Ryan Garcia Balas Gervonta Davis: Kamu Bohong, Semua Terbongkar di Ring

Ryan Garcia mengecam Gervonta Davis berbohong tapi dia berjanji akan membongkar rivalnya tersebut saat bentrok di atas ring Sabtu malam nanti waktu setempat. Dalam keseharian, berbohong adalah hal yang lumrah. Entah itu disebut sebagai kebohongan kecil atau kebohongan besar, ketidakjujuran terjadi setiap hari.

Namun, meski sebagian besar orang bisa lolos dengan membengkokkan kebenaran, menurut Ryan Garcia, olahraga tinju memiliki cara untuk memaksa para pesertanya untuk beroperasi sesuai kenyataan. "Saya merasa tinju adalah olahraga yang paling jujur di dunia," kata Ryan Garcia dalam sebuah episode All Access. "Anda tidak bisa berbohong. Maksud saya, kamu dapat berbohong, namun hal itu akan terbongkar di atas ring."



Sabtu malam ini, di T-Mobile Arena, Las Vegas, Nevada, Garcia (23-0, 19 KO) akan diberi kesempatan untuk membuktikan bahwa ia telah mengatakan yang sebenarnya selama ini. Selama beberapa tahun ini, penantang dengan berat badan 61,2 kg/63,5 kg ini telah berkali-kali mengatakan bahwa ia lebih dari mampu untuk menodai rekor tak terkalahkan Gervonta Davis.

Sebagian dari kepercayaan diri Garcia berasal dari kiprahnya di atas ring. Dalam dua pertarungan sejak larangan bertanding yang diberlakukannya sendiri untuk mengatasi kesehatan mentalnya, Garcia kembali meraih hasil yang naik-turun. Setelah sedikit kesulitan menemukan ritmenya saat menghadapi Emmanuel Tagoe pada bulan April 2022, Garcia kembali menunjukkan kemampuannya saat menghadapi Javier Fortuna tiga bulan kemudian, dan menghentikan mantan juara yang sudah mulai pudar itu pada ronde keenam.

Bagi Garcia, ia adalah seorang yang memiliki tradisi. Pada dasarnya, setelah setiap kemenangan, pemain berusia 24 tahun ini, sebelum membahas apa yang membuatnya sukses pada malam itu, memberikan pujian kepada Tuhan dan juruselamatnya, Yesus Kristus. Dengan penuh keyakinan, Garcia telah lama berharap dapat mengalahkan Davis (28-0, 26 KO) untuk membuktikan kepada seluruh dunia bahwa ia adalah petarung yang lebih baik.

Kini, dengan semakin dekatnya laga besar mereka, Garcia hanya dapat menengadah ke langit dan berterima kasih kepada sang penyelamat yang telah menempatkannya di ambang pintu pertarungan terbesar tahun ini. "Puji Tuhan, momen saya telah tiba."