Pesan FIFA Jadi Alasan Zainudin Amali Mundur dari Menpora
loading...
A
A
A
JAKARTA - Zainudin Amali menjelaskan kenapa melepas jabatannya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga ( Menpora ) dan memilih menjadi Wakil Ketua Umum I PSSI. Salah satu alasannya adalah pesan FIFA yang ingin membantu sepak bola Indonesia lebih maju.
Amali diketahui memutuskan mundur dari jabatannya setelah pria asal Gorontalo menyerahkan surat kepada Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno Kamis (9/3/2023). Meski sudah resmi menyampaikan pengunduran diri secara tertulis, dia harus menghadap Presiden Jokowi yang direncanakan pada Senin (13/3/2023).
Keputusan undur diri ini secara otomatis membuat Amali hanya berfokus pada tugas barunya sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI. Dia secara resmi menjadi wakil Erick Thohir dalam organisasi induk sepakbola nasional pada Kongres Luar Biasa PSSI, 16 Februari 2023.
Amali menceritakan awal mula memilih untuk fokus mengurus sepak bola Indonesia. Hatinya tergerak setelah kejadian tragedi Kanjuruhan yang membuat sepak bola turun drastis. Apalagi FIFA Gianni Infantino yang bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo, menjelaskan bahwa sepak bola bola Indonesia harus terus maju.
“Yang disampaikan dia (Infantino), kita semua bersedih berduka merasa prihatin, tapi kita tak boleh berhenti berdebat. Sepak bola harus naik, harus menatap ke depan. Saya kira filosofinya sangat dalam apa yang disampaikan Infantino,” ucap Amali di Wisma Kemenpora, Jumat (10/3/2023).
Selain itu, Amali juga mengatakan bahwa Infantino ingin menjadikan Indonesia sebagai episentrum sepak bola Asia, salah satunya selain Qatar. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia menjadi salah satu tujuan utama sepak bola di Asia. Apalagi, FIFA organisasi sepak bola dunia itu akan berkantor di Jakarta.
“Artinya ini serius. FIFA nya serius, AFC serius, Indonesia akan maju. Padahal sepakbola menurut survei digemari 70 persen rakyat Indonesia, tapi tak diurus dengan baik. Pak Presiden sampaikan sejak 2015 ingin sepakbola maju. Bahkan beliau sampai terbitkan Inpres bola. Dari diskusi itu, saya menyimpulkan harus ada orang yang serius fokus untuk mengurus sepakbola. Itu kira kira,” lanjut Amali.
Presiden Jokowi, sebut Amali, sejatinya mempersilakan Zainudin Amali untuk merangkap jabatan menjadi Menpora sekaligus Wakil Ketua Umum PSSI. Namun dengan syarat mampu membagi waktu. Akan tetapi tawaran tersebut, tak dia terima.
“Sebagai Menpora, tidak fair, etis, mengurus semua cabor tapi tiba-tiba hanya fokus urus satu cabor. Makanya saya sampaikan, konsekuensi saya harus mundur,” ucap Amali.
Meski begitu, Amali juga menyadari terjun dalam dunia sepakbola tak semudah kelihatannya. Untuk itu, dia sudah paham akan segala risiko yang mungkin di hadapinya pada masa mendatang.
"Segala risiko sudah saya hitung, apa yang akan saya hadapi di bola karena ini cabor unik, beda dari cabor lain. Insya Allah saya dan Erick (Thohir, Ketum PSSI) serta lainnya akan bisa membenahi. Tapi mungkin kita bisa melakukan hal-hal yang jadi pondasi pembangunan sepakbola Indonesia, supaya ekspektasinya tak terlalu besar terhadap prestasi dan hal lainnya,” pungkasnya.
Amali diketahui memutuskan mundur dari jabatannya setelah pria asal Gorontalo menyerahkan surat kepada Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno Kamis (9/3/2023). Meski sudah resmi menyampaikan pengunduran diri secara tertulis, dia harus menghadap Presiden Jokowi yang direncanakan pada Senin (13/3/2023).
Baca Juga
Keputusan undur diri ini secara otomatis membuat Amali hanya berfokus pada tugas barunya sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI. Dia secara resmi menjadi wakil Erick Thohir dalam organisasi induk sepakbola nasional pada Kongres Luar Biasa PSSI, 16 Februari 2023.
Amali menceritakan awal mula memilih untuk fokus mengurus sepak bola Indonesia. Hatinya tergerak setelah kejadian tragedi Kanjuruhan yang membuat sepak bola turun drastis. Apalagi FIFA Gianni Infantino yang bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo, menjelaskan bahwa sepak bola bola Indonesia harus terus maju.
“Yang disampaikan dia (Infantino), kita semua bersedih berduka merasa prihatin, tapi kita tak boleh berhenti berdebat. Sepak bola harus naik, harus menatap ke depan. Saya kira filosofinya sangat dalam apa yang disampaikan Infantino,” ucap Amali di Wisma Kemenpora, Jumat (10/3/2023).
Selain itu, Amali juga mengatakan bahwa Infantino ingin menjadikan Indonesia sebagai episentrum sepak bola Asia, salah satunya selain Qatar. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia menjadi salah satu tujuan utama sepak bola di Asia. Apalagi, FIFA organisasi sepak bola dunia itu akan berkantor di Jakarta.
“Artinya ini serius. FIFA nya serius, AFC serius, Indonesia akan maju. Padahal sepakbola menurut survei digemari 70 persen rakyat Indonesia, tapi tak diurus dengan baik. Pak Presiden sampaikan sejak 2015 ingin sepakbola maju. Bahkan beliau sampai terbitkan Inpres bola. Dari diskusi itu, saya menyimpulkan harus ada orang yang serius fokus untuk mengurus sepakbola. Itu kira kira,” lanjut Amali.
Presiden Jokowi, sebut Amali, sejatinya mempersilakan Zainudin Amali untuk merangkap jabatan menjadi Menpora sekaligus Wakil Ketua Umum PSSI. Namun dengan syarat mampu membagi waktu. Akan tetapi tawaran tersebut, tak dia terima.
“Sebagai Menpora, tidak fair, etis, mengurus semua cabor tapi tiba-tiba hanya fokus urus satu cabor. Makanya saya sampaikan, konsekuensi saya harus mundur,” ucap Amali.
Meski begitu, Amali juga menyadari terjun dalam dunia sepakbola tak semudah kelihatannya. Untuk itu, dia sudah paham akan segala risiko yang mungkin di hadapinya pada masa mendatang.
"Segala risiko sudah saya hitung, apa yang akan saya hadapi di bola karena ini cabor unik, beda dari cabor lain. Insya Allah saya dan Erick (Thohir, Ketum PSSI) serta lainnya akan bisa membenahi. Tapi mungkin kita bisa melakukan hal-hal yang jadi pondasi pembangunan sepakbola Indonesia, supaya ekspektasinya tak terlalu besar terhadap prestasi dan hal lainnya,” pungkasnya.
(sto)