Petinju Influencer Menyelamatkan atau Menghancurkan Olahraga Tinju?

Jum'at, 03 Maret 2023 - 07:25 WIB
loading...
Petinju Influencer Menyelamatkan atau Menghancurkan Olahraga Tinju?
Kehadiran para influencer dan selebritas dunia di olahraga tinju telah membawa lebih banyak perhatian daripada sebelumnya. Salah satu contohnya adalah Jake Paul / Foto: Rolling Stone
A A A
Kehadiran para influencer dan selebritas dunia di olahraga tinju telah membawa lebih banyak perhatian daripada sebelumnya. Salah satu contohnya adalah Jake Paul .

Jake Paul memilih menekuni olahraga tinju bukan sekadar iseng-iseng semata. Meskipun kehadirannya memicu perdebatan sengit tentang apakah para selebritas itu mampu menyelamatkan atau justru menghancurkan tinju itu sendiri, namun Jake Paul tidak memperdulikan hal itu.

Jake Paul justru tampak menikmati hobi barunya tersebut. Tercatat, sudah enam pertarungan profesional yang dijalani Youtuber berusia 26 tahun tersebut (lima menang dan sekali kalah).

Kekalahan terakhir terjadi akhir pekan kemarin (waktu setempat). Saat itu Jake Paul kalah angka 75-74, 73-76, 73-76 dari Tommy Fury. Dalam pertarungan ini tingkat perhatian penggemar tinju sangat tinggi.

Itu dibuktikan dengan angka-angka (keuntungan) yang mereka dapat dari pertarungan tersebut. Jake Paul misalnya, influencer dari Amerika Serikat itu memiliki 20 juta pelanggan pada akun Youtube pribadinya.

Tak hanya itu saja, Jake Paul juga memiliki 5,7 juta pengikut Facebook, 4,5 juta pengikut Twitter, lebih dari 21 juta pengikut Instagram, dan 16,6 juta pengikut TikTok. Bayangkan saja jika setiap pertarungannya disiarkan secara streaming di media sosial pribadinya tersebut.



Berapa banyak keuntungan yang didapat Jake Paul. Lantas seperti apa pendapat mantan petinju tentang kemunculan petinju influencer?

Mantan petinju profesional Inggris-Irlandia Utara, Matthew Macklin, tidak melihat kehadiran Jake Paul memiliki manfaat olahraga secara keseluruhan. "Jumlah besar, pemirsa besar, uang, minat. Tapi sebagai penggemar tinju, saya tertarik untuk melihat yang terbaik dari yang terbaik di dunia tinju," kata Macklin kepada Sky Sports.

"Apakah hari-hari itu sudah berlalu? Saya tidak tahu. Orang-orang di televisi harus memiliki standar tertinggi. Orang-orang di televisi biasanya petarung tingkat kejuaraan atau sedang menuju ke sana," cetusnya.

Macklin melihatnya sebagai pengalihan peluang dari petarung yang lebih berbakat. "Untuk promotor mana pun, jaringan televisi mana pun, hanya ada berjam-jam dalam sehari, hanya ada begitu banyak uang. Jika itu dihabiskan untuk pertarungan YouTuber ini karena mereka mendapatkan lebih banyak perhatian dan menghasilkan lebih banyak uang, maka itu payah.

"Bagaimana dengan juara ABA yang mengetuk pintu untuk gelar Inggris? Di mana jam tayangnya? Bagaimana dia memiliki peluang untuk mendapatkan publisitas? Kita harus menjual jiwa kita untuk mendapatkan sedikit waktu tayang akhir-akhir ini?"



Yang paling membuat Macklin kesal adalah WBC siap memberikan Tommy Fury peringkat dunia setelah mengalahkan Jake Paul. Menurutnya, itu tidak pantas karena pertarungan itu hanya delapan ronde berlangsung.

"Itu tidak pantas mendapat peringkat apa pun. Itu adalah delapan ronde dan mereka berdua adalah pemula mentah yang sangat mendasar. Apakah kita hanya akan mengarang semuanya sambil jalan? Selama kamu dapat menghasilkan cukup uang, kamu dapat melakukan apa yang kamu inginkan?" tegas Macklin.

"Tinju berbeda dengan olahraga lain. Tidak peduli apa kepribadian pemain snooker, atau pemain tenis. Karena ada hadiah uangnya. Seorang pegolf dapat memiliki kepribadian seperti kacang panggang, jika dia menang dia mendapatkan uang. Untuk seorang petinju, itu berbeda. Itu sebabnya promotor penting bagi petarung, dan manajer. Seorang manajer sangat penting bagi petarung karena tugas manajer adalah memastikan promotor mendorong petarung dan memasarkannya. Promotor punya kontaknya dengan jaringan dan, mudah-mudahan, dia sendiri cukup kreatif," imbuh Macklin.

Petinju Harus Belajar dari Jake Paul


Beda Macklin, beda juga dengan peraih medali perunggu Olimpiade, Tony Jeffries. Mantan petinju profesional Inggris itu menuturkan bahwa setiap petinju harus belajar bagaimana memasarkan diri mereka sendiri.

Jeffries menjelaskan lihatlah Jake Paul dan apa yang dia lakukan untuk dapat menghasilkan perhatian yang dia dapatkan untuk dirinya sendiri dan untuk tinju. Karena setelah semua perhatian ini adalah apa yang membuatnya mendapatkan banyak uang.

"Saya tidak berpikir ada petarung di luar sana yang tidak ingin menghasilkan lebih banyak uang. Dengan mempromosikan diri mereka sendiri, mereka akan belajar bagaimana membangun merek yang hanya akan membantu mereka di masa depan," beber Jeffries.

"Alasan mengapa orang tidak melakukan apa yang dilakukan Jake Paul adalah karena mereka sangat takut dengan apa yang orang lain pikirkan tentang mereka. Jika Anda mengatasi rasa takut diganggu apa yang dipikirkan orang lain tentang Anda, di situlah Anda benar-benar dapat membangun nama untuk diri sendiri.

Bagaimanapun Jaffries tidak melihat hal negatif apa pun dari keterlibatan Youtuber dalam olahraga ini. Dia justru merasa bangga dengan Jake Paul yang bisa mengalahkan popularitas Eddie Hearn sebagai seorang promotor.

"Jake Paul adalah promotor yang lebih baik daripada Eddie Hearn, dia adalah promotor yang lebih baik daripada Frank Warren, dia adalah promotor yang lebih baik daripada promotor mana pun karena dia dapat menjual pertarungan. Kami baru saja melihatnya di sana. Jelas penontonnya membantunya dengan itu. tapi dia tahu bagaimana melakukannya. Dia bisa berbicara. Dia orang yang sangat kreatif. Dengan kreativitasnya memanggil petarung dia mendapat perhatian.

(yov)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1866 seconds (0.1#10.140)