Keuangan Sepak Bola Indonesia Tidak Transparan, Erick Thohir Singgung Lingkaran Setan

Rabu, 19 April 2023 - 16:00 WIB
loading...
Keuangan Sepak Bola Indonesia Tidak Transparan, Erick Thohir Singgung Lingkaran Setan
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kanan) didampingi Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan usai sarasehan bersama Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI se-Indonesia di Jakarta, Minggu (19/3/2023) ANTARA FOTO/Aditya Pradana
A A A
JAKARTA - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir memutuskan untuk membenahi sistem keuangan Liga 1. Salah satunya dengan memutus lingkaran setan yang selama ini membuat sepak bola nasional jalan di tempat.

Hal tersebut disampaikan Erick dalam konferensi pers di GBK Arena, Jakarta, Selasa (19/4/2023) siang WIB. Erick mengatakan bahwa sistem keuangan liga belum transparan dan itu dapat dilihat dari klub juara Liga 1 yang tidak mendapatkan bonus berupa uang.

"Kejadian-kejadian ini seperti lingkaran yang tidak baik (lingkaran setan, red), kalau kita tidak bersih-bersih secara manajemennya. Kita sekarang seperti pemadam kebakaran: ada kejadian baru dateng. Dinamika pasti ada, tapi dinamika yang sehat bukan yang situasional," pungkasnya.



Sebelumnya diberitakan PSM Makassar cuma mengangkat trofi tanpa menerima hadiah uang setelah menjuarai Liga 1 2022/2023. Erick kemudian berinisiatif memberi PSM hadiah berkat gelar juara di kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia.

"Saya putuskan karena jerih payah pemain dan pelatih dan PSM (Makassar) sudah mencoba sebesar-besarnya, kita kasih bonus. Tapi kedepan harus ada sistem di liga, seperti apa biaya pertandingan ataupun ada ranking 1-3 dapet apa," kata Erick Thohir di GBK Arena, Rabu (19/4/2023).

Erick Thohir menjelaskan pemain dan pelatih sudah bekerja keras selama satu musim dan mengharapkan bonus atas jerih payahnya, sehingga bonus harus tetap ada. Ia mengatakan aturan baru di Liga dan PSSI akan mengaudit keuangan klub per enam bulan agar tidak ada pemain yang tak menerima gaji, akibat klub dinyatakan bangkrut.

"Pemain, pelatih sudah bekerja keras selama setahun, tentu mereka mengharapkan itu (hadiah). Tentu bonus dan lain-lain harus ada, apakah dari liga ke klub nantinya dan klub ke pemain. Kalo kita lihat nanti yang namanya aturan liga dan PSSI semua klub harus punya standar apakah audit per enam bulan harus, jangan sampai ada klub yang bangkrut, pemain tidak dibayar lagi," jelasnya.
(sto)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3264 seconds (0.1#10.140)