Logo Piala Dunia 2026 Viral, Pemuda Perindo: Ini Kali Pertama 48 Negara Bakal Berlaga

Sabtu, 20 Mei 2023 - 22:03 WIB
loading...
Logo Piala Dunia 2026...
Trofi Piala Dunia. Foto: FIFA
A A A
JAKARTA - Ketua Umum DPP Pemuda Partai Perindo, Effendi Syahputra, menyoroti perhelatan Piala Dunia 2026 yang akan menjadi ajang spektakuler. Ini merupakan kali pertama 48 negara akan berlaga dalam kompetisi sepak bola antar-negara paling bergengsi di dunia.

Piala Dunia 2026 akan diselenggarakan mulai 11 Juni hingga 19 Juli 2026. Pertandingan ini akan diikuti oleh 48 negara dan menjadi penyelenggaraan perdana yang dilaksanakan di tiga negara sekaligus, yaitu Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.



Effendi Syahputra, yang juga merupakan Bacaleg DPRD DKI Jakarta Dapil 7 yang meliputi Jakarta Selatan (Kecamatan Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Cilandak, Pesanggrahan, dan Setiabudi), menyatakan bahwa yang perlu diperhatikan adalah semangat FIFA dalam menggelar Piala Dunia untuk pertama kalinya di tiga negara.

Politisi Partai Perindo, yang mendapatkan nomor urut 16 pada kertas suara Pemilu 2024, juga menambahkan bahwa selain tiga tuan rumah, Piala Dunia 2026 juga merupakan kali pertama FIFA mencoba menerapkan format dengan 48 negara yang akan berpartisipasi, setelah sebelumnya hanya ada 32 negara peserta.

"Yang paling penting ke depan adalah bagaimana logo ini mencerminkan semangat Piala Dunia dan mampu menyampaikan pesan Piala Dunia di tiga negara yang pertama kali menjadi tuan rumah bagi 48 negara peserta kepada penonton sepak bola di seluruh dunia," ujar Juru Bicara Nasional Partai Perindo. Partai ini dikenal sebagai partai yang peduli terhadap rakyat kecil, gigih dalam memperjuangkan penciptaan lapangan kerja, dan mencapai kesejahteraan Indonesia, pada Sabtu (20/5/2023).

Menanggapi pembahasan logo Piala Dunia oleh warganet, Effendy mengatakan bahwa FIFA sebagai induk federasi sepak bola dunia diyakini telah mempertimbangkan hal tersebut dengan matang.

"Tentu saja logo Piala Dunia telah dirancang dengan baik oleh FIFA. Jika konsep desainnya banyak dikritik oleh masyarakat, terutama oleh para desainer logo, itu adalah hal yang wajar. Seni tidak dapat dimonopoli dan tidak bisa dipaksakan untuk disukai atau dianggap bagus oleh semua orang," tambah Effendy, yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga DPP Partai Perindo.
(sto)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1297 seconds (0.1#10.140)