Saul Canelo Alvarez Isyaratkan Perubahan Karier yang Mengejutkan

Saul Canelo Alvarez mengisyaratkan perubahan karier yang mengejutkan saat ia mengincar 'mimpi yang mustahil' setelah ia pensiun dari dunia tinju. Petinju asal Meksiko ini, seorang juara dunia empat divisi yang memiliki sabuk juara di tiga divisi, saat ini tengah mempersiapkan sebuah laga besar akhir pekan ini.

Saul Canelo Alvarez akan mempertahankan gelar juara dunia kelas menengah super WBA (Super), WBC, IBF, WBO, dan The Ring melawan John Ryder pada hari Sabtu di depan 60.000 penggemarnya. Namun, selain tinju, sang superstar juga memiliki "obsesi" olahraga lain, golf.



Kita telah melihatnya beraksi di lapangan di masa lalu dan dia telah menunjukkan bahwa dia memiliki keajaiban dalam ayunannya seperti halnya tinjunya. Petinju berusia 32 tahun ini sebelumnya memenangkan turnamen selebritas yang disponsori oleh BMW di South Carolina dan juga nyaris mencetak hole-in-one di hole ke-17 di Pebble Beach, menjelang pertarungannya dengan Ryder, Canelo mengatakan kepada Daily Mail: "Handicap saya turun menjadi enam, sekarang menjadi sepuluh.''

"Saya hampir tidak bermain golf dalam beberapa minggu terakhir. Saya masih menyukai tinju - tidak terlalu suka menonton - tetapi golf adalah kecanduan yang harus saya hentikan sebelum bertanding. Saya menurunkan kemampuan saya selama karantina wilayah selama pandemi COVID-19 dan saat membangun pemulihan dari cedera tangan,"paparnya.

Terlepas dari kecintaannya pada permainan ini, Canelo, yang mengungkapkan bahwa ia mempelajari ayunan Tiger Woods, melarang dirinya sendiri untuk memainkannya selama kamp pra-pertarungan, katanya: "Saya tidak bisa mengambil risiko itu sebelum bertanding. Tidak bisa menerima kecelakaan kecil sekalipun."



Dan dia mengatakan bahwa permainan ini bahkan lebih sulit daripada dipukul oleh lawan di atas ring. Dia menambahkan: "Ini adalah pertandingan tersulit yang pernah ada. Nah, golf lebih sulit bagi saya. Saya sudah bertinju sejak kecil. Itu sangat mudah bagi saya. Lebih sulit untuk konsisten di golf. Satu pukulan bisa saja bagus, tapi pukulan berikutnya buruk. Satu putaran bagus, hari berikutnya jelek. Satu perubahan kecil dalam melakukan pukulan bisa berarti perbedaan besar."

Mantan promotornya, Oscar De La Hoya, mengklaim bahwa kekalahan Canelo dari Dmitry Bivol setahun yang lalu, yang merupakan kekalahan kedua dalam kariernya, disebabkan karena sang juara "menghabiskan seluruh waktunya di lapangan golf."

Namun Canelo membalasnya dengan: "Saya tidak peduli sedikit pun tentang Oscar. Saya tidak mendengarkan sepatah kata pun darinya. ''Saya tidak peduli dengan apa pun yang dia katakan tentang saya. Dia adalah orang yang menyebalkan. Dia tinggal di dalam gelembung anehnya sendiri. Jauh dari dunia nyata."