6 Petinju Top Dunia Bergelimang Harta Lalu Jatuh Miskin

Kamis, 20 April 2023 - 20:03 WIB
loading...
6 Petinju Top Dunia Bergelimang Harta Lalu Jatuh Miskin
Mike Tyson-Riddick Bowe-Evander Holyfield bergelimang uang setelah menjadi juara dunia/Foto/planetsport.com
A A A
LAS VEGAS - Tinju profesional menjadi salah satu olahraga yang bergelimang uang, selain sepak bola. Tak heran bila petinju besar dipastikan memiliki penghasilan besar setiap kali naik ring. Hidup glamor pun menjadi biasa bagi seorang petinju top, tapi kebangkrutan pun membayangi lantaran foya-foya atau juga pengelolaan uang yang salah.

Sejumlah petinju dengan nama besar pernah terjebak dalam kebangkrutan. Sebut saja petinju Amerika Serikat (AS) Riddick Bowe yang dua kali mencoreng karier Evander Holyfield. Saat masih aktif bertarung di kelas berat, Bowe bergelimang uang setelah menjadi juara dunia usai mengalahkan Holyfield.



Tapi, hidup mewah membuatnya lengah rumah mewah dan garasi yang dipenuhi mobil mewah pun lenyap. Bahkan setelah pensiun, hidunya kian sulit dan mantan petinju kelahiran Brooklyn, AS, 10 Agustus 1967 yang bertarung pada 1989 hingga 2008 itu menyatakan pailit.

Kata-kata bijak pun sempat keluar dari mulut Bowe. “Kendalikan pendapatan dan pengeluaran Anda. Jika Anda tidak memiliki banyak pendapatan yang masuk maka lebih konservatif," ujarnya dilansir The Suns.



"Belajarlah untuk tidak mengeluarkan uang terlalu banyak. Jangan mencoba membuat orang lain terkesan, jadilah diri sendiri dan hiduplah."

Lalu, siapa saja petinju top dunia yang pernah merasakan bangkut hingga jatuh miskin? Ini enam diantaranya.

1. Riddick Bowe

Kisah hidup Riddick sungguh berliku. Dia masuk dalam jajaran petinju elite kelas berat yang terpuruk setelah pensiun. Bowe menjadi juara kelas berat pada 1992 setelah mengalahkan Evander Holyfied. Sepanjang karier, Bowe memenangi 43 dari 45 pertarungan (33 KO) dan hanya sekali kalah.

Bowe pernah dipenjara selama 17 bulan lantaran menculik Judy, istrinya, dan kelima anak mereka. Alasannya, ingin mempertahankan keluarga. Dia menyatakan diri bangkrut pada tahun 2005 sebelum kembali ke dunia tinju.

Bowe dikabarkan pernah menumpuk kekayaan hingga Rp680 miliar. Namun, kekayaannya disalahgunakan orang kepercayaannya. Bowe harus bertahan hidup dengan menjual barang bekas di pinggiran kota New York. Dia kemudin mencoba membangun karier di arena gulat bebas untuk menopang hidup. Menjadi sopir bus dan truk juga ia lakoni demi bisa membayar biaya kehidupan sehari-harinya.

2. Evander Holyfield

Mantan juara kelas berat WBA, WBC, dan IBF itu pernah memiliki kekayaan mencapai Rp3,4 triliun dari hasil adu jotos. Namun, kekayaannya menyusut drastis usai pensiun pada 2011.

Pundi uang Holyfield yang semula mencapai USD250 juta perlahan menguap hingga tak berbekas. Bank pun menyita rumahnya senilai USD10 juta atau setara Rp149 miliar karena terlilit utang. Doa juga berutang pada sebuah perusahaan jasa konstruksi senilai USD500.000 atau setara Rp7,4 miliar.

Selain gaya hidup glamor, kekayaan Holyfield juga habis untuk membiayai anak-anaknya yang berjumlah 11 orang. Konon, Holyfield harus menggelontorkan USD9.000 atau setara Rp134 juta untuk membiayai masing-masing mereka.

3. Mike Tyson

Kekayaan Tyson disebut-sebut pernah mencapai USD400 juta atau setara Rp5,9 triliun saat di masa kejayaannya. Tapi, perceraian, gaya hidup glamor dan sejumlah kasus hukum membuat dirinya bangkrut.

Si Leher Beton mengajukan bangkrut pada tahun 2004. Dia mengklaim berutang senilai USD23 juta dan menunggak pajak senilai USD17 juta. Kini Tyson menggeluti bisnis ganja yang ilegal di sebagian negara bagian AS.Tyson pensiun bertinju pada 2005. Pertarungan memperebutkan gelar terakhirnya melawan Lennox Lewis pada 2002.

4. Thomas Hearns

Petinju kelahiran Memphis, AS, ini mencatat prestasi luar biasa sepanang karier bertinu periode 1977 hingga 2006. Konon, pria yang dijuluki "The Hitman" itu sedikitnya telah mengumpulkan Rp544 miliar semasa jayanya.

Tapi, hidup glamor membuat kekayaan petinju yang pernah turun di kelas welter, menengah dan penjelajah ini menyusut cepat. Bahkan, The Hitman sempat terlilit utang senilai Rp3,4 miliar terkait pajak.

Terakhir Hearns memenangkan gelar pada tahun 1999 usai mengalahkan Nate Miller pada perebut gelar kelas penjelajah IBO di MEN Arena, Manchester, Inggris. Tapi, dia dikalahkan Uriah Grant setahun kemudian (8 April 2000).

5. Fernando Vargas

Fernando Javier Vargas adalah juara dunia kelas menengah ringan dua kali, setelah memegang gelar IBF dari tahun 1998 hingga 2000, dan gelar WBA dari tahun 2001 hingga 2002.

Vargas memiliki penasihat keuangan yang buruk yang menyebabkannya jatuh miskin. Pria kelahiran California, AS, 7 Desember 1977, terjebak investasi bodong sehingga menelan kerugian senilai USD45 juta atau setara Rp673 miliar.

Pada tahun 2001 Vargas dijatuhi hukuman 90 hari di House Arrest atas tuduhan penyerangan yang dilakukan tahun 1999. Vargas dan empat temannya awalnya didakwa melakukan penyerangan dengan senjata mematikan dan konspirasi untuk melakukan kejahatan yang berasal dari pertengkaran 25 Juli 1999 di sebuah rumah di Summerland, California.

6. Felix ‘Tito’ Trinidad Jr

Puerto Rico Felix Trinidad Jr aktif di dunia tinju pada 1990-2008. Pria asal Puerto Rico itu pemegang gelar juara dunia dalam tiga kelas berat yang berbeda. Sukses di ring tinju Felix meraup USD90 juta atau setara Rp1,3 triliun. Namun, asetnya tiba-tiba menyusut dan hanya tersisa USD9 juta (Rp134 miliar) saja.

Ternyata, uangnya digunakan membeli obligasi pemerintah Puerto Rico oleh penasihat keuangan Felix, Jose Pepe Ramos, pada 1991. Ramos menggelontorkan USD 63juta (setara Rp941 miliar) atas nama Felix dan ayahnya, Felix Trinidad Sr. Tapi, krisis keuangan menghantam negara itu yang menyebabkan peringkat obligasi turun drastis dan menjadi salah satu investasi yang berstatus tak berharga.

Derita Felix bertambah setelah Banco Popular menagih senilai USD2,9 juta sebagai jaminan tambahan atas utang Felix. Menurut laporan kumparan.com, Felix terhindar dari keangkrutan lebih dalam setelah ada kesepakatan dengan pihak bank untuk memberi izin menyimpan beberapa aset dan pendapatan yang dihasilkannya.

(sha)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1347 seconds (0.1#10.140)