Meludah Bisa Dapat Kartu Kuning Demi Hindari Penularan Covid-19

Selasa, 28 April 2020 - 23:01 WIB
loading...
Meludah Bisa Dapat Kartu Kuning Demi Hindari Penularan Covid-19
Meludah bisa dilarang dalam sepak bola ketika kompetisi kembali digulirkan di sejumlah negara/Foto/indianexpress.com
A A A
LONDON - Meludah bisa dilarang dalam sepak bola ketika kompetisi kembali digulirkan di sejumlah negara. Komite Medis FIFA mengusulkan kartu kuning diberikan kepada pemain karena perilaku yang tidak higienis dan dalam upaya menghentikan penyebaran virus corona.

Para ilmuwan memperingatkan bahwa virus corona dapat disebarkan melalui air liur di lapangan. Meludah bisa dilarang karena pemain dapat menyebarkan penyakit Covid-19, sementara dia tidak menunjukkan gejala. Sehingga meludah pemain yang asimptomatik dapat menjadi masalah besar.

Seorang ahli virus di University of Cambridge, Dr Ian Brierley, menjelaskan mengapa meludah dan praktik-praktik lain berbahaya dalam menularkan, "Jika orang tersebut terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala, atau terinfeksi dengan gejala, virus ada di tenggorokan, dan dapat dikeluarkan dari tenggorokan ke lingkungan dengan meludah," katanya dilansir sportbible.com.

Ketua Komite Medis FIFA Michel D'Hooghe telah memperingatkan bahwa para pemain sepak bola harus mengubah perilaku mereka di lapangan karena alasan kesehatan dan keselamatan. Mereka dibaisakan untuk tidak meludah di lapangan, dan harus ada sanksi jika mereka melakukan itu, seperti mendapat kartu kuning.

"Ini (meludah) adalah praktik umum dalam sepak bola dan itu tidak higienis," kata D'Hooge kepada The Telegraph. “Jadi ketika kita memulai sepak bola lagi, saya pikir kita harus menghindari itu secara maksimal."

"Pertanyaannya adalah apakah itu mungkin. Barangkali mereka bisa memberikan kartu kuning untuk pemain yang melakukan itu."

“Itu tidak higienis dan menjadi cara yang baik untuk menyebarkan virus. Ini adalah salah satu alasan mengapa kita harus sangat berhati-hati sebelum memulai kompetisi lagi. Saya tidak pesimis tapi agak skeptis saat ini."
(sha)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1681 seconds (0.1#10.140)