Petinju Influencer Menyelamatkan atau Menghancurkan Olahraga Tinju?
loading...
A
A
A
Kehadiran para influencer dan selebritas dunia di olahraga tinju telah membawa lebih banyak perhatian daripada sebelumnya. Salah satu contohnya adalah Jake Paul .
Jake Paul memilih menekuni olahraga tinju bukan sekadar iseng-iseng semata. Meskipun kehadirannya memicu perdebatan sengit tentang apakah para selebritas itu mampu menyelamatkan atau justru menghancurkan tinju itu sendiri, namun Jake Paul tidak memperdulikan hal itu.
Jake Paul justru tampak menikmati hobi barunya tersebut. Tercatat, sudah enam pertarungan profesional yang dijalani Youtuber berusia 26 tahun tersebut (lima menang dan sekali kalah).
Kekalahan terakhir terjadi akhir pekan kemarin (waktu setempat). Saat itu Jake Paul kalah angka 75-74, 73-76, 73-76 dari Tommy Fury. Dalam pertarungan ini tingkat perhatian penggemar tinju sangat tinggi.
Itu dibuktikan dengan angka-angka (keuntungan) yang mereka dapat dari pertarungan tersebut. Jake Paul misalnya, influencer dari Amerika Serikat itu memiliki 20 juta pelanggan pada akun Youtube pribadinya.
Tak hanya itu saja, Jake Paul juga memiliki 5,7 juta pengikut Facebook, 4,5 juta pengikut Twitter, lebih dari 21 juta pengikut Instagram, dan 16,6 juta pengikut TikTok. Bayangkan saja jika setiap pertarungannya disiarkan secara streaming di media sosial pribadinya tersebut.
Berapa banyak keuntungan yang didapat Jake Paul. Lantas seperti apa pendapat mantan petinju tentang kemunculan petinju influencer?
Mantan petinju profesional Inggris-Irlandia Utara, Matthew Macklin, tidak melihat kehadiran Jake Paul memiliki manfaat olahraga secara keseluruhan. "Jumlah besar, pemirsa besar, uang, minat. Tapi sebagai penggemar tinju, saya tertarik untuk melihat yang terbaik dari yang terbaik di dunia tinju," kata Macklin kepada Sky Sports.
"Apakah hari-hari itu sudah berlalu? Saya tidak tahu. Orang-orang di televisi harus memiliki standar tertinggi. Orang-orang di televisi biasanya petarung tingkat kejuaraan atau sedang menuju ke sana," cetusnya.
Jake Paul memilih menekuni olahraga tinju bukan sekadar iseng-iseng semata. Meskipun kehadirannya memicu perdebatan sengit tentang apakah para selebritas itu mampu menyelamatkan atau justru menghancurkan tinju itu sendiri, namun Jake Paul tidak memperdulikan hal itu.
Jake Paul justru tampak menikmati hobi barunya tersebut. Tercatat, sudah enam pertarungan profesional yang dijalani Youtuber berusia 26 tahun tersebut (lima menang dan sekali kalah).
Kekalahan terakhir terjadi akhir pekan kemarin (waktu setempat). Saat itu Jake Paul kalah angka 75-74, 73-76, 73-76 dari Tommy Fury. Dalam pertarungan ini tingkat perhatian penggemar tinju sangat tinggi.
Itu dibuktikan dengan angka-angka (keuntungan) yang mereka dapat dari pertarungan tersebut. Jake Paul misalnya, influencer dari Amerika Serikat itu memiliki 20 juta pelanggan pada akun Youtube pribadinya.
Tak hanya itu saja, Jake Paul juga memiliki 5,7 juta pengikut Facebook, 4,5 juta pengikut Twitter, lebih dari 21 juta pengikut Instagram, dan 16,6 juta pengikut TikTok. Bayangkan saja jika setiap pertarungannya disiarkan secara streaming di media sosial pribadinya tersebut.
Berapa banyak keuntungan yang didapat Jake Paul. Lantas seperti apa pendapat mantan petinju tentang kemunculan petinju influencer?
Mantan petinju profesional Inggris-Irlandia Utara, Matthew Macklin, tidak melihat kehadiran Jake Paul memiliki manfaat olahraga secara keseluruhan. "Jumlah besar, pemirsa besar, uang, minat. Tapi sebagai penggemar tinju, saya tertarik untuk melihat yang terbaik dari yang terbaik di dunia tinju," kata Macklin kepada Sky Sports.
"Apakah hari-hari itu sudah berlalu? Saya tidak tahu. Orang-orang di televisi harus memiliki standar tertinggi. Orang-orang di televisi biasanya petarung tingkat kejuaraan atau sedang menuju ke sana," cetusnya.