Bek Valencia Mouctar Diakhaby Tolak Spanduk Anti-rasisme Liga Spanyol
loading...
A
A
A
MALLORCA - Kasus rasisme di Liga Spanyol memasuki babak baru. Bek Valencia Mouctar Diakhaby membuat bahasa tubuh kontroversial dengan menolak berdiri di belakang spanduk anti-rasisme Liga Spanyol.
Peristiwan itu terjadi sebelum pertandingan pekan 36 Liga Spanyol antara Mallorca menghadapi Valencia di Stadion Visit Mallorca, Jumat (26/5/2023) dini hari. Laga tersebut dimenangkan oleh Mallorca dengan skor 1-0 melalui gol Vedat Muriqi pada menit 64.
Sementara sebelum laga dimulai, kedua tim melakukan kampanye anti-rasisme dengan membentangkan spanduk. Para pemain Valencia dan Mallorca pun melakukan foto bersama dibelakang spanduk berisi pesan-pesan antirasisme tersebut.
Namun, Mouctar Diakhaby memilih tidak berfoto di belakang spanduk tersebut. Menurut laporan ESPN, bek berusia 28 tahun itu tampak kecewa dengan Liga Spanyol terhadap diri karena tak melakukan aksi yang serupa lada musim lalu.
"Mouctar Diakhaby dari Valencia menolak untuk berdiri di belakang spanduk anti-rasisme dari La Liga yang bertuliskan: Rasis, keluar dari sepak bola— sebelum pertandingan," tulis ESPN, Jumat (26/5/2023).
"Diakhaby mendapatkan pelecehan berbau rasisme dalam pertandingan melawan Cadiz pada tahun 2021, tetapi tidak ada tindakan yang diambil," sambung laporan tersebut.
Liga Spanyol melakukan kampanye anti-rasisme kepada semua pencinta sepak bola. Hal tersebut tak lepas dari Vinicius Junior yang mendapat rasisme saat Real Madrid menghadapi Valencia beberapa waktu lalu.
Akibat kejadian tersebut Valencia menerima hukuman denda 45 ribu euro atau Rp723 juta serta harus menutup sebagai tribun untuk lima pertandingan selanjutnya. Berbeda dengan Vinicius Junior, Mouctar Diakhaby tak mendapatkan perlakuan yang sama dari Liga Spanyol atas kasus rasisme yang menimpya pada musim lalu.
Peristiwan itu terjadi sebelum pertandingan pekan 36 Liga Spanyol antara Mallorca menghadapi Valencia di Stadion Visit Mallorca, Jumat (26/5/2023) dini hari. Laga tersebut dimenangkan oleh Mallorca dengan skor 1-0 melalui gol Vedat Muriqi pada menit 64.
Sementara sebelum laga dimulai, kedua tim melakukan kampanye anti-rasisme dengan membentangkan spanduk. Para pemain Valencia dan Mallorca pun melakukan foto bersama dibelakang spanduk berisi pesan-pesan antirasisme tersebut.
Namun, Mouctar Diakhaby memilih tidak berfoto di belakang spanduk tersebut. Menurut laporan ESPN, bek berusia 28 tahun itu tampak kecewa dengan Liga Spanyol terhadap diri karena tak melakukan aksi yang serupa lada musim lalu.
"Mouctar Diakhaby dari Valencia menolak untuk berdiri di belakang spanduk anti-rasisme dari La Liga yang bertuliskan: Rasis, keluar dari sepak bola— sebelum pertandingan," tulis ESPN, Jumat (26/5/2023).
"Diakhaby mendapatkan pelecehan berbau rasisme dalam pertandingan melawan Cadiz pada tahun 2021, tetapi tidak ada tindakan yang diambil," sambung laporan tersebut.
Liga Spanyol melakukan kampanye anti-rasisme kepada semua pencinta sepak bola. Hal tersebut tak lepas dari Vinicius Junior yang mendapat rasisme saat Real Madrid menghadapi Valencia beberapa waktu lalu.
Akibat kejadian tersebut Valencia menerima hukuman denda 45 ribu euro atau Rp723 juta serta harus menutup sebagai tribun untuk lima pertandingan selanjutnya. Berbeda dengan Vinicius Junior, Mouctar Diakhaby tak mendapatkan perlakuan yang sama dari Liga Spanyol atas kasus rasisme yang menimpya pada musim lalu.
(sto)