkuat dengan anggapan sering terjadinya pertandingan yang memang berlangsung untuk kepentingan sponsor, dan bukan petinju.
6. Lumpuh dan Kematian
Pada riwayatnya, sudah cukup banyak kasus terkait petinju yang harus lumpuh, bahkan meninggal saat bertanding. Biasanya, hal tersebut terjadi saat petinju terkena pukulan telak di bagian kepalanya.
Sebagai contoh, peristiwa mengerikan tersebut pernah terjadi saat laga antara Ray Mancini melawan Duk Koo Kim pada 13 November 1982. Saat itu, Duk Koo Kim tumbang dan sempat mengalami koma. Pada akhirnya, sekitar empat hari berselang dia menghembuskan napas terakhirnya
(yov)