Harga Tiket Indonesia vs Palestina di FIFA Matchday, Segini Kisarannya

JAKARTA - Indonesia akan melakoni dua laga uji coba pada FIFA Matchday Juni 2023. Skuad Garuda akan menghadapi Timnas Palestina sebleum jumpa kampiun Piala Dunia 2022 Argentina. Kisaran harga tiket vs Palestina akan dibahas di artikel ini.

Pada Maret 2023, Ketua Umum PSSI Erick Thohir telah memastikan timnas Indonesia akan menghadapi Palestina untuk FIFA Matchday yang dihelat pada 14 Juni 2023.



Berbeda dengan melawan Argentina, PSSI sudah mengumumkan stadion yang akan digunakan Indonesia melawan Palestina. Timnas Indonesia kontra Palestina akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, pada 14 Juni 2023.

Harga tiket Indonesia vs Palestina kemungkinan besar memiliki rentang harga yang tidak jauh berbeda dengan harga tiketr FIFA Matchday sebelumnya, ketika melawan Burundi atau Curacao.



Bisa diprediksi harga tiket Indonesia vs Palestina ini tidak akan melebihi harga ketika hendak melawan Argentina.

Bila menengok ke beberapa laga FIFA Matchday yang telah dilakoni tim Garuda, ketika melawan Burundi di Stadion Patriot Candrabhaga dan Curacao di SUGBK. Maka harga tiket hanya berkisar antara Rp90 ribu hingga Rp400 ribu.

Misalnya ketika melawan Burundi pada Maret 2023, harga tiket yang disediakan untuk Tribune Selatan, Utara, dan Timur SUGBK, sekitar Rp 125 ribu. Untuk tribune barat mencapai Rp 175 ribu, dan VIP seharga Rp 400 ribu.

Kemudian ketika menghadapi Curacao pada September 2022 lalu di SUGBK, harga tiketnya berkisar di angka Rp 90 ribu untuk tribune utara, dan selatan. Kemudian Rp 175 ribu untuk samping barat, dan Rp 400 ribu VIP.

Sehingga kisaran harga tiket Indonesia vs Palestina diperkirakan tidak akan menyentuh angka Rp 1 juta, dan hanya berkisar di angka ratusan ribu, atau kurang lebih sekitar Rp 500 ribu ke bawah.

Mengingat Palestina yang masih berada di posisi 93 dunia, dan tidak terlampau jauh dari Indonesia yang menempati peringkat 149 dunia.

Pada saat melawan Curacao tahun lalu, negara tersebut berada di urutan ke-84, membuatnya memiliki peringkat yang lebih unggul ketimbang Palestina kala itu. Sedangkan Indonesia masih berada di posisi ke-155.